Jelaskan latar belakang keterlibatan syafruddin prawiranegara dalam gerakan separatis!
wahyusuryaningrPada awal tahun 1958, PRRI berdiri akibat ketidakpuasan terhadap pemerintah karena ketimpangan-ketimpangan sosial yang terjadi dan pengaruh komunis (terutamaPKI) yang semakin menguat. Syafruddin diangkat sebagai Perdana Menteri PRRI dan kemudian membentuk Kabinet tandingan sebagai Jawaban atas dibentuknya kabinet Ir Juanda, di Jawa. Kabinet PRRI berbasis di Sumatera Tengah. PRRI masih tetap mengakui Soekarno sebagai Presiden PRRI, karena ia diangkat secara konstitusional.Pada bulan Agustus 1958, perlawanan PRRI dinyatakan berakhir dan pemerintah pusat di Jakarta berhasil menguasai kembali wilayah-wilayah yang sebelumnya bergabung dengan PRRI. Keputusan Presiden RI No.449/1961 kemudian menetapkan pemberian amnesti dan abolisi bagi orang-orang yang tersangkut dengan pemberontakan, termasuk PRRI.
source:wikipedia
10 votes Thanks 39
clifforddleo
seharusnya dicantumkan sumbernya jika copas dari wkipedia
clifforddleo
PRRI berdiri karenaa ketidakpuasan masyarakat terutama para anggota militer di daerah dengan pemerintah pusat yang sedang dipengaruhi oleh PKI Syafrudin dijadikan sebagai perdana menteri pemerintahan revolusioner republik indonesia, walaupun demkian mereka masih menganggap soekarn sebagai presiden dan kepala negara. Hal ini dipicu dengan adanya ultimatum dari dewan perjuangan letkol Ahmad Husein di Padang yang kemudian diikuti reaksi dari berbagi daerah. Mereka meminta hak otonomi daerah yang lebih luas karena merasa pemerintah pusat kurang memperhatika kondisi setiap daerah. Akhirnya pemberontakan ini berakhir dengan dikuasainya militer-militer di daerah kembali
source:wikipedia
Syafrudin dijadikan sebagai perdana menteri pemerintahan revolusioner republik indonesia, walaupun demkian mereka masih menganggap soekarn sebagai presiden dan kepala negara. Hal ini dipicu dengan adanya ultimatum dari dewan perjuangan letkol Ahmad Husein di Padang yang kemudian diikuti reaksi dari berbagi daerah. Mereka meminta hak otonomi daerah yang lebih luas karena merasa pemerintah pusat kurang memperhatika kondisi setiap daerah. Akhirnya pemberontakan ini berakhir dengan dikuasainya militer-militer di daerah kembali