aulialia32Tawadhu Orang Muslim itu tawadhu’ tanpa menghinakan dirinya, dan tawadhu’ adalah akhlak, dan sifatnya yang mulia, serta sombong itu bukan sifatnya, karena ia tawadhu’ untuk tinggi dan tidak sombong agar tidak rendah. Ini karena ketentuan Allah Ta’ala menghendaki mengangkat orang – orang yang tawadhu’ karena - Nya dan merendahkan orang - orang yang sombong. Rasulullah SAW. bersabda, “ Harta itu tidak berkurang karena sedekah. Allah tidak menambahkan pada hamba yang memaafkan melainkan kemuliaan, dan tidaklah seseorang tawadhu’ karena Allah melainkan Allah mengangkatnya.” ( Riwayat Muslim )
Rasulullah SAW. bersabda,“ Hak Allah bahwa tidaklah sesuatu dari dunia itu sombong melainkan Allah merendahkannya. “ ( Riwayat Bukhori ) Rasulullah SAW. bersabda, “ Pada hari kiamat, orang - orang sombong dikumpulkan seperti semut kecil dalam bentuk Dajjal yang diliputi kehinaan dari semua tempat. Mereka digiring ke penjara di Jahannam yang bernama Bulas, api neraka mengepung mereka, dan mereka diberi minum dan usharah ( cairan yang keluar dari nanah dan darah ) penghuni neraka. “ ( Diriwayatkan Tirmidzi dan Nasai ) 1.Tawadhu mempunyai dua makna : a. Menerima kebenaran yang datangnya dari siapa saja. Sebagian manusia tidak menerima kebenaran kecuali datangnya dari orang yang lebih senior. Tapi, jika kebenaran itu dari orang yang lebih rendah kedudukannya, ia tidak mau menerimanya sama sekali. Yang dinamakan tawadhu’ tidaklah begitu.Ia akan menerima kebenaran yang datngnya dari siapapun, baik orang itu miskin ataupun kaya, terhormat ataupun sederhana, kuat ataupun lemah, dari temannya sendiri atau bahkan dari musuhnya.
Kiftiyawesome
Setau saya tawadhu itu berserah diri kepada Allah Swt . tapi bukan berarti menyerah. tawadhu itu pasrah setelah berusaha semaksimal mungkin
Orang Muslim itu tawadhu’ tanpa menghinakan dirinya, dan tawadhu’ adalah akhlak, dan sifatnya yang mulia, serta sombong itu bukan sifatnya, karena ia tawadhu’ untuk tinggi dan tidak sombong agar tidak rendah. Ini karena ketentuan Allah Ta’ala menghendaki mengangkat orang – orang yang tawadhu’ karena - Nya dan merendahkan orang - orang yang sombong. Rasulullah SAW. bersabda, “ Harta itu tidak berkurang karena sedekah. Allah tidak menambahkan pada hamba yang memaafkan melainkan kemuliaan, dan tidaklah seseorang tawadhu’ karena Allah melainkan Allah mengangkatnya.” ( Riwayat Muslim )
Rasulullah SAW. bersabda,“ Hak Allah bahwa tidaklah sesuatu dari dunia itu sombong melainkan Allah merendahkannya. “ ( Riwayat Bukhori )
Rasulullah SAW. bersabda,
“ Pada hari kiamat, orang - orang sombong dikumpulkan seperti semut kecil dalam bentuk Dajjal yang diliputi kehinaan dari semua tempat. Mereka digiring ke penjara di Jahannam yang bernama Bulas, api neraka mengepung mereka, dan mereka diberi minum dan usharah ( cairan yang keluar dari nanah dan darah ) penghuni neraka. “ ( Diriwayatkan Tirmidzi dan Nasai )
1. Tawadhu mempunyai dua makna :
a. Menerima kebenaran yang datangnya dari siapa saja.
Sebagian manusia tidak menerima kebenaran kecuali datangnya dari orang yang lebih senior. Tapi, jika kebenaran itu dari orang yang lebih rendah kedudukannya, ia tidak mau menerimanya sama sekali.
Yang dinamakan tawadhu’ tidaklah begitu.Ia akan menerima kebenaran yang datngnya dari siapapun, baik orang itu miskin ataupun kaya, terhormat ataupun sederhana, kuat ataupun lemah, dari temannya sendiri atau bahkan dari musuhnya.