yoga1214Pewarnaan Setalah proses membatik baik dengan tulis maupun cap, kemudian dilakukan proses pewarnaan. Proses ini dengan cara mencelupkan kain yang telah dilapisi dengan lilin tersebut diatas kedalam bak yang berisi pewarna. Agar kualitas warna baik dan awet, proses pewarnaan harus dilakukan dengan air hangat sehingga warna dapat menyerap ke dalam pori-pori batik Proses ini baru membentuk warna dasar batik. Untuk memberikan warna pada pola-pola yang diinginkan, maka proses selanjunya adalah melepas lilin yang menempel pada kain yang telah diberi warna dasar. Proses pelepasan lilin dan pewarnaan ini biasanya disebut dengan proses nglorot. Proses pelepasan lilin dilakukan dengan air mendidih (biasanya pembakarannnya dengan menggunakan kayu), kemudian kain batik dicelup-celupkan ke dalam air mendidih tadi sampai seluruh lilin mengelupas. Setelah lilin mengelupas, maka pola-pola batik yang terbentuk dapat di isi warna.
Pengeringan Proses pengeringan batik dilakukan dengan cara di angin-anginkan (hindari pengeringan langsung dari cahaya matahari (Batik tulis), karena hal ini akan mengakibatkan warna menjadi pudar. Setelah kering kain Batik di haluskan dengan cara di “kemplong” yaitu kain Batik di pukul-pukul dengan menggunakan kayu yang bentuknya lonjong (bulat telur namun kearah persegi).I. Proses design Langkah awal dalam membuat batik adalah design motif dan pola-pola batik yang diinginkan diatas kain dengan menggunakan pensil. Penggunaan pensil ini dimaksudkan agar dapat dengan mudah dihapus bila terjadi kesalahan, untuk motif-motif tertentu dan agar terjadi keseragaman biasanya digunakan pula kertas karton yang dibentuk sesuai pola-pola yang diinginkan kemudian dipergunakan untuk membuat pola dalam kain.
Setalah proses membatik baik dengan tulis maupun cap, kemudian dilakukan proses pewarnaan. Proses ini dengan cara mencelupkan kain yang telah dilapisi dengan lilin tersebut diatas kedalam bak yang berisi pewarna. Agar kualitas warna baik dan awet, proses pewarnaan harus dilakukan dengan air hangat sehingga warna dapat menyerap ke dalam pori-pori batik Proses ini baru membentuk warna dasar batik. Untuk memberikan warna pada pola-pola yang diinginkan, maka proses selanjunya adalah melepas lilin yang menempel pada kain yang telah diberi warna dasar. Proses pelepasan lilin dan pewarnaan ini biasanya disebut dengan proses nglorot. Proses pelepasan lilin dilakukan dengan air mendidih (biasanya pembakarannnya dengan menggunakan kayu), kemudian kain batik dicelup-celupkan ke dalam air mendidih tadi sampai seluruh lilin mengelupas. Setelah lilin mengelupas, maka pola-pola batik yang terbentuk dapat di isi warna.
Pengeringan
Proses pengeringan batik dilakukan dengan cara di angin-anginkan (hindari pengeringan langsung dari cahaya matahari (Batik tulis), karena hal ini akan mengakibatkan warna menjadi pudar. Setelah kering kain Batik di haluskan dengan cara di “kemplong” yaitu kain Batik di pukul-pukul dengan menggunakan kayu yang bentuknya lonjong (bulat telur namun kearah persegi).I. Proses design
Langkah awal dalam membuat batik adalah design motif dan pola-pola batik yang diinginkan diatas kain dengan menggunakan pensil. Penggunaan pensil ini dimaksudkan agar dapat dengan mudah dihapus bila terjadi kesalahan, untuk motif-motif tertentu dan agar terjadi keseragaman biasanya digunakan pula kertas karton yang dibentuk sesuai pola-pola yang diinginkan kemudian dipergunakan untuk membuat pola dalam kain.