Jelaskan kerajaan-kerajaan nusantara yang menentang VOC, beserta nama raja-rajanya dan hasil perjuangannya
anisa4662
D. Perlawanan Rakyat Ternate di bawah pimpinan Baabullah
Rakyat Ternate pada awalnya berhubungan baik dengan portugis. Hubungan persahabatan -persahabatan itu terjalin ketika Pada tahun 1512 portugis tiba di Maluku dan mendirikan benteng Sao Paulo dengan alasan untuk melinduni Ternate dari serangan Tidore. Tindakan yang dilakukan Portugis, akhirnya justru sangat merugikan Ternate. Tindakan yang sangat merugikan itu antara lain : mengadakan monopoli perdagangan, campur tangan terhadap masalah kerajaan dan menumpas rakyat yang dianggap melawan mengadakan perlawanan dibawah pimpinan Sultan Hairun . 2. Perlawanan terhadap penjajahan Belanda
a. Perlawanan Sultan Agung
Usaha yang dilakukan oleh Kerajaan Mataram untuk menyatukan seluruh Pulau Jawa mengalami hambatan karena munculnya VOC di Batavia. Bahkan VOC juga berusaha untuk menguasai seluruh Pulau Jawa guna memonopoli perdagangan. Oleh karena itu, Sultan Agung berusaha untuk mengusir VOC dari Batavia, serangan yang dilakukan Kerajaan Mataram berlangsung pada tanggal 26 Agustus 1628 di bawah pimpinan Bahurekso. Serangan ini mengalami kegagalan karena taktik membendung sungai ciliwung gagal dilaksanakan. Serangan berikutnya dilakukan pada tanggal 17 Juli 1629 dengan cara mengepung Kota Batavia. Usaha ini pun gagal karena VOC telah mengetahui rencana serangan tersebut.
Penyebab kegagalan serangan yang dilakukan Sultan Agung antara lain: b. Perlawanan Sultan Hasanudin Latar belakang terjadinya perlawanan oleh Sultan Hasanudin terhadap dominasi para pedagang Belanda(dibawah VOC) di Makasar antara lain:
1) Belanda menganggap Makasar sebagai pelabuhan gelap;
2) Belanda mengadakan blokade terhadap Makasar;
3) Hitu dan kambelo meminta bantuan Makasar;
4) Aru Palaka dimanfaatkan oleh Belanda;
5) Sultan Hasanudin menolak monpoli perdagangan oleh belanda;
Usaha-usaha yang dilakukan Sultan Hasanudin dalam usahanya melawan monopoli VOC antara lain:
1) Makasar menjalin kerjasama dengan Maluku yang memiliki musuh sama yaitu VOC;
2) Makasar secara sembunyi-sembunyi mengirimkan pasukanya ke Maluku;
3) Makasar berusaha menjual rempah-rempah kepada pedagang selain Belanda;
Tindakan yang dilakukan oleh Sultan Hasanudin mengakibatkan meletusnya perang Makasar. VOC mendapat bantuan dari Aru Palaka, raja Bone yang merupakan musuh Sultan Hasanudin. Setelah Hasanudin tidak mampu mengalahkan VOC dan Aru Palaka, maka pada tahun 1667 Sultan Hasanudin dipaksa untuk menandatangani Perjanjian Bongaya, yang isinya:
1) VOC memperoleh monopoli perdagangan di Makasar;
2) VOC boleh mendirikan benteng di Makasar;
3) Hasanudin harus melepas daerah jajahanya;
4) Aru Palaka diakui sebagai Raja Bone;
c. Perlawan Sultan Ageng Tirtayasa
Kerajaan Banten merupakan sebuah kerajaan yang mengembangkan pelabuhan bebas, sehingga perdagangan di Banten berkembang pesat. Kondisi ini mengakibatkan kondisi VOC terancam. Oleh karena itu, VOC berusaha menghancurkan banten. Kesempatan untuk menghancurkan Banten terbuka setelah terjadi perselisihan antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putera mahkota yaitu Sultan Haji. Karena dekat dengan pedagang Belanda Sultan Haji kurang disegani oleh rakyat Banten. Selanjutnya Sultan Haji dipaksa oleh Belanda untuk menandatangani perjanjian yang
f. Perlawanan Sultan Badarudin
Beberapa penyebab utama terjadinya perlawanan Sultan Badarudin terhadap Belanda antara lain :
1) Penyerahan kembali wilayah Indonesia dari Inggris kepada Belanda;
2) Belanda melaksanakan peraturan peraturannya kembali di Sumatera;
3) Sultan Najamudin merasa keberatan menyerahkan daerahnya.
g. Perang Paderi (1821-1838)
Perang Paderi terjadi di Sumatera Barat, dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol. Perang ini pada awalnya adalah perang saudara antara golongan Paderi (kaum agamis/ulama) dan golongan adat. Tetapi akhirnya Belanda ikut campur didalamnya. Beberapa penyebab terjadinya Perang Paderi : Adapun penyebab khususnya ialah penyerangan kaum ulama terhadap kaum adat sehingga akhirnya kaum adat meminta bantuan Belanda.
