labirin15
Gametogenesis pada tumbuhan berbiji meliputi mikrosporogenesis dan makrosporogenesis. Mikrosporogenesis merupakan proses pembentukan gamet jantan, sedangkan makrosporogenesis (megasporogenesis) merupakan pembentukan gamet betina. a. Mikrosporogenesis Mikrosporogenesis terjadi di dalam kepala sari atau antera. Di dalam antera terdapat kantong serbuk sari yang di dalamnya berisi sejumlah sel-sel induk serbuk sari atau sel induk mikrospora (mikrosporosit) yang diploid. Proses mikrosporogenesis sebagai berikut. 1) Sel induk mikrospora (mikrosporosit) membelah meiosis I dan menghasilkan sepasang sel haploid. 2) Sepasang sel haploid membelah meiosis II menghasilkan 4 mikrospora haploid yang berkelompok menjadi satu disebut tetrad. 3) Setiap mikrospora mengalami kariokinesis sehingga menghasilkan 2 inti haploid. Satu inti disebut inti saluran serbuk sari (inti vegetatif), inti lain dinamakan inti generatif. 4) Inti generatif membelah secara mitosis tanpa sitokinesis sehingga terbentuk dua inti sperma. Inti saluran serbuk sari tidak membelah. Jadi, dalam sebutir serbuk sari masak terdapat tiga inti haploid, yaitu sebuah inti saluran serbuk sari dan dua inti sperma (inti generatif). b. Megasporogenesis Megasporogenesis berlangsung dalam bakal buah atau ovarium. Di dalam ovarium terdapat bakal biji atau ovulum yang menempel pada dinding ovarium. Ovulum dilindungi oleh integumen luar dan integumen dalam. Bakal biji berhubungan dengan buluh serbuk melalui lubang mikrofil. Dalam bakal biji terdapat sel induk megaspora. Proses megasporogenesis pada Angiospermae. adalah sebagai berikut : 1) Sebuah sel induk megaspora diploid (megasporosit) dalam ovarium mengalami meiosis I dan menghasilkan dua sel haploid. 2) Kedua sel haploid mengalami meiosis II dihasilkan 4 megaspora haploid, tiga di antaranya mengalami degenerasi. 3) Megaspora yang masih hidup mengalami tiga kali kariokinesis tanpa sitokinesis dan dihasilkan sel besar (kandung lembaga muda) dan delapan inti haploid. 4) Dalam megaspora empat inti berada pada sisi kalaza dan empat inti lainnya di dekat mikrofil. 5) Satu inti dari tiap-tiap sisi menuju ke pusat dan bersatu membentuk kandung lembaga sekunder yang diploid. 6) Tiga inti pada bagian kalaza dinamakan inti antipoda, inti di bagian tengah yang dekat mikrofil dinamakan ovum (sel telur), dan yang di samping kiri kanan dinamakan sinergid. Pada peristiwa pembuahan inti generatif membuahi sel telur membentuk zigot diploid. Inti diploid hasil persatuan dua sel kutub yang dibuahi inti generatif menghasilkan endosperm bersifat triploid.
meliputi mikrosporogenesis dan
makrosporogenesis. Mikrosporogenesis
merupakan proses pembentukan gamet
jantan, sedangkan makrosporogenesis
(megasporogenesis) merupakan
pembentukan gamet betina.
a. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis terjadi di dalam
kepala sari atau antera. Di dalam antera
terdapat kantong serbuk sari yang di
dalamnya berisi sejumlah sel-sel induk
serbuk sari atau sel induk mikrospora
(mikrosporosit) yang diploid.
Proses mikrosporogenesis sebagai
berikut.
1) Sel induk mikrospora (mikrosporosit)
membelah meiosis I dan menghasilkan
sepasang sel haploid.
2) Sepasang sel haploid membelah
meiosis II menghasilkan 4 mikrospora
haploid yang berkelompok menjadi satu
disebut tetrad.
3) Setiap mikrospora mengalami
kariokinesis sehingga menghasilkan 2
inti haploid. Satu inti disebut inti
saluran serbuk sari (inti vegetatif), inti
lain dinamakan inti generatif.
4) Inti generatif membelah secara
mitosis tanpa sitokinesis sehingga
terbentuk dua inti sperma. Inti saluran
serbuk sari tidak membelah. Jadi, dalam
sebutir serbuk sari masak terdapat tiga
inti haploid, yaitu sebuah inti saluran
serbuk sari dan dua inti sperma (inti
generatif).
b. Megasporogenesis
Megasporogenesis berlangsung dalam
bakal buah atau ovarium. Di dalam
ovarium terdapat bakal biji atau
ovulum yang menempel pada dinding
ovarium. Ovulum dilindungi oleh
integumen luar dan integumen dalam.
Bakal biji berhubungan dengan buluh
serbuk melalui lubang mikrofil. Dalam
bakal biji terdapat sel induk megaspora.
Proses megasporogenesis pada
Angiospermae. adalah sebagai berikut :
1) Sebuah sel induk megaspora diploid
(megasporosit) dalam ovarium
mengalami meiosis I dan menghasilkan
dua sel haploid.
2) Kedua sel haploid mengalami meiosis
II dihasilkan 4 megaspora haploid, tiga
di antaranya mengalami degenerasi.
3) Megaspora yang masih hidup
mengalami tiga kali kariokinesis tanpa
sitokinesis dan dihasilkan sel besar
(kandung lembaga muda) dan delapan
inti haploid.
4) Dalam megaspora empat inti berada
pada sisi kalaza dan empat inti lainnya
di dekat mikrofil.
5) Satu inti dari tiap-tiap sisi menuju ke
pusat dan bersatu membentuk kandung
lembaga sekunder yang diploid.
6) Tiga inti pada bagian kalaza
dinamakan inti antipoda, inti di bagian
tengah yang dekat mikrofil dinamakan
ovum (sel telur), dan yang di samping
kiri kanan dinamakan sinergid. Pada
peristiwa pembuahan inti generatif
membuahi sel telur membentuk zigot
diploid. Inti diploid hasil persatuan dua
sel kutub yang dibuahi inti generatif
menghasilkan endosperm bersifat
triploid.