Jelaskan proses pelaksanaan hibridisasi pada tanaman padi
ighafhebyolach
Dalam ilmu pemuliaan tanaman, hibridisasi penting dilakukan untuk menggabungkan sifat-sifat baik tetua dan untuk meningkatkan keragaman genetik. Pada tanaman menyerbuk sendiri yaitu perlu dilakukan teknik-teknik hibridisasi pada tanaman padi. Hibridisasi dilakukan pada padi putih dengan padi merah. Sebelum melakukan hibridisasi pada tanaman padi, tanaman padi terlebih dahulu diambil kemudian dimasukkan ke dalam ember yang berisi tanah. Teknik hibridisasi pada tanaman padi dilakukan mulai dari kastrasi, emaskulasi, penyerbukan, dan isolasi (pemeliharaan). Padi dikastrasi ketika malainya telah muncul 50 – 60 % dari pelepah. Secara individu bunga dapat diemaskulasi dan dikastrasi ketika sudah keluar dari pelepah dan sebelum antesis berlangsung. Kastrasi merupakan proses membuka mahkota bunga dan membuang serbuk sari sebelum terjadi penyerbukan sendiri. Kastrasi dilakukan sehari sebelum terjadinya penyerbukan. Kastrasi juga bertujuan agar tidak terjadi persilangan sendiri. Bunga pada malai yang akan dikastrasi dijarangkan hingga tinggal 15-50 bunga. Sepertiga bagian bunga dipotong miring menggunakan gunting kemudian benang sari diambil dengan menggunakan bulu ayam yang telah diruncingkan ujungnya. Stadia bunga yang baik untuk dikastrasi adalah pada saat ujung benang sari berada pada pertengahan bunga. Setelah tanaman padi dikastrasi, teknik hibridisasi kedua adalah emaskulasi. Emaskulasi dilakukan dengan cara membuang alat kelamin jantan pada tetua betina. Penyerbukan merupakan langkah ketiga pada teknik hibridisasi pada tanaman padi. Penyerbukan dapat dilakukan pada pagi – hingga siang hari yaitu mulai jam 08.00 – 13.00. Pada praktikum ini, penyerbukan dilakukan pada pagi hari. Malai yang berasal dari tetua jantan yang siap untuk menyerbuki putik tanaman betina di potong dan kemudian dibawa ke malai hasil emaskulasi. Langkah yang terakhir dalam teknik hibridisasi adalah isolasi dan pemeliharaan. Semua bunga pada malai yang telah di emaskulasi diberi tanggal emaskulasi dan nama, kemudian di gantungkan pada dasar malai. Malai yang telah diemaskulasi dikrodong untuk menghindari adanya polen dari tanaman lain. Nasir (2001) menjelaskan bahwa teknik hibridisasi sangat tergantung kepada sifat bunga dan tingkat pemasakan sel-sel kelamin. persilangan biasanya dimulai dengan mengemaskulasi bunga yaitu pengambilan serbuk sari adalah untuk menghindari terjadinya penyerbukan sendiri. Biasanya emaskulais dilakukan sebelum kepala putik masih masak (reseftif). Untuk hasil persilangan (hibridisasi tanaman padi) menunjukkan kegagalan hibridisasi, karena tidak ada gabah yang terbentuk, yaitu persentase keberhasilan dari persilangan yang telah dilakukan sebesar 0 %, sedangkan persentase kegagalan 100%. Kegagalan hasil persilangan dapat disebabkan oleh beebrapa faktor diantaranya adalah faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dalam yaitu ketidaktelitian dari seorang pemulia sendiri, sedangkan faktor luar dapat disebabkan oleh lingkungan yaitu cahaya, suhu, dan kelembaban yang tidak mendukung pertumbuhan tanaman.Cahaya yang tidak cukup akan menghambat pertumbuhan tanaman. Kondisi suhu yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah akan menghamat terbentuknya gabah. Suhu yang dibutuhkan dalam persilangan adalah 19-250C. Kelembaban yang terlalu rendah (<80%) akan mengakibatkan gagalnya pollen berkecambah pada stigma Sehingga untuk mendapatkan hasil persilangan yang baik maka perlu memperhatikan faktor-faktor yang akan memeprngaruhi hasil persilangan, baik itu faktor dari luar maupun faktor dari dalam.
Langkah yang terakhir dalam teknik hibridisasi adalah isolasi dan pemeliharaan. Semua bunga pada malai yang telah di emaskulasi diberi tanggal emaskulasi dan nama, kemudian di gantungkan pada dasar malai. Malai yang telah diemaskulasi dikrodong untuk menghindari adanya polen dari tanaman lain. Nasir (2001) menjelaskan bahwa teknik hibridisasi sangat tergantung kepada sifat bunga dan tingkat pemasakan sel-sel kelamin. persilangan biasanya dimulai dengan mengemaskulasi bunga yaitu pengambilan serbuk sari adalah untuk menghindari terjadinya penyerbukan sendiri. Biasanya emaskulais dilakukan sebelum kepala putik masih masak (reseftif). Untuk hasil persilangan (hibridisasi tanaman padi) menunjukkan kegagalan hibridisasi, karena tidak ada gabah yang terbentuk, yaitu persentase keberhasilan dari persilangan yang telah dilakukan sebesar 0 %, sedangkan persentase kegagalan 100%. Kegagalan hasil persilangan dapat disebabkan oleh beebrapa faktor diantaranya adalah faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dalam yaitu ketidaktelitian dari seorang pemulia sendiri, sedangkan faktor luar dapat disebabkan oleh lingkungan yaitu cahaya, suhu, dan kelembaban yang tidak mendukung pertumbuhan tanaman.Cahaya yang tidak cukup akan menghambat pertumbuhan tanaman. Kondisi suhu yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah akan menghamat terbentuknya gabah. Suhu yang dibutuhkan dalam persilangan adalah 19-250C. Kelembaban yang terlalu rendah (<80%) akan mengakibatkan gagalnya pollen berkecambah pada stigma Sehingga untuk mendapatkan hasil persilangan yang baik maka perlu memperhatikan faktor-faktor yang akan memeprngaruhi hasil persilangan, baik itu faktor dari luar maupun faktor dari dalam.