mikhailperdana
Awal pembangunan Kota Batam dimulai pertama kali dengan diterbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 74 Tahun 1971 tentang Pengembangan Pembangunan Pulau Batam. Dengan letaknya yang strategis di jalur lintasan kapal terpadat di dunia, saat ini Kota Batam telah menjadi daerah industri terkemuka di tanah air. Keinginan menjadikan Batam sebagai sebuah kawasan industri, perdagangan, alih kapal, dan pariwisata tampaknya tidak sia-sia. Ini dibuktikan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan bertambahnya investasi yang masuk ke Batam. Dengan iklim investasi yang kondusif, maka tidak disangkal lagi apabila Batam menjadi salah satu tujuan investasi yang telah berhasil menarik ratusan perusahaan (industri) asing maupun domestik, yang sebagian besar ditampung pada kawasan industri yang ada di Batam.Dengan demikian arah pembangunan Kota Batam adalah sebagai berikut investasi, trading, tourism, trading service melalui MICE City (meeting, incentive, conference, exhibition).Dalam peta investasi di Indonesia, Kota Batam adalah satu-satunya kawasan yang paling mengesankan. Faktor-faktor yang dianggap kurang menarik di Indonesia oleh dunia internasional ternyata tidak berlaku bagi Kota Batam. Berdasarkan persepsi kalangan dunia usaha di Asia Pasifik sebagaimana dimuat dalam hasil studi Political and Economic Risk Consultancy Ltd. (PERC) yang berkedudukan di Hongkong, yaitu laporan oleh Robert C. Broadfoot, Batam: A Formula for Growth (Juni 2003 dalam Rangkuman diskusi CSIS, 2003), menyatakan bahwa Kota Batam menduduki peringkat ketiga paling menarik di Asia. Hasil penilaian PERC ini menunjukkan, bahwa posisi Pulau Batam sebagai kawasan investasi dianggap lebih baik dan menarik daripada Cina, Thailand, Philipina, Vietnam, India, dan sedikit berada di bawah Singapura dan Malaysia.Kemajuan yang sangat pesat, khususnya di bidang ekonomi telah menjadikan Kota Batam sebagai salah satu wilayah andalan bagi pemacu pertumbuhan ekonomi, tidak saja bagi Kota Batam, namun juga bagi nasional. Pembangunan yang tumbuh pesat tersebut tidak terlepas dari posisi strategis dan adanya arah serta kebijakan yang tepat, yaitu meletakkan prioritas pembangunan pada sektor industri, perdagangan, jasa, pariwisata, dan alih kapal melalui penyediaan infrastruktur yang berkesinambungan.
Geliat pembangunan di Kota Batam dapat dilihat dari tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi dengan leading sectornya adalah sektor industri yang telah mampu memberikan dampak pertumbuhan pada sektor ekonomi lainnya. Dinamika investasi di Batam telah pula mendorong munculnya multiplier effect. Kondisi ini menunjukkan kontribusi Batam yang tinggi dalam menyediakan lapangan kerja untuk mengurangi tingkat pengangguran di tanah air. Ketika krisis ekonomi melanda Indonesia yang puncaknya terjadi pada tahun 1998, perekonomian nasional berada pada titik paling rendah. Akan tetapi, apa yang terjadi di Kota Batam pada tahun yang sama adalah gambaran yang sama sekali berbeda. Perekonomian Batam masih dapat tumbuh, walaupun dengan angka yang berada di bawah pertumbuhan normal sebelum krisis, lapangan kerja masih dapat bertambah dan investasi masih tumbuh positif.
Pembangunan selama lebih tiga dasawarsa, telah berhasil merubah wilayah Kota Batam menjadi kawasan pusat pertumbuhan yang atraktif dibandingkan dengan wilayah lainnya di nusantara. Berhasilnya kemajuan ekonomi yang dicapai tidak dapat dilepaskan dari dampak kegiatan investasi yang terus ditanamkan ke kawasan ini, baik oleh pemerintah terutama oleh pihak swasta (PMA atau PMDN).
1 votes Thanks 2
rezarahadi
- Distribusi Gas LPG - Industri Galangan kapal - Transmisi Gas
Geliat pembangunan di Kota Batam dapat dilihat dari tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi dengan leading sectornya adalah sektor industri yang telah mampu memberikan dampak pertumbuhan pada sektor ekonomi lainnya. Dinamika investasi di Batam telah pula mendorong munculnya multiplier effect. Kondisi ini menunjukkan kontribusi Batam yang tinggi dalam menyediakan lapangan kerja untuk mengurangi tingkat pengangguran di tanah air. Ketika krisis ekonomi melanda Indonesia yang puncaknya terjadi pada tahun 1998, perekonomian nasional berada pada titik paling rendah. Akan tetapi, apa yang terjadi di Kota Batam pada tahun yang sama adalah gambaran yang sama sekali berbeda. Perekonomian Batam masih dapat tumbuh, walaupun dengan angka yang berada di bawah pertumbuhan normal sebelum krisis, lapangan kerja masih dapat bertambah dan investasi masih tumbuh positif.
Pembangunan selama lebih tiga dasawarsa, telah berhasil merubah wilayah Kota Batam menjadi kawasan pusat pertumbuhan yang atraktif dibandingkan dengan wilayah lainnya di nusantara. Berhasilnya kemajuan ekonomi yang dicapai tidak dapat dilepaskan dari dampak kegiatan investasi yang terus ditanamkan ke kawasan ini, baik oleh pemerintah terutama oleh pihak swasta (PMA atau PMDN).
- Industri Galangan kapal
- Transmisi Gas