Tanduk Majeng atau Tondu’ Majâng (lit. "Nikmatnya mencari ikan") adalah sebuah lagu daerah penduduk Madura[1] yang menceritakan kehidupan masyarakat Madura sebagai nelayan. Kehidupan sebagai nelayan sangat keras karena harus menghadapi bahaya di laut (atemmo bhabhâjâ), mempertaruhkan nyawa (bhândhâ nyabâ), hidup berbantal ombak dan berselimut angin (abhantal omba’ sapo’ angèn), untuk menghidupi keluarga.[2]
Tanduk Majeng atau Tondu’ Majâng (lit. "Nikmatnya mencari ikan") adalah sebuah lagu daerah penduduk Madura[1] yang menceritakan kehidupan masyarakat Madura sebagai nelayan. Kehidupan sebagai nelayan sangat keras karena harus menghadapi bahaya di laut (atemmo bhabhâjâ), mempertaruhkan nyawa (bhândhâ nyabâ), hidup berbantal ombak dan berselimut angin (abhantal omba’ sapo’ angèn), untuk menghidupi keluarga.[2]