Jelaskan cara penyebaran islam malalui hubungan sosial
suryaniinggit
Jalur Hubungan Sosial Penyebaran Islam melalui jalur hubungan sosial terjadi melalui dua cara, yaitu dengan cara perkawinan dan politik. Dari segi ekonomi para pedagang Muslim mempunyai status sosial yang lebih tinggi dibanding rakyat setempat. Hal ini menjadi daya tarik rakyat pribumi terutama para bangsawan untuk menikahkan anak mereka dengan pedagang Muslim atau anaknya, tentu saja sebelum menikah anak-anak bangsawan ini harus mengucapkan dua kalimat syahadat. Demikian yang terjadi antara Raden Rahmat (Sunan Ampel) dengan Nyai Manila, Sunan Gunung Jati dengan Putri Kawunganten, Brawijaya dengan Putri Campa yang menurunkan Raden Patah (Raja Demak yang pertama). Melalui jalur perkawinan ini, selanjutnya Islam berkembang secara turun temurun. Dari sisi politik, masuk Islamnya raja atau bangsawan sangat berpengaruh terhadap keyakinan yang dianut rakyatnya. Melalui kewibawaan ataupun kebijakannya raja dan bangsawan mengislamkan rakyatnya. Demikian yang terjadi di Jawa, Maluku dan Sulawesi. Di samping itu karena alasan politis juga, kerajaan-kerajaan Islam yang sudah berdiri kerapkali menaklukan daerah baru yang belum Islam. Kemenangan ini menarik perhatian rakyat di daerah taklukan dan sekitarnya untuk masuk Islam. Misalnya Raden Patah membantu Pangeran Samudra memerangi kerajaan Daha, setelah mendapat kemenangan Pangeran beserta rakyatnya masuk Islam. Para ulama mempunyai hubungan dekat dengan raja bahkan beberapa diantaranya menjadi penasehat. Sebagai penghormatan, setelah seorang ulama wafat jasadnya dimakamkan di dekat makam raja atau keluarganya. Cara-cara berdakwah Sunan Drajat banyak dilakukan melalui kegiatan sosial seperti kegotongroyongan dan santunan.
22 votes Thanks 41
revi12
Ulama memiliki hubungan dekat dengan raja dan juga dakwah diam diam
Penyebaran Islam melalui jalur hubungan sosial terjadi melalui dua cara, yaitu dengan cara perkawinan dan politik. Dari segi ekonomi para pedagang Muslim mempunyai status sosial yang lebih tinggi dibanding rakyat setempat. Hal ini menjadi daya tarik rakyat pribumi terutama para bangsawan untuk menikahkan anak mereka dengan pedagang Muslim atau anaknya, tentu saja sebelum menikah anak-anak bangsawan ini harus mengucapkan dua kalimat syahadat. Demikian yang terjadi antara Raden Rahmat (Sunan Ampel) dengan Nyai Manila, Sunan Gunung Jati dengan Putri Kawunganten, Brawijaya dengan Putri Campa yang menurunkan Raden Patah (Raja Demak yang pertama). Melalui jalur perkawinan ini, selanjutnya Islam berkembang secara turun temurun.
Dari sisi politik, masuk Islamnya raja atau bangsawan sangat berpengaruh terhadap keyakinan yang dianut rakyatnya. Melalui kewibawaan ataupun kebijakannya raja dan bangsawan mengislamkan rakyatnya. Demikian yang terjadi di Jawa, Maluku dan Sulawesi. Di samping itu karena alasan politis juga, kerajaan-kerajaan Islam yang sudah berdiri kerapkali menaklukan daerah baru yang belum Islam. Kemenangan ini menarik perhatian rakyat di daerah taklukan dan sekitarnya untuk masuk Islam. Misalnya Raden Patah membantu Pangeran Samudra memerangi kerajaan Daha, setelah mendapat kemenangan Pangeran beserta rakyatnya masuk Islam.
Para ulama mempunyai hubungan dekat dengan raja bahkan beberapa diantaranya menjadi penasehat. Sebagai penghormatan, setelah seorang ulama wafat jasadnya dimakamkan di dekat makam raja atau keluarganya.
Cara-cara berdakwah Sunan Drajat banyak dilakukan melalui kegiatan sosial seperti kegotongroyongan dan santunan.