Jelaskan proses pengolahan mineral untuk menghasilkan Logan alumunium !
Aluminium ditemukan pada tahun 1827. Kata aluminium berasal dari kata alumen yang berarti tawar. Aluminium di alam banyak dijumpai dalam bentuk silikat, sebagai aluminium silikat (KAlSi₃O₆), mineral kriolit (Na₃AlF₆). Aluminium silikat dalam keadaan murni dikenal dnegan tanah liat atau porselin atau kaolin. Sementara itu, aluminium silikat kurang murni disebut tanah liat.
Pembahasan
Selain dalam bentuk silikat dan mineral, aluminium juga ditemukan dalam bentuk oksidanya, yaitu Al₂O₃. Oksida aluminium ini mempunyai berbagai bentuk, di antaranya sebagai batu permata yang mengandung air dan batu yang sangat kasar. Batu kasar inilah yang dikenal dengan bauksit. Dalam industri logam aluminium dibuat dengan cara elektrolisis leburan aluminium oksida. Cara ini ditemukan oleh Charles Martin Hall pada tahun 1886 sehingga prosesnya dikenal dengan proses Hall. Oksida yang digunakan berupa bauksit yang dicampur dengan oksida-oksida lain seperti besi oksida dan silikon oksida.
Langkah pertama sebelum proses elektrolisis aluminium adalah memperoleh aluminium oksida dari bauksit. Reaksi yang terjadi pada pemurnian bauksit adalah sebagai berikut :
Bauksit kotor dicuci menggunakan larutan NaOH pekat untuk memisahkan Al₂O₃ dari zat-zat lain yang ada dalam bauksit. Selanjutnya, larutan yang dihasilkan ditambahkan asam agar terbentuk endapan Al(OH)₃. Kemudian endapan Al(OH)₃ dipanaskan agar terurai menjadi Al₂O₃ murni. Leburan aluminium oksida yang diperoleh dielektrolisis.
Leburan aluminium oksida dapat diperoleh dengan cara melebur aluminium oksida pada suhun tinggi sehingga aluminium oksida larut dalam kriolit cair. Campuran larutan ini bersifat elektrolit. Kriolit berfungsi untuk menurunkan suhu. Saat proses elektrolisis berlangsung, terjadi kenaikan suhu hingga 850 derajat Celcius karena adanya arus listrik dalam elektrolit. Adanya arus lsitrik dalam larutan elektrolit mengakibatkan terjadinya ionisasi pada leburan aluminium oksida menjadi ion-ionnya. Ion aluminium akan bergerak ke katoda karbon., sementara aluminium cair akan terkumpul di dasar sel dan dikeluarkan secara periodik. Lelehan aluminium cair selanjutnya dicetak dalam bentuk batangan atau lempengan. Sementara itu, ion oksida akan bergerak ke anoda menjadi oksigen. Oksigen ini selanjutnya bereaksi dengan anoda karbon membentuk karbon dioksida pada suhu tinggi. Kondisi suhu tinggi ini dapat mengakibatkan anoda terbakar sehingga sewaktu-waktu anoda harus diganti.
Reaksi-reaksi yang terjadi pada kedua elektroda pada tahapan elektrolisis sebagai berikut :
Ion oksigen (O²⁻) sebagian bereaksi dengan elektroda menghasilkan gas karbon dioksida. Reaksinya :
C (s) + O²⁻ (l) → CO₂ (g) + 2e⁻
Saat ini penggunaan kriolit dianggap tidak efektif lagi sehingga kriolit telah digantikan dengan material-material lain. Material ini memungkinkan proses berjalan pada suhu rendah. Selain itu lelehan yang terjadi lebih kecil kerapatannyadibandingkan dengan lelehan yang terbentuk dari kriolit. Oleh karena itu, lelehan aluminium yang terdapat di dasar sel lebih mudah dipisahkan dari lelehan campuran antara Al₂O₃ dengan materian penurunan suhu.
Kata Kunci: Aluminium, proses Hall, pemurnian, elektrolisis, logam
2 votes Thanks 1
bhyandebbyana3oym3jv
kak bisa kasih penjelasan yang lebih simpel tapi jelas ? soalnya belum paham betul :) sama proses pengolahan mneral yang menghasilkan aluminium..
Verified answer
Jelaskan proses pengolahan mineral untuk menghasilkan Logan alumunium !
Aluminium ditemukan pada tahun 1827. Kata aluminium berasal dari kata alumen yang berarti tawar. Aluminium di alam banyak dijumpai dalam bentuk silikat, sebagai aluminium silikat (KAlSi₃O₆), mineral kriolit (Na₃AlF₆). Aluminium silikat dalam keadaan murni dikenal dnegan tanah liat atau porselin atau kaolin. Sementara itu, aluminium silikat kurang murni disebut tanah liat.
