dindaarsy
Sebelum rasulullah benar-benar jatuh sakit, beliau masih sempat bergurau dengan aisyah r.a hingga membuatnya cemburu berat. Namun rupanya apa yang dikeluhkannya kepada aisyah tentang pusing kepalanya benar-benar pusing yang berkepanjangan hingga membuat beliau jatuh sakit. Sewaktu rasulullah sakit beliau beliau tidak bisa mengimami shalat shubuh, ini diakibatkan oleh sakit beliau yang parah sampai beliau tidak mampu berdiri. Sehingga shalat jamaah shubuh yang biasa beliau imami kali ini tidak dapat beliau lakukan, akhirnya shalat jamaah shubuh diimami oleh abu bakar, sebagai pengganti beliau. Melihat abu bakar yang mengimami shalat shubuh berjamaah dengan para sahabat yang lain rasulullah saw tersenyum penuh kegembiraan. Ini sebagai isyarah bahwa pengganti beliau setelah wafat telah ada, yaitu abu bakar. Sebagaimana yang diceritakan oleh anas bin malik : Peristiwa itu terjadi pada hari senin, yaitu hari wafat Rasulullah saw, beliau keluar serta memandang kepada orang-orang yang tengah menunaikan shalat shubuh. Beliau mengangkat tabir, membuka pintu serta kemudian berdiri dengan dibantu dua sahabatnya di pintu rumah aisyah. Para sahabat yang sedang melakukan ibadah itu hampir saja terganggu saat menunaikan shalat shubuh, ketika mereka menyaksikan beliau berdiri didepan pintu rumahnya sebagai bentuk luapan kegembiraan, mereka mengira bahwa rasulullah telah sembuh dari sakitnya. Namun beliau memberikan isyarah kepada mereka, agara mereka melanjutkan shalatnya tidak perlu menunggu beliau. Melihat sikap mereka dalam menunaikan shalat tersebut rasulullah saw tersenyum Aku belum pernah melihat sikap orang-orang yang shalat serapi dan sebaik, seperti seketika itu. Setelah melaksanakan shalat shubuh, kaum muslimin pulang kerumah masing-masing. Dalam hati mereka tertanam keyakinan bahwa rasulullah telah sembuh dari sakitnya. Demikian pula menurut pemikiran abu bakar ash shiddiq. Setelah mengimami shalat shubuh menggantikan rasulullah saw ia segera pulang kerumah keluarganya di pemukiman Sanah yang letaknya tidak seberapa jauh dari madinah. Karena abu bakar mengira bahwa setelah ini rasulullah bisa berjamaah bersama kaum muslimin lagi sebagaimanan biasanya. Tidak lama kemudian, sampailah berita sedih yang sangat mengejutkan kaum muslimin, yaitu wafat nya rasulullah saw. Hampir-hampir kaum muslimin tidak mempercayai berita tersebut. Apalagi abu bakar yang jelas-jelas melihat seulas senyum di bibir rasulullah shubuh tadi. Rupanya senyum rasulullah itu merupakan senyum beliau yang terakhir. Kesedihan abu bakar jelas tak bisa dilukiskan. Rupanya senyuman rasulullah saw kepada kaum muslimin yang berjamaah di masjid adalah persembahan termanis dari beliau untuk umatnya. Ya........ sebuah senyuman perpisahan :'(
Sewaktu rasulullah sakit beliau beliau tidak bisa mengimami shalat shubuh, ini diakibatkan oleh sakit beliau yang parah sampai beliau tidak mampu berdiri. Sehingga shalat jamaah shubuh yang biasa beliau imami kali ini tidak dapat beliau lakukan, akhirnya shalat jamaah shubuh diimami oleh abu bakar, sebagai pengganti beliau.
Melihat abu bakar yang mengimami shalat shubuh berjamaah dengan para sahabat yang lain rasulullah saw tersenyum penuh kegembiraan. Ini sebagai isyarah bahwa pengganti beliau setelah wafat telah ada, yaitu abu bakar. Sebagaimana yang diceritakan oleh anas bin malik :
Peristiwa itu terjadi pada hari senin, yaitu hari wafat Rasulullah saw, beliau keluar serta memandang kepada orang-orang yang tengah menunaikan shalat shubuh.
Beliau mengangkat tabir, membuka pintu serta kemudian berdiri dengan dibantu dua sahabatnya di pintu rumah aisyah.
Para sahabat yang sedang melakukan ibadah itu hampir saja terganggu saat menunaikan shalat shubuh, ketika mereka menyaksikan beliau berdiri didepan pintu rumahnya sebagai bentuk luapan kegembiraan, mereka mengira bahwa rasulullah telah sembuh dari sakitnya.
Namun beliau memberikan isyarah kepada mereka, agara mereka melanjutkan shalatnya tidak perlu menunggu beliau. Melihat sikap mereka dalam menunaikan shalat tersebut rasulullah saw tersenyum Aku belum pernah melihat sikap orang-orang yang shalat serapi dan sebaik, seperti seketika itu. Setelah melaksanakan shalat shubuh, kaum muslimin pulang kerumah masing-masing. Dalam hati mereka tertanam keyakinan bahwa rasulullah telah sembuh dari sakitnya. Demikian pula menurut pemikiran abu bakar ash shiddiq. Setelah mengimami shalat shubuh menggantikan rasulullah saw ia segera pulang kerumah keluarganya di pemukiman Sanah yang letaknya tidak seberapa jauh dari madinah. Karena abu bakar mengira bahwa setelah ini rasulullah bisa berjamaah bersama kaum muslimin lagi sebagaimanan biasanya. Tidak lama kemudian, sampailah berita sedih yang sangat mengejutkan kaum muslimin, yaitu wafat nya rasulullah saw. Hampir-hampir kaum muslimin tidak mempercayai berita tersebut. Apalagi abu bakar yang jelas-jelas melihat seulas senyum di bibir rasulullah shubuh tadi. Rupanya senyum rasulullah itu merupakan senyum beliau yang terakhir. Kesedihan abu bakar jelas tak bisa dilukiskan. Rupanya senyuman rasulullah saw kepada kaum muslimin yang berjamaah di masjid adalah persembahan termanis dari beliau untuk umatnya. Ya........ sebuah senyuman perpisahan :'(