300 kilogram kotorah hewan ternak yang sudah ditiriskan dan sampah organik, serta daun – daun kering / basah
Air (yang tidak mengandung chlorin) dengan perbandingan 50%
Air kencing ternak (sapi, kambing, kerbau, dll) dengan perbandingan 10%
Abu dapur dengan perbandingan 15%
Kapur mati dengan perbandingan 10%
Dedak kasar dengan pebandingan 5%
Bakteri pengompos, seperti isi rumen sapi
Alat yang dibutuhkan untuk membuat kompos
Cangkul atau sekop
Ember plastik
Plastik transparan
Langkah pembuatan pupuk kompos
Tumbuk bahan – bahan (kotoran hewan, sampah organik, dan dedaunan) hingga membentuk gundukan
Taburkan abu dapur, dedak, dan kapur diatas tumbukan bahan – bahan
Siramkan air dan juga air kencing ternak
Tumbuk dan aduk – aduk bahan – bahan tadi menggunakan sekop atau cangkul seperti sedang membuat adoan semen
Setelah semuanya tercampur dengan baik, tutuplah bagian atasnya dengan menggunakan plastik transaparan yang sudah disiapkan untuk mengindari sinar matahari dan hujan. Kemudian diamkan selama 7 hari
Setelah 7 hari, pindahkah pupuk tadi ketempat lain (bisa sebelahnya) dan siram lagi dengan menggunakan air dan kencing ternah dengan jumlah sama seperti tahan pertama tadi, lalu aduk – aduk kembali. Proses ini dlakukan untuk mendapatkan kelembaban 60%
Untuk mengecek kelembaban sekitar 60% bisa dilakukan dengan cara ambil pupuk dan remas – remas, jika pupuk tercerai berain namun tangan anda mengembun berarti kelembaban sudah cukup. Kemudian diamkan kembali selama 7 hari
Jika sudah selesai semua tahapannya, maka pupuk siap di gunakan. Pupuk juga bisa digunakan lain waktu dan dapat disimpan dengan memasukannya di karung goni
Manfaatnya : Pupuk kompos adalah salah satu jenis pupuk yang sangat terkenal dikalangan petani atau pegiat tanaman pertanian, baik yang menggunakan lahan maupun menggunakan polybeg/ pot. Pupuk kompos adalah jenis pupuk dalam kategori organik dengan bantuan manusia (rekayasa)
300 kilogram kotorah hewan ternak yang sudah ditiriskan dan sampah organik, serta daun – daun kering / basah
Air (yang tidak mengandung chlorin) dengan perbandingan 50%
Air kencing ternak (sapi, kambing, kerbau, dll) dengan perbandingan 10%
Abu dapur dengan perbandingan 15%
Kapur mati dengan perbandingan 10%
Dedak kasar dengan pebandingan 5%
Bakteri pengompos, seperti isi rumen sapi
Alat yang dibutuhkan untuk membuat kompos
Cangkul atau sekop
Ember plastik
Plastik transparan
Langkah pembuatan pupuk kompos
Tumbuk bahan – bahan (kotoran hewan, sampah organik, dan dedaunan) hingga membentuk gundukan
Taburkan abu dapur, dedak, dan kapur diatas tumbukan bahan – bahan
Siramkan air dan juga air kencing ternak
Tumbuk dan aduk – aduk bahan – bahan tadi menggunakan sekop atau cangkul seperti sedang membuat adoan semen
Setelah semuanya tercampur dengan baik, tutuplah bagian atasnya dengan menggunakan plastik transaparan yang sudah disiapkan untuk mengindari sinar matahari dan hujan. Kemudian diamkan selama 7 hari
Setelah 7 hari, pindahkah pupuk tadi ketempat lain (bisa sebelahnya) dan siram lagi dengan menggunakan air dan kencing ternah dengan jumlah sama seperti tahan pertama tadi, lalu aduk – aduk kembali. Proses ini dlakukan untuk mendapatkan kelembaban 60%
Untuk mengecek kelembaban sekitar 60% bisa dilakukan dengan cara ambil pupuk dan remas – remas, jika pupuk tercerai berain namun tangan anda mengembun berarti kelembaban sudah cukup. Kemudian diamkan kembali selama 7 hari
Jika sudah selesai semua tahapannya, maka pupuk siap di gunakan. Pupuk juga bisa digunakan lain waktu dan dapat disimpan dengan memasukannya di karung goni
Manfaatnya : Pupuk kompos adalah salah satu jenis pupuk yang sangat terkenal dikalangan petani atau pegiat tanaman pertanian, baik yang menggunakan lahan maupun menggunakan polybeg/ pot. Pupuk kompos adalah jenis pupuk dalam kategori organik dengan bantuan manusia (rekayasa)