Jelaskan pembagian keterampilan sekurang - kurangnya 5 dan jelaskan
Shopieyah
1. Keterampilan konseptual Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi. 2. Keterampilan Kemanusiaan Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi orang lain. 3. Keterampilan Administrasi Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan. 4. Keterampilan Teknik Kemampuan untuk menggunakan peralatan- peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bidang tertentu. Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah: 1. Keterampilan konseptual (conceptional skill) Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja. 2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill) Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah. 3. Keterampilan teknis (technical skill) Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain. Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:[5] 1. Keterampilan manajemen waktu Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang- buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan. 2. Keterampilan membuat keputusan Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar. Pada pengertian tersebut dikatakan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain.
Ketrampilan atau kemampuan mental untuk
mengkordinasikan dan mengintegrasikan
seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
2. Keterampilan Kemanusiaan
Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan
memahami dan memotivasi orang lain.
3. Keterampilan Administrasi
Kemampuan yang ada hubungannya dengan
fungsi manajemen yang dilakukan.
4. Keterampilan Teknik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-
peralatan, prosedur, dan metode dari suatu
bidang tertentu.
Robert L. Katz pada tahun 1970-an
mengemukakan bahwa setiap manajer
membutuhkan minimal tiga keterampilan
dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional
skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus
memiliki keterampilan untuk membuat konsep,
ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.
Gagasan atau ide serta konsep tersebut
kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu
rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan
atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide
menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu
biasanya disebut sebagai proses perencanaan
atau planning. Oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga meruipakan keterampilan
untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang
lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer
juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan
berhubungan dengan orang lain, yang disebut
juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi
yang persuasif harus selalu diciptakan oleh
manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya.
Dengan komunikasi yang persuasif,
bersahabat, dan kebapakan akan membuat
karyawan merasa dihargai dan kemudian
mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik
pada tingkatan manajemen atas, menengah,
maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan
bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih
rendah. Keterampilan teknis ini merupakan
kemampuan untuk menjalankan suatu
pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan
program komputer, memperbaiki mesin,
membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky
W. Griffin menambahkan dua keterampilan
dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:[5]
1. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada
kemampuan seorang manajer untuk
menggunakan waktu yang dimilikinya secara
bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus
Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004,
sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000
per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja
selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti
2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya
adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit.
Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit
yang terbuang akan sangat merugikan
perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja,
memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari
Frankfort. Namun demikian, waktu yang
mereka miliki tetap merupakan aset berharga,
dan menyianyiakannya berarti membuang-
buang uang dan mengurangi produktivitas
perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan
masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat
keputusan adalah yang paling utama bagi
seorang manajer, terutama bagi kelompok
manajer atas (top manager). Griffin
mengajukan tiga langkah dalam pembuatan
keputusan. Pertama, seorang manajer harus
mendefinisikan masalah dan mencari berbagai
alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya. Kedua, manajer harus
mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan
memilih sebuah alternatif yang dianggap
paling baik. Dan terakhir, manajer harus
mengimplementasikan alternatif yang telah ia
pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya
agar tetap berada di jalur yang benar.
Pada pengertian tersebut dikatakan bahwa
manajemen adalah proses pencapaian tujuan
melalui kerja orang lain.