Sintata2988
1.Tangan kiri memegang seruling bagian atas dengan posisi jari: 2.Tangan kanan memegang recorder bagian bawah 3. Untuk menghasilkan nada tinggi, lobang oktaf yang ditutupdengan Ibu Jari tengan kiri, dibuka ½ hingga ¾. 4.Dada membusung dan kedua belah siku terangkat sehingga tidak menyentuh badan 5.Sumber tiupan diletakkan diatas bibir bagian bawah, bibir bagian atas menyentuh sumber tiupan dengan wajar. 6. Jangan memasukkan bagian kepala Recorder (sumber tiupan) terlalu dalam sehingga menyentuh gigi, dan jangan digigit.
Semoga bermanfaat
1 votes Thanks 1
Aja1999
Alat musik recorder sangatlah mudah jika anda sudah menguasai tekhnik 'fingering', 'blowing' dan 'tonguing'.
1. Fingering Recorder memiliki 7 lubang di bagian depan dan 1 lubang di bagian belakang. Setiap jari kamu harus digunakan untuk menutup lubang tersebut. Ibu jari kiri kamu akan menutup lubang yang ada di bagian belakang dari recorder.
Pertama-tama, kamu harus ingat peraturan utama dalam bermain recorder adalah tangan kiri harus berada di bagian atas. Tidak tergantung pada tangan mana yang biasa digunakan untuk menulis, anda harus menempatkan tangan kiri di bagian atas lubang.
Ketika anda meletakkan jari anda pada lubang, jari anda harus tetap rata dan kencang. Hindari memasukkan lengkungan jari anda ke dalam lubang. Ujung jari Anda harus mencapai dan mungkin menggantung pada sisi recorder Anda.
2. Blowing Letakkan ujung recorder ke mulut. Ingat bahwa kamu ingin memainkan recorder ini, jadi pastikan gigi tidak menyentuh bagian 'mouthpiece'. Jika gigi sudah menyentuh bagian 'mouthpiece', maka recorder tersebut sudah masuk terlalu jauh ke dalam mulut kamu. Pindahkan recorder tersebut sehingga hanya bibir yang menyentuh bagian 'mouthpiece'. Dan kemudian tiup perlahan karena recorder merupakan alat musik tiup yang kecil.
3. Tonguing Untuk menghasilkan awal yang jelas pada setiap not, kamu harus belajar untuk menggunakan lidah untuk memulai dan memisahkan setiap not. Ujung lidah harus dengan lembut menyentuh bagian belakang gigi atas. Ini adalah proses yang sama seperti ketika kamu mengucapkan kata "Du". Kamu mungkin merasa lebih mudah untuk berlatih mengatakan "Du, du, du" sampai kamu dapat merasakan konsep pengucapannya dan mendapatkan hasil yang sama dengan hanya mengeluarkan/menghasilkan udara (tanpa suara).
2.Tangan kanan memegang recorder bagian bawah
3. Untuk menghasilkan nada tinggi, lobang oktaf yang ditutupdengan Ibu Jari tengan kiri, dibuka ½ hingga ¾.
4.Dada membusung dan kedua belah siku terangkat sehingga tidak menyentuh badan
5.Sumber tiupan diletakkan diatas bibir bagian bawah, bibir bagian atas menyentuh sumber tiupan dengan wajar.
6. Jangan memasukkan bagian kepala Recorder (sumber tiupan) terlalu dalam sehingga menyentuh gigi, dan jangan digigit.
Semoga bermanfaat
1. Fingering
Recorder memiliki 7 lubang di bagian depan dan 1 lubang di bagian belakang. Setiap jari kamu harus digunakan untuk menutup lubang tersebut. Ibu jari kiri kamu akan menutup lubang yang ada di bagian belakang dari recorder.
Pertama-tama, kamu harus ingat peraturan utama dalam bermain recorder adalah tangan kiri harus berada di bagian atas. Tidak tergantung pada tangan mana yang biasa digunakan untuk menulis, anda harus menempatkan tangan kiri di bagian atas lubang.
Ketika anda meletakkan jari anda pada lubang, jari anda harus tetap rata dan kencang. Hindari memasukkan lengkungan jari anda ke dalam lubang. Ujung jari Anda harus mencapai dan mungkin menggantung pada sisi recorder Anda.
2. Blowing
Letakkan ujung recorder ke mulut. Ingat bahwa kamu ingin memainkan recorder ini, jadi pastikan gigi tidak menyentuh bagian 'mouthpiece'. Jika gigi sudah menyentuh bagian 'mouthpiece', maka recorder tersebut sudah masuk terlalu jauh ke dalam mulut kamu. Pindahkan recorder tersebut sehingga hanya bibir yang menyentuh bagian 'mouthpiece'. Dan kemudian tiup perlahan karena recorder merupakan alat musik tiup yang kecil.
3. Tonguing
Untuk menghasilkan awal yang jelas pada setiap not, kamu harus belajar untuk menggunakan lidah untuk memulai dan memisahkan setiap not. Ujung lidah harus dengan lembut menyentuh bagian belakang gigi atas. Ini adalah proses yang sama seperti ketika kamu mengucapkan kata "Du".
Kamu mungkin merasa lebih mudah untuk berlatih mengatakan "Du, du, du" sampai kamu dapat merasakan konsep pengucapannya dan mendapatkan hasil yang sama dengan hanya mengeluarkan/menghasilkan udara (tanpa suara).