Peran KTN (Komisi Tiga Negara) adalah mediator antara pihak Indonesia dan Belanda yang tengah bertikai atas kewenangan wilayah Nusantara.
Penjabaran Pasca Agresi Militer 1, PBB akhirnya membentuk KTN yang terdiri dari (1) Australia (dipilih oleh Indonesia) yang diwakili oleh Richard Kirby, (2) Belgia (dipilih oleh Belanda) yang diwakili oleh Paul van Zeeland dan (3) Amerika (dipilih pihak Australia dan Belgia) yang diwakili oleh Frank Graham.
Tugas utama KTN ini menemukan titik temu antara pihak Indonesia dan Belanda yang saat itu bertikai terkait penguasaan atas wilayah Nusantara. Buah dari KTN ini digelarlah sebuah pertemuan yang disebut Perjanjian Renville sekaligus menandai berakhirnya Agresi Militer 1 Belanda.
Namun, kemudian pihak belanda melanggar perjanjian Renville dan melakukan Agresi Militer 2 atas ibu kota Indonesia yakni Yogyakarta. Oleh sebab itu PBB mendesak lagi kedua pihak dengan diperantarai oleh KTN yang diubah namanya menjadi UNCI (United Nations Commisions for Indonesia). Dari UNCI inilah akhirnya digelar Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda.
Sejarah
Komisi Tiga Negara
Peran KTN (Komisi Tiga Negara) adalah mediator antara pihak Indonesia dan Belanda yang tengah bertikai atas kewenangan wilayah Nusantara.
Penjabaran
Pasca Agresi Militer 1, PBB akhirnya membentuk KTN yang terdiri dari (1) Australia (dipilih oleh Indonesia) yang diwakili oleh Richard Kirby, (2) Belgia (dipilih oleh Belanda) yang diwakili oleh Paul van Zeeland dan (3) Amerika (dipilih pihak Australia dan Belgia) yang diwakili oleh Frank Graham.
Tugas utama KTN ini menemukan titik temu antara pihak Indonesia dan Belanda yang saat itu bertikai terkait penguasaan atas wilayah Nusantara. Buah dari KTN ini digelarlah sebuah pertemuan yang disebut Perjanjian Renville sekaligus menandai berakhirnya Agresi Militer 1 Belanda.
Namun, kemudian pihak belanda melanggar perjanjian Renville dan melakukan Agresi Militer 2 atas ibu kota Indonesia yakni Yogyakarta. Oleh sebab itu PBB mendesak lagi kedua pihak dengan diperantarai oleh KTN yang diubah namanya menjadi UNCI (United Nations Commisions for Indonesia). Dari UNCI inilah akhirnya digelar Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda.