Jelaskan hubungan bangunan megalitikum dengan kepercayaan masyarakat pada masa bercocok tanam
crutudg Pada masa bercocok tanam, kepercayaan manusia purba masih bersifat animisme, dinamisme, dan totemisme. Pada masa bercocok tanam, orang yang meninggal dunia mendapat penghormatan khusus. Ini dibuktikan dengan banyak ditemukannya bendabenda berupa susunan batu besar dalam berbagai bentuk dan biasanya disebut bangunan megalithikum. Bangunan megalitik memiliki maksud utama yaitu pemujaan terhadap arwah nenek moyang. Bangunan yang paling tua mungkin berfungsi sebagai kuburan. Bentuk-bentuk tempat penguburan dapat berupa: dolmen, peti batu, bilik batu, sarkofagus, kalamba atau bejana batu, waruga, batu kandang dan temu gelang. Di tempat-tempat kuburan semacam itu kadang-kadang ditemukan bangunan batu besar lainnya sebagai pelengkap pemujaan terhadap roh nenek moyang seperti menhir, patung nenek moyang, batu saji, batu lesung atau lumpang, batu dakon, punden berundak, pelinggih batu atau jalanan batu.
26 votes Thanks 78
Kresnaaa
Makasih udah mau jawab :) yg ringkas aja bisa nggak kak ? ;)
arri
Hubungannya terletak pada Kecondongan Perilaku masyarakat pada saat itu yang mempercayai roh nenek moyang sebagai kepercayaannya , jadi mereka membuat bangunan seperti megalitikum untuk mereka sembah maaf jika kurang tepat
Pada masa bercocok tanam, orang yang meninggal dunia mendapat penghormatan khusus. Ini dibuktikan dengan banyak ditemukannya bendabenda berupa susunan batu besar dalam berbagai bentuk dan biasanya disebut bangunan megalithikum. Bangunan megalitik memiliki maksud utama yaitu pemujaan terhadap arwah nenek moyang. Bangunan yang paling tua mungkin berfungsi sebagai kuburan. Bentuk-bentuk tempat penguburan dapat berupa: dolmen, peti batu, bilik batu, sarkofagus, kalamba atau bejana batu, waruga, batu kandang dan temu gelang. Di tempat-tempat kuburan semacam itu kadang-kadang ditemukan bangunan batu besar lainnya sebagai pelengkap pemujaan terhadap roh nenek moyang seperti menhir, patung nenek moyang, batu saji, batu lesung atau lumpang, batu dakon, punden berundak, pelinggih batu atau jalanan batu.
maaf jika kurang tepat