Jelaskan arus energi yg terjadi dialam ?? jawab please !!!!!!
novapratiwi19
Sumber energi utama bagi kehidupan adalah cahaya Matahari. Energi cahaya Matahari masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen (organisme fotoautropik) yang diubah menjadi energi kimia tersimpan di dalam senyawa organik. Energi kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari berbagai tingkat tropik melalui jalur rantai makanan. Energi kimia tersebut digunakan organisme untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kemampuan organisme-organisme dalam ekosistem untuk menerima dan menyimpan energi dinamakan produktivitas ekosistem. Produktivitas ekosistem terdiri dari produktivitas primer dan produktivitas sekunder
1 votes Thanks 0
devogantana Aliran energi dalam ekosistem – Produser mendapatkan energi dari cahaya matahari untuk menyusun zat organik melalui fotosintesis. Jadi, matahari merupakan sumber energi bagi kehidupan. Energi itu digunakan untuk menyusun gula. Dikatakan bahwa energi itu diubah dari energi cahaya menjadi energi kimia (gula). Selanjutnya, energi kimia berpindah ke konsumer I, lalu ke konsumer II, ke konsumer III, dan seterusnya. Dikatakan bahwa energi itu mengalir dari matahari ke produser, ke konsumer I, ke konsumer II, ke konsumer III. Inilah yang dikatakan sebagai aliran energi di dalam ekosistem. Aliran energi berakhir pada proses penguraian. Di dalam proses penguraian, energi dilepaskan dalam bentuk panas, kemudian tersebar ke lingkungan. Jika hewan memakan tumbuhan tumbuhan, energi itu berpindah ke tubuh hewan yang memakannya tadi. Di dalam tubuh hewan tersebut, energi itu akan digunakan untuk berbagai hal: Disimpan dalam bentuk glikogen atau persenyawaan lainSebagian untuk metabolisme tubuhSebagian untuk menanggapi rangsangSebagian untuk bergerakSebagian untuk berkembang biakSebagian yang lain berubah dalam bentuk panas tubuhSebagian yang lain disimpan dalam bentuk jaringan tubuh. Energi yang berubah dalam bentuk panas akan tersebar ke lingkungan menjadi energi yang tak termanfaatkan lagi.Pada setiap tingkat trofik, energi yang dilepaskan ke lingkungan dalam bentuk panas dapat mencapai 90%. Jadi, hanya 10% dari energi itu yang digunakan untuk kegiatan hidupnya. Karena itu, semakin jauh energi iru dari sumbernya akan semakin kecil alirannya. Hal ini disebabkan karena adanya energi yang beralih dalam bentuk pans tubuh seperti diuraikan tadi. Di dalam ekosistem terjadi pemborosan energi. juga tampak bahwa energi itu mengalir dari luar (matahari) ke dalam ekosistem dalam satu alur. Energi tidak daapat berdaur ulang dan tidak dapat kembali lagi ke matahari. Salah satu sifat yang penting adalah energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Perubahan bentuk energi itu dikenal sebagai transfofmasi energi. Makhluk hidup mampu melakukan transformasi energi. Misalnya, dari energi gula diubah menjadi lemak dan protein, yang kemudian disimpan di dalam jaringan tubuh, atau diubah menjadi energi gerak. Produser merupakan pengguna energi matahari secara langsung. Dikatakan produser menempati tingkat trofik I. Konsumer I menempati trofik II, konsumer II menempati trofik III, dan seterusnya. Karena adanya pemborosan energi yang terlepas dalam bentuk panas pada setiap tingkat trofik, maka semakin jauh jarak transfer energi dari matahari, semakinkecil aliran energi tersebut. Ini berarti bahwa konsumer III yang berada di tingkat trofik IV mendapatkan energi yang paling sedikit dibandingkan dengan konsumer II yang berada pada tingkat trofik III. Kondisi demikian menyebabkan konsumer III berada pada posisi “rawan punah”. Coba perhatikan bagaimana saat ini populasi alap-alap, elang, garuda, dan burung hantu yang terus menurun dan mendekati kepunahan. Bandingkan dengan populasi burung yang langsung memakan produser.
Aliran energi dalam ekosistem – Produser mendapatkan energi dari cahaya matahari untuk menyusun zat organik melalui fotosintesis. Jadi, matahari merupakan sumber energi bagi kehidupan. Energi itu digunakan untuk menyusun gula. Dikatakan bahwa energi itu diubah dari energi cahaya menjadi energi kimia (gula). Selanjutnya, energi kimia berpindah ke konsumer I, lalu ke konsumer II, ke konsumer III, dan seterusnya. Dikatakan bahwa energi itu mengalir dari matahari ke produser, ke konsumer I, ke konsumer II, ke konsumer III. Inilah yang dikatakan sebagai aliran energi di dalam ekosistem. Aliran energi berakhir pada proses penguraian. Di dalam proses penguraian, energi dilepaskan dalam bentuk panas, kemudian tersebar ke lingkungan.
Jika hewan memakan tumbuhan tumbuhan, energi itu berpindah ke tubuh hewan yang memakannya tadi. Di dalam tubuh hewan tersebut, energi itu akan digunakan untuk berbagai hal:
Disimpan dalam bentuk glikogen atau persenyawaan lainSebagian untuk metabolisme tubuhSebagian untuk menanggapi rangsangSebagian untuk bergerakSebagian untuk berkembang biakSebagian yang lain berubah dalam bentuk panas tubuhSebagian yang lain disimpan dalam bentuk jaringan tubuh. Energi yang berubah dalam bentuk panas akan tersebar ke lingkungan menjadi energi yang tak termanfaatkan lagi.Pada setiap tingkat trofik, energi yang dilepaskan ke lingkungan dalam bentuk panas dapat mencapai 90%. Jadi, hanya 10% dari energi itu yang digunakan untuk kegiatan hidupnya. Karena itu, semakin jauh energi iru dari sumbernya akan semakin kecil alirannya. Hal ini disebabkan karena adanya energi yang beralih dalam bentuk pans tubuh seperti diuraikan tadi. Di dalam ekosistem terjadi pemborosan energi. juga tampak bahwa energi itu mengalir dari luar (matahari) ke dalam ekosistem dalam satu alur. Energi tidak daapat berdaur ulang dan tidak dapat kembali lagi ke matahari.
Salah satu sifat yang penting adalah energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Perubahan bentuk energi itu dikenal sebagai transfofmasi energi. Makhluk hidup mampu melakukan transformasi energi. Misalnya, dari energi gula diubah menjadi lemak dan protein, yang kemudian disimpan di dalam jaringan tubuh, atau diubah menjadi energi gerak.
Produser merupakan pengguna energi matahari secara langsung. Dikatakan produser menempati tingkat trofik I. Konsumer I menempati trofik II, konsumer II menempati trofik III, dan seterusnya.
Karena adanya pemborosan energi yang terlepas dalam bentuk panas pada setiap tingkat trofik, maka semakin jauh jarak transfer energi dari matahari, semakinkecil aliran energi tersebut. Ini berarti bahwa konsumer III yang berada di tingkat trofik IV mendapatkan energi yang paling sedikit dibandingkan dengan konsumer II yang berada pada tingkat trofik III. Kondisi demikian menyebabkan konsumer III berada pada posisi “rawan punah”. Coba perhatikan bagaimana saat ini populasi alap-alap, elang, garuda, dan burung hantu yang terus menurun dan mendekati kepunahan. Bandingkan dengan populasi burung yang langsung memakan produser.