Jelaskan mengenai pengukuran dengan menggunakan : A. Amperemeter analog B. Voltmeter
setiawan114
A. Prosedur pengukuran pada amperemeter antara lain sebagai berikut :
· Kalibrasi terlebih dahulu ampermeter
· Memasang bentuk seri ampermeter dengan hambatan
· Memasang kabel negative (berwarna hitam) di ground ampermeter, dan kabel positif (berwarna merah) pada probe amperemeter.
Membaca penunjukkan arus pada papan skala arus sesuai dengan posisi jarum penunjuk skala.
B. 1. Pasanglah kabel hitam yang sudah ada ke COM (Ground), kemudian pasang pula kabel merah ke lubang paling kanan yang berada di voltmeter (V/Ohm)
2. Setelah terpasang (kedua kabel yaitu merah dan hitam) sekarang tentukan obyek yang ingin diukur beda potensialnya. Kali ini kami member contoh menguku baterai hp n-k-ayang berkapasitas 3,7 Volt
3. Kemudian lihat pada multitester pada bagian V, bagian ini ada dua yaitu:
– DC Volt yaitu tegangan yang searah, contohnya tegangan baterai, teg. Output IC, dan lain sebagainya (terdapat polaritas + dan -).
– AC Volt yaitu tegangan yang bolak balik, contohnya tengan listrik PLN.
4. Biasanya jika ingin mengukur tegangan lemah seperti tegangan baterai hp digunakan yang DC Volt.
5. Setelah memilih DC Volt (karena pada contoh ini kami mengambil baterai Hp untuk obyek pengukuran) ada nilai-nilai yang tertera pada bagian DC Volt, yaitu :
– 200mV artinya dapat mengukur tegangan maksimal 0,2 V
– 2 V artinya dapat mengukur tegangan maksimal 2 V
– 20 V artinya dapat mengukur tegangan maksimal 20 V
– 200 V artinyan dapat mengukur tegangan maksimal 200 V
– 750 V artinya dapat mengukur tegangan maksimal 750 V
· Kalibrasi terlebih dahulu ampermeter
· Memasang bentuk seri ampermeter dengan hambatan
· Memasang kabel negative (berwarna hitam) di ground ampermeter, dan kabel positif (berwarna merah) pada probe amperemeter.
Membaca penunjukkan arus pada papan skala arus sesuai dengan posisi jarum penunjuk skala.
B. 1. Pasanglah kabel hitam yang sudah ada ke COM (Ground), kemudian pasang pula kabel merah ke lubang paling kanan yang berada di voltmeter (V/Ohm)
2. Setelah terpasang (kedua kabel yaitu merah dan hitam) sekarang tentukan obyek yang ingin diukur beda potensialnya. Kali ini kami member contoh menguku baterai hp n-k-ayang berkapasitas 3,7 Volt
3. Kemudian lihat pada multitester pada bagian V, bagian ini ada dua yaitu:
– DC Volt yaitu tegangan yang searah, contohnya tegangan baterai, teg. Output IC, dan lain sebagainya (terdapat polaritas + dan -).
– AC Volt yaitu tegangan yang bolak balik, contohnya tengan listrik PLN.
4. Biasanya jika ingin mengukur tegangan lemah seperti tegangan baterai hp digunakan yang DC Volt.
5. Setelah memilih DC Volt (karena pada contoh ini kami mengambil baterai Hp untuk obyek pengukuran) ada nilai-nilai yang tertera pada bagian DC Volt, yaitu :
– 200mV artinya dapat mengukur tegangan maksimal 0,2 V
– 2 V artinya dapat mengukur tegangan maksimal 2 V
– 20 V artinya dapat mengukur tegangan maksimal 20 V
– 200 V artinyan dapat mengukur tegangan maksimal 200 V
– 750 V artinya dapat mengukur tegangan maksimal 750 V