Kata aqidah berasal dari aqada, yang berarti mengikat membuhul, menyimpulkan, mengokohkan, menjanjikan. Secara kebahasaan akidah berarti yang diikat, yang dibuhul, yang disimpulkan, yang dikokohkan, yang dijanjikan.
Akidah adalah keyakinan keagamaan yang dianut oleh seseorang dan menjadi landasan segala bentuk aktivitas, sikap, pandangan, dan pegangan hidupnya. Istilah tersebut identikdengan iman (kepercayaan, keyakinan).
Kata aqidah berasal dari aqada, yang berarti mengikat membuhul, menyimpulkan, mengokohkan, menjanjikan. Secara kebahasaan akidah berarti yang diikat, yang dibuhul, yang disimpulkan, yang dikokohkan, yang dijanjikan.
Mahmud Syaltut, ahli fikih kontemporer dari Mesir, mengatakan bahwa Alquran menyebut istilah akidah dengan iman dan syariat dengan amal saleh. Alquran menyebut kedua kata tersebut secara berangkai, sehingga antara satu dan yang lain tidak dapat dipisahkan.
Hal ini antara lain terlihat pada ayat-ayat: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya.” (QS. 18: 107-108).
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. 103: 1-3).
Kalangan Ahlusunah waljamaah berpendapat bahwa kandungan akidah terdiri atas enam pokok keyakinan, yaitu: (1) keyakinan terhadap Allah, (2) keyakinan terhadap para malaikat, (3) keyakinan terhadap kitab-kitab suci, (4) keyakinan terhadap para rasul, (5) keyakinan terhadap adanya hari kiamat, dan (6) keyakinan terhadap kada dan kadar Tuhan
Penjelasan:
Kata aqidah berasal dari aqada, yang berarti mengikat membuhul, menyimpulkan, mengokohkan, menjanjikan. Secara kebahasaan akidah berarti yang diikat, yang dibuhul, yang disimpulkan, yang dikokohkan, yang dijanjikan.
Akidah adalah keyakinan keagamaan yang dianut oleh seseorang dan menjadi landasan segala bentuk aktivitas, sikap, pandangan, dan pegangan hidupnya. Istilah tersebut identikdengan iman (kepercayaan, keyakinan).
Kata aqidah berasal dari aqada, yang berarti mengikat membuhul, menyimpulkan, mengokohkan, menjanjikan. Secara kebahasaan akidah berarti yang diikat, yang dibuhul, yang disimpulkan, yang dikokohkan, yang dijanjikan.
Mahmud Syaltut, ahli fikih kontemporer dari Mesir, mengatakan bahwa Alquran menyebut istilah akidah dengan iman dan syariat dengan amal saleh. Alquran menyebut kedua kata tersebut secara berangkai, sehingga antara satu dan yang lain tidak dapat dipisahkan.
Hal ini antara lain terlihat pada ayat-ayat: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya.” (QS. 18: 107-108).
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. 103: 1-3).
Kalangan Ahlusunah waljamaah berpendapat bahwa kandungan akidah terdiri atas enam pokok keyakinan, yaitu: (1) keyakinan terhadap Allah, (2) keyakinan terhadap para malaikat, (3) keyakinan terhadap kitab-kitab suci, (4) keyakinan terhadap para rasul, (5) keyakinan terhadap adanya hari kiamat, dan (6) keyakinan terhadap kada dan kadar Tuhan
Maaf kalo salah