Pembakaran pada proses pembuatan keramik merupakan tahapan yang sangat penting. Pembakaran dengan suhu yang terlalu tinggi atau pendinginan yang terlalu cepat mengakibatkan kerusakan pada keramik seperti, adanya bintil – bintik di permukaan keramik, juga keretakan kecil kecil pada keramik, bahkan keramik dapat pecah jika proses pemanasan dilakukan dengan cara dan suhu yang salah. Tujuan dari pembakaran keramik adalah untuk mendapatkan kekerasan tertentu pada keramik sesuai dengan yang diinginkan. Berikut adalah berbegai jenis keramik dengan suhu matang yang berbeda sehingga mendapatkan kekerasan yang berbeda pula.
1) Earthenware: suhu matangnya 900-110 derajat Celsius. Keramik jenis ini memiliki daya serap air 10-5 %
2) Stoneware : suhu matangnya 1200 derajat Celsius. Keramik jenis ini memiliki daya serap air 2-5 %.
3) Keramik porselen: suhu matangnya 1260 derajat Celsius. Keramik jenis ini memiliki daya serap air 1-0 %. Keramik jenis porselen ini mempunyai tingkat kekerasan paling tinggi diatara yang lain.
Pembakaran pada proses pembuatan keramik merupakan tahapan yang sangat penting. Pembakaran dengan suhu yang terlalu tinggi atau pendinginan yang terlalu cepat mengakibatkan kerusakan pada keramik seperti, adanya bintil – bintik di permukaan keramik, juga keretakan kecil kecil pada keramik, bahkan keramik dapat pecah jika proses pemanasan dilakukan dengan cara dan suhu yang salah. Tujuan dari pembakaran keramik adalah untuk mendapatkan kekerasan tertentu pada keramik sesuai dengan yang diinginkan. Berikut adalah berbegai jenis keramik dengan suhu matang yang berbeda sehingga mendapatkan kekerasan yang berbeda pula.
1) Earthenware: suhu matangnya 900-110 derajat Celsius. Keramik jenis ini memiliki daya serap air 10-5 %
2) Stoneware : suhu matangnya 1200 derajat Celsius. Keramik jenis ini memiliki daya serap air 2-5 %.
3) Keramik porselen: suhu matangnya 1260 derajat Celsius. Keramik jenis ini memiliki daya serap air 1-0 %. Keramik jenis porselen ini mempunyai tingkat kekerasan paling tinggi diatara yang lain.