Jelaskan apa yang dimaksud dengan keanekaragaman bangsa indonesia yg masuk akal yh kawan ^-^
rayhanrifaldi24
Pengertian Keanekaragaman Masyarakat Konsepsi keanekaragaman masyarakat (masyarakat majemuk) diuraikan oleh J.S. Furnival sebagai suatu masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih komunitas atau kelompok-kelompok yang secara kultural dan ekonomik terpisah-pisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda-beda satu sama lain.
Dalam hal ini Nasikun menyatakan bahwa keanekaragaman masyarakat (masyarakat majemuk) merupakan suatu masyarakat yang menganut sistem nilai yang berbeda di antara berbagai kesatuan sosial yang menjadi anggotanya sehingga para anggota masyarakat terse- but kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai keseluruhan, kurang memiliki homogenitas kebudayaan atau bahkan kurang memiliki dasar-dasar untuk memahami satu sama lain.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yakni masyarakat yang terdiri dari beraneka ragam suku bangsa, adat istiadat, bahasa, agama, dan sebagainya. Oleh karena itu masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat dari sebuah Negara bangsa (nation state). Konsep bangsa (nation) dijelaskan oleh Ernest Renan sebagai suatu jiwa yang melekat pada sekelompok manusia yang merasa dirinya bersatu di atas landasan per- samaan latar belakang sejarah, persamaan nasib dan penderitaan pada masa lalu, dan per- samaan cita-cita yang ingin dicapai pada masa depan. Menurut Ernest Renan, unsur-unsur pokok yang mempersatukan bangsa bukanlah ras, warna kulit, bahasa, agama, dan hal-hal lainnya yang bersifat fisik, unsur pokok yang mempersatukan bangsa adalah hasrat dan ke- inginan untuk membentuk satu kesatuan.
Keanekaragaman atau kemajemukan masyarakat Indonesia dilatarbelakangi oleh be- berapa faktor berikut ini:
Letak geografis Indonesia berada pada posisi silang, yakni terletak antara dua samudera (Samudera Hindia dan Samudera Pasifik) dan antara dua benua (Benua Asia dan Benua Australia). Letak seperti ini membuat Indonesia menjadi wilayah yang sangat strategis, yakni terletak di tengah-tengah lalu lintas perdagangan dan perhubungan internasional. Posisi seperti ini sangat memungkinkan bagi masuknya berbagai pengaruh kebudayaan asing. Pengaruh kebudayaan asing tersebut dapat ditelusuri sejak tahun 2000 SM, yakni sejak datangnya kebudayaan Dongson yang dibawa oleh gelombang pertama para pendatang dari daerah Yunan (daratan Cina Selatan) yang dilanjutkan dengan gelombang kedua pada tahun 500 SM.
Berikutnya datang pengaruh kebudayaan Hindu/Budha yang mulai berkembang di Indonesia sekitar tahun 400 M. Menurut tafsiran para ahli sejarah, sejak sekitar abad ke-11 sampai dengan abad ke-15 Masehi, pengaruh Islam sudah mulai menyebar secara intensif di nusantara. Selanjutnya pada abad ke-16 datang pengaruh Barat bersamaan dengan kolonialisme dan imperislisme yang dilakukan oleh beberapa bangsa Eropa, terutama bangsa Belanda, di Indonesia. Berbagai pengaruh asing tersebut datang silih berganti memperkaya khazanah kebudayaan bangsa Indonesia. Tingkat penerimaan dan tingkat penafsiran yang berbeda- beda terhadap pengaruh asing tersebut semakin menambah keanekaragaman kebudayaan masyarakat Indonesia. Pada era globalisasi sekarang ini, pengaruh asing justru semakin gencar memasuki wilayah-wilayah kehidupan bangsa Indonesia. Ini berarti, proses perubahan akan terus terjadi.
Indonesia berada pada posisi silang yang strategis Sumber: Encarta Encyclopedia, 2002 Kondisi geografis Kondisi geografis Indonesia yang meliputi kurang lebih 13.667 pulau besar dan kecil, yang tersebar dari barat ke timur sepanjang ekuator kurang lebih 3000 mil, dari utara ke selatan sepanjang ekuator kurang lebih 1000 mil. Keadaan semacam ini memungkinkan bagi nenk moyang bangsa Indonesia untuk tinggal dan menetap di berbagai wilayah yang berbeda-beda dan cenderung terisolasi satu sama lain. Keadaan seperti itu telah mendorong berbagai bangsa yang tersebar di wilayah Indonesia untuk mengembangkan sistem budaya, sistem bahasa, sistem religi, adat istiadat, dan lain sebagainya.
rayhanrifaldi24
intinya adalah keanekaragaman bangsa indonesia (masyarakat majemuk) merupakan suatu masyarakat yang menganut sistem nilai yang berbeda di antara berbagai kesatuan sosial
Konsepsi keanekaragaman masyarakat (masyarakat majemuk) diuraikan oleh J.S. Furnival sebagai suatu masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih komunitas atau kelompok-kelompok yang secara kultural dan ekonomik terpisah-pisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda-beda satu sama lain.
