Kelas: XI Mata Pelajaran: Sejarah Materi: Renaisans
Kata kunci: Reformasi Gereja
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Renaisan mendorong munculnya Reformasi Gereja dengan adanya perkembangan pemikiran selain ajaran Gereja dan mudahnya pemikiran tersebut menyebar akibat penemuan mesin cetak.
Jawaban panjang:
Renaisans adalah masa kebangkitan ilmu pengetahuan, seni dan budaya di Eropa yang terjadi pada akhir abad ke 15 dan awal abad ke 16 M. Renaisans berawal dari republik kota di semenanjung Italia, terutama kota Florence (Firenze), dan kemudian menyebar ke penjuru benua Eropa.
Sementara Reformasi Gereja dimulai di Jerman setelah Marthin Luther memaparkan 95 Thesis pada tahu 1512 tentang Gereja Katolik dan menuntut adanya perubahan terhadap kehidupan gereja dan ajaran Kristen. Dia kemudian diikuti oleh tokoh lain seperti Ulrich Zwingli dan John Calvin.
Renaisans dan Reformasi Gereja berlangsung pada waktu yang beriringan dan Reformasi Gereja sangat dipengaruhi oleh Renaisans, terutama dalam hal meningkatnya minat terhadap buku-buku ilmu pengetahuan serta persebaran teknologi mesin cetak.
1. Persebaran pemikiran baru
Pada masa Renaisans, kalangan terpelajar Eropa mulai terbuka terhadap pemikiran dari Yunani Kuno dan Timur tengah, dan juga dari aliran pemikiran baru seperti Humanisme.
Dengan banyaknya minat pada filusuf Yunani dan Timur Tengah, buku-buku tentang filosofi ini menjadi sering diperbanyak dan mudah didapatkan. Demikian juga aliran pemikiran baru sperti Humanisme menjadi mudah diterima pada masa Renaisans.
Akibatnya khalayak Eropa dengan mudah dapat mempelajari pemikiran filusuf Yunani seperti Socrates, Plato, Aristoteles dan Phytagoras. Mereka juga mudah membaca karya Ilmuwan Islam seperti Ibnu Sina dan Ibnu Rushdi, serta pemikiran Humanis dari pemikir seperti Francesco Petrarca dan Thomas More.
Hal ini membuat masuknya pemikiran dan cara pandang terhadap kehidupan baru yang berbeda dengan yang selama ini diajarkan Gereja Katolik.
2. Penemuan Mesin Cetak
Teknologi cetak di Eropa di temukan oleh Johannes Guttenberg pada tahun 1450. Penemuan mesin cetak memudahkan penggandaan dan persebaran buku-buku baik ilmiah maupun keagamaan, termasuk cetakan dari buku filosofi Yunani Kuno, Timur Tengah dan Humansime.
Mesin cetak juga membuat banyak biarawan maupun khalayak awam di Eropa mudah mendapat Alkitab maupun terjemahannya. Ini membuat mereka bisa mempelajari sendiri ajaran agama tanpa tergantung pada penafsiran dari para pendeta Katolik.
Mesin cetak juga membuat pendapat dan pemikiran seperti kritik terhadap Gereja dalam 95 Thesis dari Martin Luther menyebar dengan cepat di Eropa. Sehingga, tuntutan perbaikan kehidupan gereja oleh Martin Luther menemukan banyak pendukung, yang mengakibatkan adanya gerakan menuntut perubahan.
Mudahnya penyebaran pemikiran para reformis dan akses ke filosofi selain yang diajarkan Gereja Katolik membuat munculnya Reformasi Gereja yang berdampak sangat besar bagi benua Eropa.
Kelas: XI
Mata Pelajaran: Sejarah
Materi: Renaisans
Kata kunci: Reformasi Gereja
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Renaisan mendorong munculnya Reformasi Gereja dengan adanya perkembangan pemikiran selain ajaran Gereja dan mudahnya pemikiran tersebut menyebar akibat penemuan mesin cetak.
Jawaban panjang:
Renaisans adalah masa kebangkitan ilmu pengetahuan, seni dan budaya di Eropa yang terjadi pada akhir abad ke 15 dan awal abad ke 16 M. Renaisans berawal dari republik kota di semenanjung Italia, terutama kota Florence (Firenze), dan kemudian menyebar ke penjuru benua Eropa.
Sementara Reformasi Gereja dimulai di Jerman setelah Marthin Luther memaparkan 95 Thesis pada tahu 1512 tentang Gereja Katolik dan menuntut adanya perubahan terhadap kehidupan gereja dan ajaran Kristen. Dia kemudian diikuti oleh tokoh lain seperti Ulrich Zwingli dan John Calvin.
Renaisans dan Reformasi Gereja berlangsung pada waktu yang beriringan dan Reformasi Gereja sangat dipengaruhi oleh Renaisans, terutama dalam hal meningkatnya minat terhadap buku-buku ilmu pengetahuan serta persebaran teknologi mesin cetak.
1. Persebaran pemikiran baru
Pada masa Renaisans, kalangan terpelajar Eropa mulai terbuka terhadap pemikiran dari Yunani Kuno dan Timur tengah, dan juga dari aliran pemikiran baru seperti Humanisme.
Dengan banyaknya minat pada filusuf Yunani dan Timur Tengah, buku-buku tentang filosofi ini menjadi sering diperbanyak dan mudah didapatkan. Demikian juga aliran pemikiran baru sperti Humanisme menjadi mudah diterima pada masa Renaisans.
Akibatnya khalayak Eropa dengan mudah dapat mempelajari pemikiran filusuf Yunani seperti Socrates, Plato, Aristoteles dan Phytagoras. Mereka juga mudah membaca karya Ilmuwan Islam seperti Ibnu Sina dan Ibnu Rushdi, serta pemikiran Humanis dari pemikir seperti Francesco Petrarca dan Thomas More.
Hal ini membuat masuknya pemikiran dan cara pandang terhadap kehidupan baru yang berbeda dengan yang selama ini diajarkan Gereja Katolik.
2. Penemuan Mesin Cetak
Teknologi cetak di Eropa di temukan oleh Johannes Guttenberg pada tahun 1450. Penemuan mesin cetak memudahkan penggandaan dan persebaran buku-buku baik ilmiah maupun keagamaan, termasuk cetakan dari buku filosofi Yunani Kuno, Timur Tengah dan Humansime.
Mesin cetak juga membuat banyak biarawan maupun khalayak awam di Eropa mudah mendapat Alkitab maupun terjemahannya. Ini membuat mereka bisa mempelajari sendiri ajaran agama tanpa tergantung pada penafsiran dari para pendeta Katolik.
Mesin cetak juga membuat pendapat dan pemikiran seperti kritik terhadap Gereja dalam 95 Thesis dari Martin Luther menyebar dengan cepat di Eropa. Sehingga, tuntutan perbaikan kehidupan gereja oleh Martin Luther menemukan banyak pendukung, yang mengakibatkan adanya gerakan menuntut perubahan.
Mudahnya penyebaran pemikiran para reformis dan akses ke filosofi selain yang diajarkan Gereja Katolik membuat munculnya Reformasi Gereja yang berdampak sangat besar bagi benua Eropa.