Jelaskan persamaan dan perbedaan definisi budaya politik menurut para ahli #tolong bantu jawab sekarang ya
Mamanosz
Saya akan mengajukan 2 pendapat dari 2 ahli, yaitu Marbun dan Rusadi Kantaprawira.
1. Marbun mendefinisikan "budaya politik" adalah pandangan politik yang mempengaruhi sikap, orientasi, dan pilihan politik seseorang, dan budaya politik ini lebih mengutamakan dimensi psikologis dari suatu sistem politik yaitu sikap, sistem kepercayaan, simbol yang dimiliki individu dan yang dilaksanakan dalam masyarakat. 2. Rusadi Kantaprawira memahami "budaya politik" merupakan persepsi manusia, pola sikapnya terhadap berbagai masalah politik dan peristiwa politik terbawa pula ke dalam pembentukan struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah(an), karena sistem politik itu sendiri adalah interrelasi antara manusia yang menyangkut soal kekuasaan, aturan dan wewenang (Kantaprawira, 1999:26). Keduanya sama-sama memandang budaya politik sebagai sumber kewenangan pemerintahan yang berasal dari suatu persepsi atau cara pandang suatu pemerintahan. Di dalamnya tercakup nilai-nilai, aturan, kebijakan pada suatu sistem keperintahan.
Perbedaan antara keduanya, Marbun lebih menekankan pada sisi psikologis (mental), seperti sikap, sistem kepercayaan, simbol yang bersifat abstrak. Sedangkan Rusadi Kantaprawira lebih menekankan pada aspek sosiologis, seperti tampak dalam pembentukan strukur, kegiatan politik masyarakat, kegitan politik sebagai wujud dari interrelasi antar manusia.
1. Marbun mendefinisikan "budaya politik" adalah pandangan politik yang mempengaruhi sikap, orientasi, dan pilihan politik seseorang, dan budaya politik ini lebih mengutamakan dimensi psikologis dari suatu sistem politik yaitu sikap, sistem kepercayaan, simbol yang dimiliki individu dan yang dilaksanakan dalam masyarakat.
2. Rusadi Kantaprawira memahami "budaya politik" merupakan persepsi manusia, pola sikapnya terhadap berbagai masalah politik dan peristiwa politik terbawa pula ke dalam pembentukan struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah(an), karena sistem politik itu sendiri adalah interrelasi antara manusia yang menyangkut soal kekuasaan, aturan dan wewenang (Kantaprawira, 1999:26).
Keduanya sama-sama memandang budaya politik sebagai sumber kewenangan pemerintahan yang berasal dari suatu persepsi atau cara pandang suatu pemerintahan. Di dalamnya tercakup nilai-nilai, aturan, kebijakan pada suatu sistem keperintahan.
Perbedaan antara keduanya, Marbun lebih menekankan pada sisi psikologis (mental), seperti sikap, sistem kepercayaan, simbol yang bersifat abstrak. Sedangkan Rusadi Kantaprawira lebih menekankan pada aspek sosiologis, seperti tampak dalam pembentukan strukur, kegiatan politik masyarakat, kegitan politik sebagai wujud dari interrelasi antar manusia.