Jelaskan cara menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan memilih jalur formal di pendidikan atau sekolah (education for sustainable development ? ESD). Tempat kajian sekolah masing-masing ?
Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan melalui pendidikan formal atau sekolah dapat dilakukan melalui pendekatan Education for Sustainable Development (ESD). ESD bertujuan untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam kurikulum, kegiatan pembelajaran, dan pengelolaan sekolah. Berikut adalah beberapa cara menerapkan ESD di sekolah:
1. Kurikulum berkelanjutan: Mengintegrasikan konsep dan prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam mata pelajaran yang ada, seperti ilmu pengetahuan, matematika, bahasa, dan seni. Ini dapat dilakukan dengan mengembangkan modul atau materi pembelajaran yang mengajarkan siswa tentang isu-isu lingkungan, sosial, dan ekonomi yang relevan.
2. Pembelajaran aktif dan partisipatif: Menggunakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam mengamati, mengumpulkan data, berdiskusi, melakukan proyek, dan mengambil tindakan untuk meningkatkan lingkungan dan masyarakat. Pembelajaran seperti ini membantu siswa untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang isu-isu pembangunan berkelanjutan.
3. Pengelolaan sekolah berkelanjutan: Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam pengelolaan sekolah, termasuk pengelolaan sumber daya, pengelolaan limbah, dan penghematan energi. Sekolah dapat menjadi contoh nyata dalam menerapkan praktik berkelanjutan.
4. Keterlibatan komunitas: Melibatkan siswa, guru, orang tua, dan komunitas lokal dalam proyek dan kegiatan yang berhubungan dengan pembangunan berkelanjutan. Hal ini dapat dilakukan melalui kerja sama dengan organisasi non-pemerintah, lembaga lingkungan, dan komunitas lokal untuk mengadakan kegiatan, pelatihan, atau aksi bersama.
Tempat kajian sekolah masing-masing dapat beragam tergantung pada lingkungan dan kebutuhan setempat. Beberapa tempat kajian yang mungkin dapat dieksplorasi di sekolah adalah pengelolaan limbah, penghematan energi dan air, pertanian organik atau kebun sekolah, perlindungan lingkungan, pengelolaan hutan atau lahan, keadilan sosial, kebersihan, dan pemulihan ekosistem. Penting untuk mengidentifikasi isu-isu lokal yang relevan dan sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan siswa.
Melalui penerapan ESD, sekolah dapat memberikan pendidikan yang holistik dan berkelanjutan yang mempersiapkan generasi mendatang untuk menghadapi tantangan pembangunan berkelanjutan secara komprehensif.
Jawaban:
Penjelasan:
Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan melalui pendidikan formal atau sekolah dapat dilakukan melalui pendekatan Education for Sustainable Development (ESD). ESD bertujuan untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam kurikulum, kegiatan pembelajaran, dan pengelolaan sekolah. Berikut adalah beberapa cara menerapkan ESD di sekolah:
1. Kurikulum berkelanjutan: Mengintegrasikan konsep dan prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam mata pelajaran yang ada, seperti ilmu pengetahuan, matematika, bahasa, dan seni. Ini dapat dilakukan dengan mengembangkan modul atau materi pembelajaran yang mengajarkan siswa tentang isu-isu lingkungan, sosial, dan ekonomi yang relevan.
2. Pembelajaran aktif dan partisipatif: Menggunakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam mengamati, mengumpulkan data, berdiskusi, melakukan proyek, dan mengambil tindakan untuk meningkatkan lingkungan dan masyarakat. Pembelajaran seperti ini membantu siswa untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang isu-isu pembangunan berkelanjutan.
3. Pengelolaan sekolah berkelanjutan: Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam pengelolaan sekolah, termasuk pengelolaan sumber daya, pengelolaan limbah, dan penghematan energi. Sekolah dapat menjadi contoh nyata dalam menerapkan praktik berkelanjutan.
4. Keterlibatan komunitas: Melibatkan siswa, guru, orang tua, dan komunitas lokal dalam proyek dan kegiatan yang berhubungan dengan pembangunan berkelanjutan. Hal ini dapat dilakukan melalui kerja sama dengan organisasi non-pemerintah, lembaga lingkungan, dan komunitas lokal untuk mengadakan kegiatan, pelatihan, atau aksi bersama.
Tempat kajian sekolah masing-masing dapat beragam tergantung pada lingkungan dan kebutuhan setempat. Beberapa tempat kajian yang mungkin dapat dieksplorasi di sekolah adalah pengelolaan limbah, penghematan energi dan air, pertanian organik atau kebun sekolah, perlindungan lingkungan, pengelolaan hutan atau lahan, keadilan sosial, kebersihan, dan pemulihan ekosistem. Penting untuk mengidentifikasi isu-isu lokal yang relevan dan sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan siswa.
Melalui penerapan ESD, sekolah dapat memberikan pendidikan yang holistik dan berkelanjutan yang mempersiapkan generasi mendatang untuk menghadapi tantangan pembangunan berkelanjutan secara komprehensif.