Pada masa bercocok tanam, kehidupan sosial-budaya dipengaruhi oleh sistem pertanian yang memungkinkan pertumbuhan masyarakat dan pemerintahan. Sistem ini membawa perubahan besar dalam cara hidup dan interaksi masyarakat, karena memungkinkan pertumbuhan populasi dan pemukiman yang stabil.
Dalam masyarakat bercocok tanam, terdapat pembagian kerja yang jelas antara pria dan wanita. Pria biasanya bertanggung jawab untuk bekerja di luar rumah, seperti mengolah tanah, memanen hasil pertanian, dan melakukan aktivitas berburu. Sementara itu, wanita bertanggung jawab untuk bekerja di dalam rumah, seperti mengurus rumah tangga, memasak, dan memelihara anak-anak.
Masyarakat bercocok tanam juga ditandai dengan munculnya institusi-institusi sosial, seperti keluarga, perkumpulan, dan pemerintahan. Keluarga memainkan peran penting dalam masyarakat, memberikan perlindungan dan dukungan bagi anggotanya. Perkumpulan juga memegang peran penting, menyediakan platform bagi masyarakat untuk berkumpul dan berinteraksi.
Pemerintahan pada masa bercocok tanam biasanya diterapkan oleh pemimpin setempat atau oleh kerajaan yang lebih besar. Pemerintahan ini bertanggung jawab untuk mengatur keamanan, memungut pajak, dan memelihara stabilitas sosial. Dalam beberapa kasus, pemerintahan juga memimpin pembangunan infrastruktur, seperti membangun jalan, irigasi, dan bendungan.
Secara keseluruhan, kehidupan sosial-budaya pada masa bercocok tanam ditandai oleh perubahan besar dalam cara hidup masyarakat. Sistem pertanian memungkinkan pertumbuhan populasi dan pemukiman yang stabil, serta munculnya institusi-institusi sosial dan pemerintahan yang memegang peran penting dalam masyarakat.
Jawaban:
Pada masyarakat pertanian yang menetap sudah ditemukan alat-alat dari batu halus, seperti kapak persegi dan kapak lonjong.
Masyarakat tersebut juga menggunakan kapak perunggu, nekara, dan gerabah serta benda-benda megalit.
Penjelasan:
maaf kalo salah ya
(:
Verified answer
Jawaban:
Pada masa bercocok tanam, kehidupan sosial-budaya dipengaruhi oleh sistem pertanian yang memungkinkan pertumbuhan masyarakat dan pemerintahan. Sistem ini membawa perubahan besar dalam cara hidup dan interaksi masyarakat, karena memungkinkan pertumbuhan populasi dan pemukiman yang stabil.
Dalam masyarakat bercocok tanam, terdapat pembagian kerja yang jelas antara pria dan wanita. Pria biasanya bertanggung jawab untuk bekerja di luar rumah, seperti mengolah tanah, memanen hasil pertanian, dan melakukan aktivitas berburu. Sementara itu, wanita bertanggung jawab untuk bekerja di dalam rumah, seperti mengurus rumah tangga, memasak, dan memelihara anak-anak.
Masyarakat bercocok tanam juga ditandai dengan munculnya institusi-institusi sosial, seperti keluarga, perkumpulan, dan pemerintahan. Keluarga memainkan peran penting dalam masyarakat, memberikan perlindungan dan dukungan bagi anggotanya. Perkumpulan juga memegang peran penting, menyediakan platform bagi masyarakat untuk berkumpul dan berinteraksi.
Pemerintahan pada masa bercocok tanam biasanya diterapkan oleh pemimpin setempat atau oleh kerajaan yang lebih besar. Pemerintahan ini bertanggung jawab untuk mengatur keamanan, memungut pajak, dan memelihara stabilitas sosial. Dalam beberapa kasus, pemerintahan juga memimpin pembangunan infrastruktur, seperti membangun jalan, irigasi, dan bendungan.
Secara keseluruhan, kehidupan sosial-budaya pada masa bercocok tanam ditandai oleh perubahan besar dalam cara hidup masyarakat. Sistem pertanian memungkinkan pertumbuhan populasi dan pemukiman yang stabil, serta munculnya institusi-institusi sosial dan pemerintahan yang memegang peran penting dalam masyarakat.