mey292
PROSES FERTILISASI PADA MANUSIA yaitu: Perkembangan manusia dimulai dari fertilisasi, suatu proses penyatuan oosit Dan spermatozoon dengan menghasilkan organisme baru yaitu zigot, berlangsung pada bagian lateral tuba uterina. Spermatozoa yang diambil dari ejaculat dan diteteskan disekitar oosit di dalam tuba uterina tidak mempunyai kemampuan untuk mengadakan fertilisasi. Spermatozoa ini hares mengalami kapasitasi dan reaksi akrosom. Reaksi akrosom menyebabkan keluarnya isi akroson yaitu : 1) hyaluronidase, 2) protease dan 3) zonalisin, yang dibutuhkan untuk membantu spermatozoon menembus corona radiata dan zona pellucida scat fertilisasi. Fertilisasi melalui 3 Fase yaitu: 1) penetrasi corona radiata, 2) penetrasi zona pelusida dan 3) fusi membran spermatozoon dengan membran vitelin oosit. Segera setelah spermatozoon masuk oosit, terjadi reaksi kortikal dan reaksi zona pada oosit untuk mencegah terjadinya polispermi. Oosit jug() menyelesaikan pemhelahan miosisnya yang kedua dan nukleusnya menjadi pro nukleus wanita (jumlah kromosomnya haploid). Sementara itu seluruh spermatozoon hergerak ke depan sehingga letaknya dekat sekali dengan pronuklcus prin. Ekornya terlepas dan mengalami degenerasi. Pronukleus wanita dan pria bertemu dan bersatu dan terladilah restorasi jumlah kromosom menjadi jumlah kromosom yang diploid.
Perkembangan manusia dimulai dari fertilisasi, suatu proses penyatuan oosit Dan spermatozoon dengan menghasilkan organisme baru yaitu zigot, berlangsung pada bagian lateral tuba uterina. Spermatozoa yang diambil dari ejaculat dan diteteskan disekitar oosit di dalam tuba uterina tidak mempunyai kemampuan untuk mengadakan fertilisasi. Spermatozoa ini hares mengalami kapasitasi dan reaksi akrosom. Reaksi akrosom menyebabkan keluarnya isi akroson yaitu :
1) hyaluronidase, 2) protease dan 3) zonalisin,
yang dibutuhkan untuk membantu spermatozoon menembus corona radiata dan zona pellucida scat fertilisasi.
Fertilisasi melalui 3 Fase yaitu:
1) penetrasi corona radiata,
2) penetrasi zona pelusida dan
3) fusi membran spermatozoon dengan membran vitelin oosit.
Segera setelah spermatozoon masuk oosit, terjadi reaksi kortikal dan reaksi zona pada oosit untuk mencegah terjadinya polispermi. Oosit jug() menyelesaikan pemhelahan miosisnya yang kedua dan nukleusnya menjadi pro nukleus wanita (jumlah kromosomnya haploid). Sementara itu seluruh spermatozoon hergerak ke depan sehingga letaknya dekat sekali dengan pronuklcus prin. Ekornya terlepas dan mengalami degenerasi. Pronukleus wanita dan pria bertemu dan bersatu dan terladilah restorasi jumlah kromosom menjadi jumlah kromosom yang diploid.