Jelaskan latar belakang tenno meiji melakukan restorasi di jepang
Nurulshivani13
Ini.. baca ajaa yaa smpe hbiss :)) , jdi klau dri awal bacanya.. kmu ngrti mksdny " Latar Belakang Terjadinya Restorasi Meiji Pada masa menjelang terjadinya Restorasi Meiji Jepang dipimpin oleh Kesyogunan Tokugawa. Kesyogunan Tokugawa adalah pemerintahan diktator militer ketiga dan terakhir di Jepang setelah Kesyogunan Kamakura dan Kesyogunan Muromachi. Ketika Kesyogunan Tokugawa memerintah, Jepang melaksanakan politik isolasi terhadap dunia luar (politik Sakoku). Artinya, Jepang menyatakan menutup diri bagi orang asing, agama asing dan pengaruh asing. Orang-orang jepang dilarang berpergian ke luar negeri. Orang-orang yang berasal dari luar Jepang diusir. Kekuasaan Tokugawa memang mampu menciptakan ketentraman. Namun, seiring pertambahan penduduk yang melaju dengan cepatnya membuat Pemerintah Tokugawa tidak mampu mengatasi kesulitan ekonomi. Lantas Jepang meninggalkan politik isolasi. Hal ini ditandai dengan perjanjian Syimoda pada tanggal 30 Maret 1854. Isi dari perjanjian tersebut pelabuhan Syimoda dan Hakodate dibuka untuk perdagangan bangsa asing. Pembukaan tersebut merupakan awal saja karena terjadi lagi tahapan kedua di tahun 1858 dalam Townsend Harris Agreement, yang isinya: Jepang Menyetujui pangangakatan duta Amerika di Yedo dan konsul-konsul dikota-kota pelabuhan yang dibuka untuk perdagangan asing; Jumlah pelabuhan yang dibuka ditambah; Diadakan perdagangan bebas dan warga Negara Amerika Serikat dibolehkan diam di Yedo, Osaka dan kota-kota lainnya yang telah dibuka untuk perdagangan asing; Penetapan peraturan bea impor; dan pertukaran mata uang dengan bebas. Akibat dari perjanjian ini berarti jepang telah terbuka lebar dan politik isolasinya sudah berakhir. Hal ini menjadi latar belakang terjadinya Restorasi Meiji. Masyarakat jepang kecewa dengan pemerintahan Syogun Tokugawa yang mulai membuka terhadap pengaruh dari bangsa asing. Syogun dianggap lemah karena meninggalkan politik isolasi. Peristiwa inilah menjadi awal dari gerakan Restorasi Meiji."