Kekaisaran Roma memang tidak memiliki hubungan yang harmonis dengan suku Jerman selama berabad-abad. Di tahun 410, Alaric, Raja Visigoth berhasil menguasai wilayah Kekaisaran Romawi Barat. Selama beberapa tahun selanjutnya kekaisaran ini berada di bawah kekuasaan bangsa Goth, hingga pada tahun 455 Kota Abadi ini kembali diserang oleh kelompok Vandal, yang juga berasal dari Jerman Timur. Di tahun 476, pemimpin Jerman Odoacer melakukan aksi pembantaian dan berhasil melengserkan Kaisar Romulus Augustulus. Tahun itu kemudian disebut-sebut sebagai tahun runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat.
Bangkitnya Kekaisaran Romawi Timur
Sebenarnya keruntuhan Kekaisaran Romawi sudah diramalkan terjadi sejak akhir abad ke-3. semenjak Kaisar Diocletian membagi wilayah kekaisaran menjadi dua: Romawi Barat (berlokasi di kota Milan) dan Romawi Timur (berlokasi di Constantinople). Awalnya, kedua bagian kekaisaran tersebut hidup berdampingan dengan rukun, namun menjadi saling perang akibat adanya perebutan sumber daya alam maupun perkara bantuan militer.
Seiring berkembangnya masalah terkait dua bagian kekaisaran tersebut, terjadi pula konflik di antara Kekaisaran Timur yang berbahasa Yunani dengan Kekaisaran Barat yang berbahasa Romawi terkait ketidakseimbangan kekayaan, dimana wilayah Romawi Timur hidup lebih makmur dibanding orang-orang Romawi Barat. Keadaan itu pula yang mendorong suku Barbar menginvasi Romawi Barat, menyebabkan keruntuhan kekaisaran selamanya.
Kekaisaran Roma memang tidak memiliki hubungan yang harmonis dengan suku Jerman selama berabad-abad. Di tahun 410, Alaric, Raja Visigoth berhasil menguasai wilayah Kekaisaran Romawi Barat. Selama beberapa tahun selanjutnya kekaisaran ini berada di bawah kekuasaan bangsa Goth, hingga pada tahun 455 Kota Abadi ini kembali diserang oleh kelompok Vandal, yang juga berasal dari Jerman Timur. Di tahun 476, pemimpin Jerman Odoacer melakukan aksi pembantaian dan berhasil melengserkan Kaisar Romulus Augustulus. Tahun itu kemudian disebut-sebut sebagai tahun runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat.
Bangkitnya Kekaisaran Romawi Timur
Sebenarnya keruntuhan Kekaisaran Romawi sudah diramalkan terjadi sejak akhir abad ke-3. semenjak Kaisar Diocletian membagi wilayah kekaisaran menjadi dua: Romawi Barat (berlokasi di kota Milan) dan Romawi Timur (berlokasi di Constantinople). Awalnya, kedua bagian kekaisaran tersebut hidup berdampingan dengan rukun, namun menjadi saling perang akibat adanya perebutan sumber daya alam maupun perkara bantuan militer.
Seiring berkembangnya masalah terkait dua bagian kekaisaran tersebut, terjadi pula konflik di antara Kekaisaran Timur yang berbahasa Yunani dengan Kekaisaran Barat yang berbahasa Romawi terkait ketidakseimbangan kekayaan, dimana wilayah Romawi Timur hidup lebih makmur dibanding orang-orang Romawi Barat. Keadaan itu pula yang mendorong suku Barbar menginvasi Romawi Barat, menyebabkan keruntuhan kekaisaran selamanya.