Istilah Angkatan 45 pertama kali disebutkan oleh Rosihan Anwar pada 9 Januari 1949, dalam Majalah Siasat. Angkatan 45 disebut juga Angkatan Kemerdekaan.
Dilansir dari Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Angkatan 45 ialah nama yang diberikan kepada para sastrawan kesusastraan modern Indonesia yang berkarya di sekitar zaman penjajahan Jepang, masa kemerdekaan, dan beberapa tahun sesudahnya.
Tokoh yang menadai periode sastra Angkatan 45 antara lain Chairil Anwar, Asrul Sani, R.ivai Apin, Usmar Ismail, Idrus, Ida Nasution, Utuy Thtang Sontani, Balfas, J.E. Tutengkeng, dan Pramoedya Ananta Toer. Salah satu karya paling terkenal adalah puisi berjudul “Aku” karya Chairil Anwar.
Penulisan karya Angkatan 45 mulai ditulis dengan bahasa Indonesia. Ada pengaruh politik yang kuat karena mendekati perjuangan memperebutkan kemerdekaan Indonesia, yaitu pada 1945.
Menurut Andri Wicaksono dalam Pengkajian Prosa Fiksi (2017), pandangan penulisan dalam bentuk karangan tampaknya kurang bebas bila dibandingkan dengan angkatan Pujangga Baru, sedangkan dalam isi, Angkatan 45 bercorak realistis, di mana isi lebih dipentingkan daripada bahasa.
Jawaban:
Istilah Angkatan 45 pertama kali disebutkan oleh Rosihan Anwar pada 9 Januari 1949, dalam Majalah Siasat. Angkatan 45 disebut juga Angkatan Kemerdekaan.
Dilansir dari Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Angkatan 45 ialah nama yang diberikan kepada para sastrawan kesusastraan modern Indonesia yang berkarya di sekitar zaman penjajahan Jepang, masa kemerdekaan, dan beberapa tahun sesudahnya.
Tokoh yang menadai periode sastra Angkatan 45 antara lain Chairil Anwar, Asrul Sani, R.ivai Apin, Usmar Ismail, Idrus, Ida Nasution, Utuy Thtang Sontani, Balfas, J.E. Tutengkeng, dan Pramoedya Ananta Toer. Salah satu karya paling terkenal adalah puisi berjudul “Aku” karya Chairil Anwar.
Penulisan karya Angkatan 45 mulai ditulis dengan bahasa Indonesia. Ada pengaruh politik yang kuat karena mendekati perjuangan memperebutkan kemerdekaan Indonesia, yaitu pada 1945.
Menurut Andri Wicaksono dalam Pengkajian Prosa Fiksi (2017), pandangan penulisan dalam bentuk karangan tampaknya kurang bebas bila dibandingkan dengan angkatan Pujangga Baru, sedangkan dalam isi, Angkatan 45 bercorak realistis, di mana isi lebih dipentingkan daripada bahasa.
Penjelasan:
maaf klo slah,