taufiqahmadi
Perubahan bentuk, waktu, dan posisi terbit itulah yang dijadikan patokan perhitungan bulan pada tahun komariah. Tahun komariah adalah perhitungan tahun yang menggunakan masa peredaran bulan mengelilingi bumi. 1 tahun komariah adalah waktu yang dibutuhkan bulan untuk mengelilingi bumi sebanyak 12 kali. 1 kali bulan mengelilingi bumi disebut 1 bulan. Kalender hijriah adalah salah satu contoh dari perhitungan tahun komariah. Itulah sebabnya awal bulan tahun Hijriah selalu ditandai dengan terbitnya bulan sabit pada sesaat setelah matahari terbenam. Jadi, demikian juga kalau kita mau melihat kapan awal ramadhan, dan kapan awal bulan syawal (waktu idul fitri). Kita akan melihat terbitnya bulan sabit kecil disaat matahari terbenam. Nah! bulan sabit kecil yang terlihat diawal bulan itulah yang disebut hilal. Hilal itu dapat kita lihat secara langsung dengan mata kita atau melihat teropong. Biasanya orang akan melihat hilal pada setiap tanggal 29. Jika pada saat itu hilal terlihat, maka keesokan harinya adalah tanggal 1, bulan berikutnya.
3 votes Thanks 13
Sa1sab1laKarena perhitungannya berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi. Satu bulan di kalender hijriyah biasanya antara 29 - 30 hari, sedang di masehi 30 - 31 hari.
Kalender Islam menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya, berbeda dengan kalender biasa (kalender Masehi) yang menggunakan peredaran Matahari.
Jumalah hari dalam setahun qamariyah 354/355 hari, masehi 365/366.
Penentuan dimulainya sebuah hari/tanggal pada Kalender Hijriyah berbeda dengan pada Kalender Masehi. Pada sistem Kalender Masehi, sebuah hari/tanggal dimulai pada pukul 00.00 waktu setempat. Namun pada sistem Kalender Hijriah, sebuah hari/tanggal dimulai ketika terbenamnya Matahari di tempat tersebut.
Kalender Hijriyah dibangun berdasarkan rata-rata silkus sinodik bulan kalender lunar (qomariyah), memiliki 12 bulan dalam setahun. Dengan menggunakan siklus sinodik bulan, bilangan hari dalam satu tahunnya adalah (12 x 29,53059 hari = 354,36708 hari).Hal inilah yang menjelaskan 1 tahun Kalender Hijriah lebih pendek sekitar 11 hari dibanding dengan 1 tahun Kalender Masehi.
Faktanya, siklus sinodik bulan bervariasi. Jumlah hari dalam satu bulan dalam Kalender Hijriah bergantung pada posisi bulan, bumi dan Matahari. Usia bulan yang mencapai 30 hari bersesuaian dengan terjadinya bulan baru (new moon) di titik apooge, yaitu jarak terjauh antara bulan dan bumi, dan pada saat yang bersamaan, bumi berada pada jarak terdekatnya dengan Matahari (perihelion). Sementara itu, satu bulan yang berlangsung 29 hari bertepatan dengan saat terjadinya bulan baru di perige (jarak terdekat bulan dengan bumi) dengan bumi berada di titik terjauhnya dari Matahari (aphelion). Dari sini terlihat bahwa usia bulan tidak tetap melainkan berubah-ubah (29 - 30 hari) sesuai dengan kedudukan ketiga benda langit tersebut (Bulan, Bumi dan Matahari).
Kalender hijriah adalah salah satu contoh dari perhitungan tahun komariah. Itulah sebabnya awal bulan tahun Hijriah selalu ditandai dengan terbitnya bulan sabit pada sesaat setelah matahari terbenam.
Jadi, demikian juga kalau kita mau melihat kapan awal ramadhan, dan kapan awal bulan syawal (waktu idul fitri). Kita akan melihat terbitnya bulan sabit kecil disaat matahari terbenam.
Nah! bulan sabit kecil yang terlihat diawal bulan itulah yang disebut hilal. Hilal itu dapat kita lihat secara langsung dengan mata kita atau melihat teropong. Biasanya orang akan melihat hilal pada setiap tanggal 29. Jika pada saat itu hilal terlihat, maka keesokan harinya adalah tanggal 1, bulan berikutnya.
Kalender Islam menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya, berbeda dengan kalender biasa (kalender Masehi) yang menggunakan peredaran Matahari.
Jumalah hari dalam setahun qamariyah 354/355 hari, masehi 365/366.
Penentuan dimulainya sebuah hari/tanggal pada Kalender Hijriyah berbeda dengan pada Kalender Masehi. Pada sistem Kalender Masehi, sebuah hari/tanggal dimulai pada pukul 00.00 waktu setempat. Namun pada sistem Kalender Hijriah, sebuah hari/tanggal dimulai ketika terbenamnya Matahari di tempat tersebut.
Kalender Hijriyah dibangun berdasarkan rata-rata silkus sinodik bulan kalender lunar (qomariyah), memiliki 12 bulan dalam setahun. Dengan menggunakan siklus sinodik bulan, bilangan hari dalam satu tahunnya adalah (12 x 29,53059 hari = 354,36708 hari).Hal inilah yang menjelaskan 1 tahun Kalender Hijriah lebih pendek sekitar 11 hari dibanding dengan 1 tahun Kalender Masehi.
Faktanya, siklus sinodik bulan bervariasi. Jumlah hari dalam satu bulan dalam Kalender Hijriah bergantung pada posisi bulan, bumi dan Matahari. Usia bulan yang mencapai 30 hari bersesuaian dengan terjadinya bulan baru (new moon) di titik apooge, yaitu jarak terjauh antara bulan dan bumi, dan pada saat yang bersamaan, bumi berada pada jarak terdekatnya dengan Matahari (perihelion). Sementara itu, satu bulan yang berlangsung 29 hari bertepatan dengan saat terjadinya bulan baru di perige (jarak terdekat bulan dengan bumi) dengan bumi berada di titik terjauhnya dari Matahari (aphelion). Dari sini terlihat bahwa usia bulan tidak tetap melainkan berubah-ubah (29 - 30 hari) sesuai dengan kedudukan ketiga benda langit tersebut (Bulan, Bumi dan Matahari).