Kategori: Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Kode Kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 12.3.4
Kata kunci: partai politik, kemerdekaan
Jawaban:
Latar belakang dibentuknya partai politik setelah kemerdekaan adalah adanya untuk memperkuat perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan menjamin keamanan masyarakat.
Adanya Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945 untuk pembentukan partai politik . Adapun Isi dari Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945 yakni:
“Pemerintah menyukai timbulnya partai-partai politik karena dengan adanya partai-partai itulah dapat dipimpin ke jalan yang teratur segala aliran paham yang ada dalam masyarakat. Diharapkan bahwa partai-partai telah tersusun sebelum pemilihan umum pada bulan Januari 1946”
Pembahasan:
Arti partai politik secara umum yaitu suatu kelompok terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik yang biasanya dilakukan secara konstitusional untuk melaksanakan berbagai program-programnya. Carl J Friedrich menuliskan pengertian partai politik sebagai sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini, memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat idiil serta materil. Giovanni Sartori secara lebih jelas mendefinisikan partai politik sebagai suatu kelompok politik yang mengikuti pemilihan umum, dan melalui pemilihan umum itu, mampu menempatkan calon-calonnya untuk menduduki jabatan-jabatan publik.
Partai politik merupakan suatu kelompok tertentu yang di dalamnya terdiri atas orang-orang dengan otientasi tertentu guna meraih kekuasaan politik untuk menjalankan program-programnya. Partai politik berangkat dari anggapan bahwa dengan membentuk wadah organisasi, mereka bisa menyatukan orang-orang yang mempunyai pikiran serupa sehingga orientasi mereka bisa dikonsolidasikan. Dengan begitu pengaruh mereka bisa lebih besar dalam pembuatan dan pelaksanaan keputusan.
Pada awal kemerdekaan Presiden Soekarno menginginkan adanya partai tunggal guna melaksanakan pembangunan yang disebutnya sebagai “motor perjuangan rakyat”. Dalam pidatonya seperti yang dimuat di Merdeka, pada 25 Agustus 1945, Presiden Soekarno menginginkan partai itu adalah Partai Nasional Indonesia. Namun, seiring masifnya proses pembentukan KNIP di daerah-daerah, maka pembentukan PNI untuk sementara ditunda.
Pasca Maklumat Pemerintah pada tanggal 3 November 1945, mulai dibentuknya partai politik. Sejumlah partai politik yang telah ada sejak era Pergerakan Nasional, tumbuh dengan kemasan yang baru.
Masyumi dan PNI tumbuh sebagai dua kekuatan yang seimbang. Hal ini karena Masyumi merupakan satu-satunya partai yang pada masa pendudukan Jepang masih diizinkan untuk berkegiatan sosial sehingga menarik minat masyarakat. Mereka memanfaatkan hal tersebut untuk berkegiatan secara efektif yang tidak terlepas dari bergabungnya dua organisasi massa Islam besar, yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Sedangkan PNI mendapatkan kekuatan dari partai-partai lama yang bergabung di antaranya Partindo dan Gerindo.
Dalam masa awal kemerdekaan, partai-partai memegang peranan penting berkaitan dengan pengambilan keputusan seiring ancaman baik dari dalam maupun luar negeri dalam revolusi fisik, semisal dalam Agresi Militer Belanda I dan II pada 1947 dan 1948 serta pemberontakan PKI pada 1948. (Lt)
Mata pelajaran: IPS Sejarah
Kelas: XII SMA
Kategori: Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Kode Kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 12.3.4
Kata kunci: partai politik, kemerdekaan
Jawaban:
Latar belakang dibentuknya partai politik setelah kemerdekaan adalah adanya untuk memperkuat perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan menjamin keamanan masyarakat.“Pemerintah menyukai timbulnya partai-partai politik karena dengan adanya partai-partai itulah dapat dipimpin ke jalan yang teratur segala aliran paham yang ada dalam masyarakat. Diharapkan bahwa partai-partai telah tersusun sebelum pemilihan umum pada bulan Januari 1946”
Pembahasan:
Arti partai politik secara umum yaitu suatu kelompok terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik yang biasanya dilakukan secara konstitusional untuk melaksanakan berbagai program-programnya. Carl J Friedrich menuliskan pengertian partai politik sebagai sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini, memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat idiil serta materil. Giovanni Sartori secara lebih jelas mendefinisikan partai politik sebagai suatu kelompok politik yang mengikuti pemilihan umum, dan melalui pemilihan umum itu, mampu menempatkan calon-calonnya untuk menduduki jabatan-jabatan publik.
Partai politik merupakan suatu kelompok tertentu yang di dalamnya terdiri atas orang-orang dengan otientasi tertentu guna meraih kekuasaan politik untuk menjalankan program-programnya. Partai politik berangkat dari anggapan bahwa dengan membentuk wadah organisasi, mereka bisa menyatukan orang-orang yang mempunyai pikiran serupa sehingga orientasi mereka bisa dikonsolidasikan. Dengan begitu pengaruh mereka bisa lebih besar dalam pembuatan dan pelaksanaan keputusan.
Pada awal kemerdekaan Presiden Soekarno menginginkan adanya partai tunggal guna melaksanakan pembangunan yang disebutnya sebagai “motor perjuangan rakyat”. Dalam pidatonya seperti yang dimuat di Merdeka, pada 25 Agustus 1945, Presiden Soekarno menginginkan partai itu adalah Partai Nasional Indonesia. Namun, seiring masifnya proses pembentukan KNIP di daerah-daerah, maka pembentukan PNI untuk sementara ditunda.
Pasca Maklumat Pemerintah pada tanggal 3 November 1945, mulai dibentuknya partai politik. Sejumlah partai politik yang telah ada sejak era Pergerakan Nasional, tumbuh dengan kemasan yang baru.
Masyumi dan PNI tumbuh sebagai dua kekuatan yang seimbang. Hal ini karena Masyumi merupakan satu-satunya partai yang pada masa pendudukan Jepang masih diizinkan untuk berkegiatan sosial sehingga menarik minat masyarakat. Mereka memanfaatkan hal tersebut untuk berkegiatan secara efektif yang tidak terlepas dari bergabungnya dua organisasi massa Islam besar, yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Sedangkan PNI mendapatkan kekuatan dari partai-partai lama yang bergabung di antaranya Partindo dan Gerindo.
Dalam masa awal kemerdekaan, partai-partai memegang peranan penting berkaitan dengan pengambilan keputusan seiring ancaman baik dari dalam maupun luar negeri dalam revolusi fisik, semisal dalam Agresi Militer Belanda I dan II pada 1947 dan 1948 serta pemberontakan PKI pada 1948. (Lt)