Jelaskan pengertian persajakan dalam puisi dan berikan contohnya!!!!!!!!
tyugies
Persajakan atau biasa dikenal dengan Rima adalah Bentuk perulangan bunyi pada suatu rangkaian puisi, Rima sendiri terdiri dari dua bagian yaitu: rima kata dan rima baris.
Rima kata terdiri dari dua bagian yaitu: rima yang terdapat dalam suku kata, dan rima yang mengulang kata tersebut sepenuhnya. Rima suku kata ini sangat sederhana karena hanya mengulang bunyi pada suku katanya saja. Contoh yang paling mudah terdapat pada kata ulang dwilingga salin suara. Contohnya: Sayur-mayur, Lauk-pauk, Beras-petas, Gilang-gemilang, Teram-temeram, Dan lain-lain.
Sedangkan rima kata sendiri terdiri dari perulangan penuh kata tersebut. Contohnya terdapat pada kata ulang berimbuhan, seperti: Sesayup-sayup, Mendesir-desir, Terapung-apung, Berayun-ayun, Dan lain sebagainya.
Cara menggunakan rima ini cukup mudah karena dapat diletakkan dimana saja dari bagian sebuah puisi. Sebagai contoh:
Lagu pekerja malam Sesayup-sayup embun Antara dynamo menderam Pantun demi pantun.
Rima baris biasanya digunakan dalam puisi dua seuntai (Disticond), dan sajak empat seuntai (quatren). Tapi, yang paling banyak mengandung rima baris biasanya adalah Quatren. Cara menentukan rima baris! Ada beberapa bentuk rima baris yaitu: AAAA, AABB, ABAB dan ABBA. Rima dengan pola AAAA, disebut rima sama bunyi. Contohnya:
Purnama raya Bulan bercahaya Amat cuaca Ke Mayapada
Rima dengan pola AABB disebut rima berangkai. Contoh penggunaan rima ini adalah:
Di malam suram Aku mendendam Di pagi berkabut Hati berserabut.
Rima dengan pola ABAB disebut juga sebagai rima berselang. Contoh penggunaan rima tersebut adalah pantun. Beberapa puisi quatren zaman “Pujangga Baru” banyak menggunakan bentuk rima seperti ini. Sebagai contohnya:
Purnama raya Pungguk merayu Dinda berseloka Ayahda beradu.
Rima yang mempunyai pola ABBA, dikenal sebagai rima berpeluk. Bentuk ini jarang sekali digunakan dalam puisi-puisi modern seperti sekarang ini. Salah satu contoh polanya adalah:
Ketika hati dilanda kalut Engkau datang mengisi jiwa Kau hadir di saat duka Menghibur hati yang berliput kabut.
Jangan dikira kalau menggunakan rima, berarti terutama rima baris semudah yang anda pikirkan. Kebanyakan puisi di zaman modern ini memang sudah menggunakan gaya bahasa yang lebih bebas, baik itu dalam pola struktur baris, maupun jumlah baris dalam bait puisi. Tetapi ada juga penyair yang masih menggunakan rima tersebut.
Rima kata terdiri dari dua bagian yaitu: rima yang terdapat dalam suku kata, dan rima yang mengulang kata tersebut sepenuhnya.
Rima suku kata ini sangat sederhana karena hanya mengulang bunyi pada suku katanya saja. Contoh yang paling mudah terdapat pada kata ulang dwilingga salin suara. Contohnya:
Sayur-mayur,
Lauk-pauk,
Beras-petas,
Gilang-gemilang,
Teram-temeram,
Dan lain-lain.
Sedangkan rima kata sendiri terdiri dari perulangan penuh kata tersebut. Contohnya terdapat pada kata ulang berimbuhan, seperti:
Sesayup-sayup,
Mendesir-desir,
Terapung-apung,
Berayun-ayun,
Dan lain sebagainya.
Cara menggunakan rima ini cukup mudah karena dapat diletakkan dimana saja dari bagian sebuah puisi. Sebagai contoh:
Lagu pekerja malam
Sesayup-sayup embun
Antara dynamo menderam
Pantun demi pantun.
Rima baris biasanya digunakan dalam puisi dua seuntai (Disticond), dan sajak empat seuntai (quatren). Tapi, yang paling banyak mengandung rima baris biasanya adalah Quatren.
Cara menentukan rima baris!
Ada beberapa bentuk rima baris yaitu: AAAA, AABB, ABAB dan ABBA.
Rima dengan pola AAAA, disebut rima sama bunyi. Contohnya:
Purnama raya
Bulan bercahaya
Amat cuaca
Ke Mayapada
Rima dengan pola AABB disebut rima berangkai. Contoh penggunaan rima ini adalah:
Di malam suram
Aku mendendam
Di pagi berkabut
Hati berserabut.
Rima dengan pola ABAB disebut juga sebagai rima berselang. Contoh penggunaan rima tersebut adalah pantun. Beberapa puisi quatren zaman “Pujangga Baru” banyak menggunakan bentuk rima seperti ini. Sebagai contohnya:
Purnama raya
Pungguk merayu
Dinda berseloka
Ayahda beradu.
Rima yang mempunyai pola ABBA, dikenal sebagai rima berpeluk. Bentuk ini jarang sekali digunakan dalam puisi-puisi modern seperti sekarang ini. Salah satu contoh polanya adalah:
Ketika hati dilanda kalut
Engkau datang mengisi jiwa
Kau hadir di saat duka
Menghibur hati yang berliput kabut.
Jangan dikira kalau menggunakan rima, berarti terutama rima baris semudah yang anda pikirkan. Kebanyakan puisi di zaman modern ini memang sudah menggunakan gaya bahasa yang lebih bebas, baik itu dalam pola struktur baris, maupun jumlah baris dalam bait puisi. Tetapi ada juga penyair yang masih menggunakan rima tersebut.