Jelaskan perkembangan masyarakat sosial dengan masa praaksara
ziiahadella Pada masa perundagian, masyarakat telah hidup di desa-desa di daerah pegunungan, dataran rendah dan tepi pantai. Susunan masyarakatnya makin teratur dan terpimpin. Masyarakat dipimpin oleh ketua adat yang merangkap sebagai kapala daerah. Ketua adat dipilih oleh masyarakat, yaitu orang tua yang banyak pengetahuan dan pengalamannya mengenai adat dan berwibawa terhadap masyarakat. Kepala daerah yang besar wibawanya kemudian membawahi kepala-kepala daerah lainnya dan makin besar kekuasaannya. Ia bertindak seperti seorang raja dan itulah permulaan timbulnya raja-raja di Indonesia.
Manusia Indonesia pada zaman berburu dan mengumpulkan makanan selalu berpindah-pindah mencari daerah baru yang dapat memberikan makanan yang cukup. Pada umumnya mereka bergerak tidak terlalu jauh dari sungai- sungai, danau atau sumber-sumber air yang lain, karena binatang buruan selalu berkumpul di dekat sumber air. Di tempat-tempat yang demikian itu kelompok manusia praaksara menantikan binatang buruan mereka. Selain itu, sungai dan danau juga merupakan sumber makanan, karena terdapat banyak ikan di dalamnya. Lagi pula di sekitar sungai biasanya tanahnya subur dan ditumbuhi tanaman yang buahnya atau umbinya dapat dimakan. Di danau mencari ikan dan kerang, ada pula yang memilih daerah pedalaman. Tumpukan bekas makanan berupa kulit kerang banyak ditemukan di pantai atau di tepi sungai. Selain di sumber-sumber air, ada juga yang memilih gua-gua sebagai tempat sementara berdasarkan penemuan kerangka manusia yang dikuburkan, rupanya mereka sudah mengenal semacam sistem kepercayaan. Lama kelamaan kelompok manusia berburu dan mengumpulkan makanan menunjukkan tanda hidup menetap, suatu perkembangan ke arah masa bercocok tanam.
Dengan bertempat tinggal menetap mereka mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk mengembangkan teknologi pembuatan alat dari batu. Perubahan cara hidup dari mengembara ke menetap akhirnya berpengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan lainnya. Cara hidup berburu dan meramu secara berangsur-angsur mulai ditinggalkan. Mereka memasuki tahapan baru yaitu bercocok tanam ini merupakan peristiwa penting dalam sejarah perkembangan dan peradaban manusia.
0 votes Thanks 2
mucikari
bandingkan dengan masa sekarang . tolong jawab ya plisss
safitribella555
Manusia awal Indonesia hidup secara bertahap. Marwati Djoened Poeponegoro dan Nugroho Notosusanto menggambarkan kehidupan manusia awal Indonesia ke dalam empat tahapan, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat awal, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjutan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian. Tahapan-tahapan ini merupakan suatu kesinambungan. Untuk melakukan perubahan dalam setiap tahapannya memerlukan waktu yang relative lama. Hal ini mampu memberikan warna yang berbeda untuk setiap tahapnya pada semua aspek kehidupan.
Pada masa perundagian, masyarakat telah hidup di desa-desa di daerah pegunungan, dataran rendah dan tepi pantai. Susunan masyarakatnya makin teratur dan terpimpin. Masyarakat dipimpin oleh ketua adat yang merangkap sebagai kapala daerah. Ketua adat dipilih oleh masyarakat, yaitu orang tua yang banyak pengetahuan dan pengalamannya mengenai adat dan berwibawa terhadap masyarakat. Kepala daerah yang besar wibawanya kemudian membawahi kepala-kepala daerah lainnya dan makin besar kekuasaannya. Ia bertindak seperti seorang raja dan itulah permulaan timbulnya raja-raja di Indonesia.
Manusia Indonesia pada zaman berburu dan mengumpulkan makanan selalu berpindah-pindah mencari daerah baru yang dapat memberikan makanan yang cukup. Pada umumnya mereka bergerak tidak terlalu jauh dari sungai- sungai, danau atau sumber-sumber air yang lain, karena binatang buruan selalu berkumpul di dekat sumber air. Di tempat-tempat yang demikian itu kelompok manusia praaksara menantikan binatang buruan mereka. Selain itu, sungai dan danau juga merupakan sumber makanan, karena terdapat banyak ikan di dalamnya. Lagi pula di sekitar sungai biasanya tanahnya subur dan ditumbuhi tanaman yang buahnya atau umbinya dapat dimakan. Di danau mencari ikan dan kerang, ada pula yang memilih daerah pedalaman. Tumpukan bekas makanan berupa kulit kerang banyak ditemukan di pantai atau di tepi sungai. Selain di sumber-sumber air, ada juga yang memilih gua-gua sebagai tempat sementara berdasarkan penemuan kerangka manusia yang dikuburkan, rupanya mereka sudah mengenal semacam sistem kepercayaan. Lama kelamaan kelompok manusia berburu dan mengumpulkan makanan menunjukkan tanda hidup menetap, suatu perkembangan ke arah masa bercocok tanam.
Dengan bertempat tinggal menetap mereka mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk mengembangkan teknologi pembuatan alat dari batu. Perubahan cara hidup dari mengembara ke menetap akhirnya berpengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan lainnya. Cara hidup berburu dan meramu secara berangsur-angsur mulai ditinggalkan. Mereka memasuki tahapan baru yaitu bercocok tanam ini merupakan peristiwa penting dalam sejarah perkembangan dan peradaban manusia.
Thank's semoga membantu ^_^