Dalam hal ini Nasikun menyatakan bahwa keanekaragaman masyarakat (masyarakat majemuk) merupakan suatu masyarakat yang menganut sistem nilai yang berbeda di antara berbagai kesatuan sosial yang menjadi anggotanya sehingga para anggota masyarakat terse- but kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai keseluruhan, kurang memiliki homogenitas kebudayaan atau bahkan kurang memiliki dasar-dasar untuk memahami satu sama lain.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yakni masyarakat yang terdiri dari beraneka ragam suku bangsa, adat istiadat, bahasa, agama, dan sebagainya. Oleh karena itu masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat dari sebuah Negara bangsa (nation state). Konsep bangsa (nation) dijelaskan oleh Ernest Renan sebagai suatu jiwa yang melekat pada sekelompok manusia yang merasa dirinya bersatu di atas landasan per- samaan latar belakang sejarah, persamaan nasib dan penderitaan pada masa lalu, dan per- samaan cita-cita yang ingin dicapai pada masa depan. Menurut Ernest Renan, unsur-unsur pokok yang mempersatukan bangsa bukanlah ras, warna kulit, bahasa, agama, dan hal-hal lainnya yang bersifat fisik, unsur pokok yang mempersatukan bangsa adalah hasrat dan ke- inginan untuk membentuk satu kesatuan.
Keanekaragaman atau kemajemukan masyarakat Indonesia dilatarbelakangi oleh be- berapa faktor berikut ini:
Letak geografis
Indonesia berada pada posisi silang, yakni terletak antara dua samudera (Samudera Hindia dan Samudera Pasifik) dan antara dua benua (Benua Asia dan Benua Australia). Letak seperti ini membuat Indonesia menjadi wilayah yang sangat strategis, yakni terletak di tengah-tengah lalu lintas perdagangan dan perhubungan internasional. Posisi seperti ini sangat memungkinkan bagi masuknya berbagai pengaruh kebudayaan asing. Pengaruh kebudayaan asing tersebut dapat ditelusuri sejak tahun 2000 SM, yakni sejak datangnya kebudayaan Dongson yang dibawa oleh gelombang pertama para pendatang dari daerah Yunan (daratan Cina Selatan) yang dilanjutkan dengan gelombang kedua pada tahun 500 SM.
Berikutnya datang pengaruh kebudayaan Hindu/Budha yang mulai berkembang di Indonesia sekitar tahun 400 M. Menurut tafsiran para ahli sejarah, sejak sekitar abad ke-11 sampai dengan abad ke-15 Masehi, pengaruh Islam sudah mulai menyebar secara intensif di nusantara. Selanjutnya pada abad ke-16 datang pengaruh Barat bersamaan dengan kolonialisme dan imperislisme yang dilakukan oleh beberapa bangsa Eropa, terutama bangsa Belanda, di Indonesia.
Berbagai pengaruh asing tersebut datang silih berganti memperkaya khazanah kebudayaan bangsa Indonesia. Tingkat penerimaan dan tingkat penafsiran yang berbeda- beda terhadap pengaruh asing tersebut semakin menambah keanekaragaman kebudayaan masyarakat Indonesia. Pada era globalisasi sekarang ini, pengaruh asing justru semakin gencar memasuki wilayah-wilayah kehidupan bangsa Indonesia. Ini berarti, proses perubahan akan terus terjadi.
Indonesia berada pada posisi silang yang strategis
Sumber: Encarta Encyclopedia, 2002
Kondisi geografis
Kondisi geografis Indonesia yang meliputi kurang lebih 13.667 pulau besar dan kecil, yang tersebar dari barat ke timur sepanjang ekuator kurang lebih 3000 mil, dari utara ke selatan sepanjang ekuator kurang lebih 1000 mil. Keadaan semacam ini memungkinkan bagi nenk moyang bangsa Indonesia untuk tinggal dan menetap di berbagai wilayah yang berbeda-beda dan cenderung terisolasi satu sama lain. Keadaan seperti itu telah mendorong berbagai bangsa yang tersebar di wilayah Indonesia untuk mengembangkan sistem budaya, sistem bahasa, sistem religi, adat istiadat, dan lain sebagainya.
Kondisi iklim dan struktur tanah
Wilayah
beragam bahasa