Earnings Management adalah praktik yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi laporan keuangan mereka agar terlihat lebih baik dari kenyataannya. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kinerja finansial perusahaan dan menciptakan kesan yang positif bagi para pemangku kepentingan, seperti investor, kreditor, atau analis keuangan. Beberapa motif umum yang menyebabkan perusahaan melakukan Earnings Management antara lain:
1. Memenuhi target laba: Perusahaan sering memiliki target laba yang harus dicapai agar tetap mempertahankan kredibilitas di mata investor. Dalam situasi di mana target tersebut tidak tercapai, perusahaan mungkin akan melakukan Earnings Management untuk menghindari dampak negatif pada harga sahamnya.
2. Meningkatkan nilai pasar saham: Perusahaan ingin meningkatkan harga sahamnya untuk menguntungkan para pemegang saham. Dengan melaporkan angka laba yang lebih tinggi, perusahaan dapat menciptakan optimisme di pasar saham, yang berpotensi meningkatkan harga sahamnya.
Contoh Earnings Management:
Sebuah perusahaan ritel memiliki target laba tahunan yang harus dicapai untuk mempertahankan harga sahamnya. Namun, pada akhir tahun, terlihat bahwa kinerja bisnisnya di bawah target tersebut. Untuk menghindari dampak negatif pada harga sahamnya, manajemen perusahaan memutuskan untuk menunda pengakuan biaya-biaya tertentu hingga tahun berikutnya, meskipun biaya tersebut seharusnya diakui pada tahun berjalan. Dengan demikian, laba tahun berjalan kelihatannya lebih tinggi dari kenyataannya, dan perusahaan berhasil memenuhi target labanya.
Insider Trading adalah praktik yang melibatkan perdagangan saham atau aset keuangan lainnya berdasarkan informasi internal dan rahasia tentang perusahaan, yang belum diketahui oleh publik umum. Motif utama di balik insider trading adalah untuk memperoleh keuntungan yang tidak wajar atau menghindari kerugian yang besar dengan menggunakan informasi yang tidak tersedia untuk investor lain.
Contoh Insider Trading:
Seorang direktur eksekutif di sebuah perusahaan teknologi mengetahui bahwa perusahaan tersebut akan segera meluncurkan produk revolusioner yang akan meningkatkan nilai saham secara signifikan. Sebelum informasi ini diumumkan kepada publik, dia memutuskan untuk membeli saham perusahaan sendiri dengan harga saham saat ini. Setelah produk diluncurkan dan informasi tersebut menjadi publik, harga saham perusahaan melonjak, dan direktur eksekutif tersebut berhasil mendapatkan keuntungan besar dengan menjual saham yang dia beli sebelumnya dengan harga yang lebih tinggi. Praktik seperti ini adalah bentuk insider trading yang ilegal dan dapat menghadapi tindakan hukum serius oleh otoritas pasar modal.
Earnings Management adalah praktik yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi laporan keuangan mereka agar terlihat lebih baik dari kenyataannya. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kinerja finansial perusahaan dan menciptakan kesan yang positif bagi para pemangku kepentingan, seperti investor, kreditor, atau analis keuangan. Beberapa motif umum yang menyebabkan perusahaan melakukan Earnings Management antara lain:
1. Memenuhi target laba: Perusahaan sering memiliki target laba yang harus dicapai agar tetap mempertahankan kredibilitas di mata investor. Dalam situasi di mana target tersebut tidak tercapai, perusahaan mungkin akan melakukan Earnings Management untuk menghindari dampak negatif pada harga sahamnya.
2. Meningkatkan nilai pasar saham: Perusahaan ingin meningkatkan harga sahamnya untuk menguntungkan para pemegang saham. Dengan melaporkan angka laba yang lebih tinggi, perusahaan dapat menciptakan optimisme di pasar saham, yang berpotensi meningkatkan harga sahamnya.
Contoh Earnings Management:
Sebuah perusahaan ritel memiliki target laba tahunan yang harus dicapai untuk mempertahankan harga sahamnya. Namun, pada akhir tahun, terlihat bahwa kinerja bisnisnya di bawah target tersebut. Untuk menghindari dampak negatif pada harga sahamnya, manajemen perusahaan memutuskan untuk menunda pengakuan biaya-biaya tertentu hingga tahun berikutnya, meskipun biaya tersebut seharusnya diakui pada tahun berjalan. Dengan demikian, laba tahun berjalan kelihatannya lebih tinggi dari kenyataannya, dan perusahaan berhasil memenuhi target labanya.
Insider Trading adalah praktik yang melibatkan perdagangan saham atau aset keuangan lainnya berdasarkan informasi internal dan rahasia tentang perusahaan, yang belum diketahui oleh publik umum. Motif utama di balik insider trading adalah untuk memperoleh keuntungan yang tidak wajar atau menghindari kerugian yang besar dengan menggunakan informasi yang tidak tersedia untuk investor lain.
Contoh Insider Trading:
Seorang direktur eksekutif di sebuah perusahaan teknologi mengetahui bahwa perusahaan tersebut akan segera meluncurkan produk revolusioner yang akan meningkatkan nilai saham secara signifikan. Sebelum informasi ini diumumkan kepada publik, dia memutuskan untuk membeli saham perusahaan sendiri dengan harga saham saat ini. Setelah produk diluncurkan dan informasi tersebut menjadi publik, harga saham perusahaan melonjak, dan direktur eksekutif tersebut berhasil mendapatkan keuntungan besar dengan menjual saham yang dia beli sebelumnya dengan harga yang lebih tinggi. Praktik seperti ini adalah bentuk insider trading yang ilegal dan dapat menghadapi tindakan hukum serius oleh otoritas pasar modal.