Rakyat Ternate pada awalnya berhubungan baik dengan portugis. Hubungan persahabatan -persahabatan itu terjalin ketika
Pada tahun 1512 portugis tiba di Maluku dan mendirikan benteng Sao Paulo dengan alasan untuk melinduni Ternate dari serangan Tidore. Tindakan yang dilakukan Portugis, akhirnya justru sangat merugikan Ternate. Tindakan yang sangat merugikan itu antara lain : mengadakan monopoli perdagangan, campur tangan terhadap masalah kerajaan dan menumpas rakyat yang dianggap melawan mengadakan perlawanan dibawah pimpinan Sultan Hairun . 2. Perlawanan terhadap penjajahan Belanda
a. Perlawanan Sultan Agung
Usaha yang dilakukan oleh Kerajaan Mataram untuk menyatukan seluruh Pulau Jawa mengalami hambatan karena munculnya VOC di Batavia. Bahkan VOC juga berusaha untuk menguasai seluruh Pulau Jawa guna memonopoli perdagangan. Oleh karena itu, Sultan Agung berusaha untuk mengusir VOC dari Batavia, serangan yang dilakukan Kerajaan Mataram berlangsung pada tanggal 26 Agustus 1628 di bawah pimpinan Bahurekso. Serangan ini mengalami kegagalan karena taktik membendung sungai ciliwung gagal dilaksanakan. Serangan berikutnya dilakukan pada tanggal 17 Juli 1629 dengan cara mengepung Kota Batavia. Usaha ini pun gagal karena VOC telah mengetahui rencana serangan tersebut.
Penyebab kegagalan serangan yang dilakukan Sultan Agung antara lain:
b. Perlawanan Sultan Hasanudin
Latar belakang terjadinya perlawanan oleh Sultan Hasanudin terhadap dominasi para pedagang Belanda(dibawah VOC) di Makasar antara lain:
1) Belanda menganggap Makasar sebagai pelabuhan gelap;
2) Belanda mengadakan blokade terhadap Makasar;
3) Hitu dan kambelo meminta bantuan Makasar;
4) Aru Palaka dimanfaatkan oleh Belanda;
5) Sultan Hasanudin menolak monpoli perdagangan oleh belanda;
Usaha-usaha yang dilakukan Sultan Hasanudin dalam usahanya melawan monopoli VOC antara lain:
1) Makasar menjalin kerjasama dengan Maluku yang memiliki musuh sama yaitu VOC;
2) Makasar secara sembunyi-sembunyi mengirimkan pasukanya ke Maluku;
3) Makasar berusaha menjual rempah-rempah kepada pedagang selain Belanda;
Tindakan yang dilakukan oleh Sultan Hasanudin mengakibatkan meletusnya perang Makasar. VOC mendapat bantuan dari Aru Palaka, raja Bone yang merupakan musuh Sultan Hasanudin. Setelah Hasanudin tidak mampu mengalahkan VOC dan Aru Palaka, maka pada tahun 1667 Sultan Hasanudin dipaksa untuk menandatangani Perjanjian Bongaya, yang isinya:
1) VOC memperoleh monopoli perdagangan di Makasar;
2) VOC boleh mendirikan benteng di Makasar;
3) Hasanudin harus melepas daerah jajahanya;
4) Aru Palaka diakui sebagai Raja Bone;
c. Perlawan Sultan Ageng Tirtayasa
Kerajaan Banten merupakan sebuah kerajaan yang mengembangkan pelabuhan bebas, sehingga perdagangan di Banten berkembang pesat. Kondisi ini mengakibatkan kondisi VOC terancam. Oleh karena itu, VOC berusaha menghancurkan banten. Kesempatan untuk menghancurkan Banten terbuka setelah terjadi perselisihan antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putera mahkota yaitu Sultan Haji. Karena dekat dengan pedagang Belanda Sultan Haji kurang disegani oleh rakyat Banten. Selanjutnya Sultan Haji dipaksa oleh Belanda untuk menandatangani perjanjian yang
f. Perlawanan Sultan Badarudin
Beberapa penyebab utama terjadinya perlawanan Sultan Badarudin terhadap Belanda antara lain :
1) Penyerahan kembali wilayah Indonesia dari Inggris kepada Belanda;
2) Belanda melaksanakan peraturan peraturannya kembali di Sumatera;
3) Sultan Najamudin merasa keberatan menyerahkan daerahnya.
g. Perang Paderi (1821-1838)
Perang Paderi terjadi di Sumatera Barat, dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol. Perang ini pada awalnya adalah perang saudara antara golongan Paderi (kaum agamis/ulama) dan golongan adat. Tetapi akhirnya Belanda ikut campur didalamnya. Beberapa penyebab terjadinya Perang Paderi :
Adapun penyebab khususnya ialah penyerangan kaum ulama terhadap kaum adat sehingga akhirnya kaum adat meminta bantuan Belanda.