Jelaskan kehidupan pemerintahan kerajaan Majapahit pada masa raden wijaya?
dzyzxha02
Raden Wijaya dinobatkan sebagai raja Majapahit pertama pada tahun 1293 M, dengan gelar Kertarajasa. Pada masa pemerintahan Raden Wijaya banyak terjadi pemberontakan yang disebabkan karena rasa tidak puas atas jabatan yang diberikan oleh raja. Pemberontakan tersebut dilakukan oleh teman Raden Wijaya sendiri, seperti Lembu Sora, Ranggalawe, dan Nambi. Akan tetapi pemberontakan-pemberontakan tersebut dapat dipadamkan. Raden Wijaya wafat pada tahun 1309 M dan dimakamkan di Simping (Blitar) dengan arca Siwa dan di Antah Pura, Trowulan (candi Budha), dengan arca perwujudannya berbentuk Harihara (penjelmaan Wisnu dan Siwa menyatu dalam satu arca).
2 votes Thanks 1
ervanalfathan
Raden Wijya (1293 - 1309 M)Raden Wijaya dinobatkan sebagai raja Majapahit pertama pada tahun 1293 M, dengan gelar Kertarajasa. Pada masa pemerintahan Raden Wijaya banyak terjadi pemberontakan yang disebabkan karena rasa tidak puas atas jabatan yang diberikan oleh raja. Pemberontakan tersebut dilakukan oleh teman Raden Wijaya sendiri, seperti Lembu Sora, Ranggalawe, dan Nambi. Akan tetapi pemberontakan-pemberontakan tersebut dapat dipadamkan. Raden Wijaya wafat pada tahun 1309 M dan dimakamkan di Simping (Blitar) dengan arca Siwa dan di Antah Pura, Trowulan (candi Budha), dengan arca perwujudannya berbentuk Harihara (penjelmaan Wisnu dan Siwa menyatu dalam satu arca).
Pemberontakan tersebut dilakukan oleh teman Raden Wijaya sendiri, seperti Lembu Sora, Ranggalawe, dan Nambi. Akan tetapi pemberontakan-pemberontakan tersebut dapat dipadamkan.
Raden Wijaya wafat pada tahun 1309 M dan dimakamkan di Simping (Blitar) dengan arca Siwa dan di Antah Pura, Trowulan (candi Budha), dengan arca perwujudannya berbentuk Harihara (penjelmaan Wisnu dan Siwa menyatu dalam satu arca).
Pemberontakan tersebut dilakukan oleh teman Raden Wijaya sendiri, seperti Lembu Sora, Ranggalawe, dan Nambi. Akan tetapi pemberontakan-pemberontakan tersebut dapat dipadamkan.
Raden Wijaya wafat pada tahun 1309 M dan dimakamkan di Simping (Blitar) dengan arca Siwa dan di Antah Pura, Trowulan (candi Budha), dengan arca perwujudannya berbentuk Harihara (penjelmaan Wisnu dan Siwa menyatu dalam satu arca).