Pembahasan
Selain dalam bentuk silikat dan mineral, aluminium juga ditemukan dalam bentuk oksidanya, yaitu Al₂O₃. Oksida aluminium ini mempunyai berbagai bentuk, di antaranya sebagai batu permata yang mengandung air dan batu yang sangat kasar. Batu kasar inilah yang dikenal dengan bauksit. Dalam industri logam aluminium dibuat dengan cara elektrolisis leburan aluminium oksida. Cara ini ditemukan oleh Charles Martin Hall pada tahun 1886 sehingga prosesnya dikenal dengan proses Hall. Oksida yang digunakan berupa bauksit yang dicampur dengan oksida-oksida lain seperti besi oksida dan silikon oksida.
Langkah pertama sebelum proses elektrolisis aluminium adalah memperoleh aluminium oksida dari bauksit. Reaksi yang terjadi pada pemurnian bauksit adalah sebagai berikut :
Al₂O₃ (s) + 2NaOH (aq) → 2NaAlO₂ (aq) + H₂O (l)
NaAlO₂ (aq) + HCl (aq) + H₂O (l) → Al(OH)₃ (s) + NaCl (aq)
2Al(OH)₃ (s) → Al₂O₃ (s) + 3H₂O (g)
Bauksit kotor dicuci menggunakan larutan NaOH pekat untuk memisahkan Al₂O₃ dari zat-zat lain yang ada dalam bauksit. Selanjutnya, larutan yang dihasilkan ditambahkan asam agar terbentuk endapan Al(OH)₃. Kemudian endapan Al(OH)₃ dipanaskan agar terurai menjadi Al₂O₃ murni. Leburan aluminium oksida yang diperoleh dielektrolisis.
Leburan aluminium oksida dapat diperoleh dengan cara melebur aluminium oksida pada suhun tinggi sehingga aluminium oksida larut dalam kriolit cair. Campuran larutan ini bersifat elektrolit. Kriolit berfungsi untuk menurunkan suhu. Saat proses elektrolisis berlangsung, terjadi kenaikan suhu hingga 850 derajat Celcius karena adanya arus listrik dalam elektrolit. Adanya arus lsitrik dalam larutan elektrolit mengakibatkan terjadinya ionisasi pada leburan aluminium oksida menjadi ion-ionnya. Ion aluminium akan bergerak ke katoda karbon., sementara aluminium cair akan terkumpul di dasar sel dan dikeluarkan secara periodik. Lelehan aluminium cair selanjutnya dicetak dalam bentuk batangan atau lempengan. Sementara itu, ion oksida akan bergerak ke anoda menjadi oksigen. Oksigen ini selanjutnya bereaksi dengan anoda karbon membentuk karbon dioksida pada suhu tinggi. Kondisi suhu tinggi ini dapat mengakibatkan anoda terbakar sehingga sewaktu-waktu anoda harus diganti.
Reaksi-reaksi yang terjadi pada kedua elektroda pada tahapan elektrolisis sebagai berikut :
anoda : 3O²⁻ (l) → 3/2 O₂ (g) + 6e⁻
katoda : 2Al³⁺ (l) + 6e⁻ → 2Al (l)
Reaksi total : 2Al³⁺ (l) + 3O²⁻ (l) → 3/2 O₂ (g) + 2Al (l)
Ion oksigen (O²⁻) sebagian bereaksi dengan elektroda menghasilkan gas karbon dioksida. Reaksinya :
C (s) + O²⁻ (l) → CO₂ (g) + 2e⁻
Saat ini penggunaan kriolit dianggap tidak efektif lagi sehingga kriolit telah digantikan dengan material-material lain. Material ini memungkinkan proses berjalan pada suhu rendah. Selain itu lelehan yang terjadi lebih kecil kerapatannyadibandingkan dengan lelehan yang terbentuk dari kriolit. Oleh karena itu, lelehan aluminium yang terdapat di dasar sel lebih mudah dipisahkan dari lelehan campuran antara Al₂O₃ dengan materian penurunan suhu.
Pelajari lebih lanjut
1. Materi tentang mineral aluminium brainly.co.id/tugas/142886
2. Materi tentang pengolahan aluminium brainly.co.id/tugas/7308254
3. Materi tentang kelimpahan aluminium brainly.co.id/tugas/751794
4. Materi tentang proses pengolahan logam brainly.co.id/tugas/9154348
-----------------------------
Detil jawaban
Kelas: XII
Mapel: Kimia
Bab: Kimia Unsur
Kode: 12.7.3
Kata Kunci: Aluminium, proses Hall, pemurnian, elektrolisis, logam