Jelaskan pengertian tauhid rububiyyah dan tauhid uluhiyyah .
Indra06
Tauhid rububiyah adalah mengesakan Allah dalam penciptaan, kekuasaan, dan pengaturan.[2] Dalam definisi lain dijelaskan lebih lanjut bahwa Tauhidu rububiyah adalah penetapan bahwa Allah ta'ala adalah Rabb, Penguasa, Pencipta serta Pemberi Rezeki dari segala sesuatu. Dan juga menetapkan bahwa Allah adalah Dzat Yang Menghidupkan dan Mematikan, Pemberi Kemanfaatan dan Kemudharatan, yang Maha Esa dalam mengabulkan doa bagi orang yang membutuhkan. BagiNya-lah segala urusan, dan di tanganNya-lah segala kebaikan. Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada bagi-Nya sekutu dalam hal tersebut. Dan ke-imanan kepada takdir termasuk dalam tauhid ini.[3] Adapun dalil-dalilnya adalah “Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam” (QS. Al Fatihah: 1) Pengertian Rabb adalah yang menciptakan, menguasai, dan yang mengatur alam sebagaimana yang Allah kehendaki. [4] “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintahNya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam.” (QS. Al A’raf: 54) “...Adakah Pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi ? tidak ada Tuhan selain dia; Maka Mengapakah kamu berpaling?” (QS. Fathir: 3) “Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.” (QS. Az Zumar: 62) “Maha suci Allah yang di tanganNya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Mulk: 1) Namun, seseorang belum bisa dikatakan sebagai seorang muslim bila hanya mengakui tauhid rububiyah ini saja. Karena kaum musyrikin pun mengakui tauhid rububiyah ini. mereka pun mengakui bahwa Allah-lah Rabb alam ini, pemelihara semesta ini. “Katakanlah: ‘Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang Kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?’ Maka mereka akan menjawab: ‘Allah’. Maka Katakanlah ‘Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?’” (QS. Yunus: 31) Abdullah bin Abbas berkata, “Termasuk keimanan mereka yaitu apabila ditanyakan kepada mereka siapa yang menciptakan langit, bumi dan gunung- gunung? Mereka menjawab: 'Allah'. Dan mereka adalah orang-orang yang musyrik” Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata, “Tidak ada seorang-pun yang menyembah Allah dan juga menyembah yang selainNya, melainkan dia meyakini Allah dan mengetahui bahwa Allah adalah sebagai Rabb,dan Penciptanya, yang memberikan rizqi kepadanya, tetapi keadaannya adalah sebagai orang yang mempersekutukanNya. Tidakkah engkau perhatikan bagaimana ucapan Ibrahim, ‘Maka apakah kalian tidak memperhatikan apa yang kalian sembah.,kalian dan nenek moyang kalian yang dahulu?. Karena sesungguhnya apa yang kalian sembah itu adalah musuhku, kecuali Rabb semesta alam (QS. Asy Syu’ara: 75-77)’” Tauhid ini merupakan fitrah segenap manusia. Dalam nurani setiap orang, ia akan mengakui bahwa alam ini ada yang menciptakan, ada yang memelihara, dan ada yang menguasainya. Namun, banyak diantara manusia yang ditutupi keragu- raguannya sendiri. “...Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi?...” (QS. Ibrahim: 10) Begitu pun orang-orang yang mengingkari Rabb alam semesta karena kesombongan mereka. Dalam hati mereka tahu bahwa alam ini pasti ada yang mengaturnya sedemikian rupa sehingga alam ini berjalan sebagaimana mestinya. “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?; sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan).” (QS. Ath Thur: 35-35) Adapun pengingkaran adanya Tuhan oleh orang-orang atheis adalah karena kesombongan dan karena lemahnya akal mereka. Mereka menolak hasil renungan dari pikiran yang sehat. Siapa yang seperti ini sifatnya maka dia telah membuang akalnya dan mengajak orang lain untuk menertawakan dirinya.[5] Tauhid Uluhiyah Tauhid uluhiyah adalah tauhid ibadah. Karena ilah maknanya adalah ma’bud bi haqqin (yang diibadahi dengan benar). Maka tauhid uluhiyah ini dibangun di atas keikhlasan dalam beribadah kepada Allah ta'ala. Dalam kecintaan, khauf (takut), raja' (harapan), tawakkal, raghbah (permohonan dengan sungguh-sungguh), rahbah (perasaan cemas), dan doa hanya bagi Allah satu-satunya. Serta memurnikan ibadah-ibadah seluruhnya, baik ibadah yang lahir maupun yang batin hanya bagi Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Serta tidak menjadikan hal tersebut untuk selainNya. Tidak untuk malaikat yang dekat dengan Allah ta'ala, tidak pula bagi para nabi yang diutus. Terlebih lagi bagi selain keduanya.[6]
2 votes Thanks 4
lovitachen
1.Pengertian tauhid rububiyyah Tauhid rububiyyah merupakan bentukan dari dua kata, yaitu kata tauhid dan rububiyyah. Tauhid berasal dari bahasa- يُوَحِّدُ – تَوْ حِيْدًا وَحَدَ yang berarti mengesakan. Menurut istilah tauhid berarti meyakini bahwa Allah swt itu esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Hal ini tercermin dalam kalimah syahadat, yaitu la ilaha ilallah. Adapun kata rububiyyah mempunyai beberapa makna, yaitu penciptaan,pemeliharaan dan pengasuhan. Dalam terminology Islam tauhid rububiyyah berarti kepercayaan bahwa Allahlah satu-satunya pencipta, pemelihara dan pengatur alam semesta
2.Pengertian tauhid uluhiyyah Menurut bahasa kata uluhiyyah berarti sembahan, persembahan. Tauhid uluhiyyah berarti kepercayaan bahwa hanya Allah sembahan yang benar. Hal ini harus kita buktikan dalam kehidupan nyata dengan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun.
Tauhid rububiyyah merupakan bentukan dari dua kata, yaitu kata tauhid dan rububiyyah. Tauhid berasal dari bahasa- يُوَحِّدُ – تَوْ حِيْدًا وَحَدَ yang berarti mengesakan. Menurut istilah tauhid berarti meyakini bahwa Allah swt itu esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Hal ini tercermin dalam kalimah syahadat, yaitu la ilaha ilallah. Adapun kata rububiyyah mempunyai beberapa makna, yaitu penciptaan,pemeliharaan dan pengasuhan.
Dalam terminology Islam tauhid rububiyyah berarti kepercayaan bahwa Allahlah satu-satunya pencipta, pemelihara dan pengatur alam semesta
2.Pengertian tauhid uluhiyyah
Menurut bahasa kata uluhiyyah berarti sembahan, persembahan. Tauhid uluhiyyah berarti kepercayaan bahwa hanya Allah sembahan yang benar. Hal ini harus kita buktikan dalam kehidupan nyata dengan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun.