Jelaskan 3 teknik penerapan ragam hias di atas bahan tekstil
Setianakumala86 Ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang diulang-ulang dalam suatu karya kerajinan atau seni. Karya ini dapat berupa tenunan, tulisan (misalnya batik), songket, ukiran, atau pahatan pada kayu/batu. Ragam hias dapat distilisasi (stilir) sehingga bentuknya bervariasi.
Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara membatik, menenun, membordir, menyulam dan melukis. Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Bahan tekstil dibuat dengan menjalin benang pakan dan lungsi dengan beragam pola jalinan. Alat yang digunakan untuk membuat bahan tekstil bisa dilakukan dengan alat tenun tradision maupun yang modern.
Manfaat penerapan ragam hias pada bahan tekstil yaitu:
1. Mengembangkan kreatifitas dalam ilustrasi dan desain.
2. Memberikan kepuasan emosional tersendiri bagi pengrajin ragam hias sebagai ungkapan ekspresi.
3. Mengangkat identitas budaya.
4. Memberikan pengetahuan pengetahuan dan inspirasi bagi penikmat ragam hias
5. Memberikan pengetahuan tentang keanekaragaman budaya ragam hias dan kearifan lokal tentang kehidupan masyarakat penggunanya.
6. Ragam hias dapat memberi suasana energik dan dinamis pada hasil karya bahan tekstil.
7. Ragam hias berguna untuk mengimbangi bahan tekstil yang cenderung berwarna gelap, suram dan berkesan ‘kuno’.
8. Simbol pada ragam hias dapat memberikan makna tertentu.
9. Ragam hias dapat memberi nilai tambah dari segi estetika / keindahan pada suatu karya dari bahan tekstil
10. Kegiatan menggambar ragam hias dapat memupuk sikap menghargai, menghayati, dan sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kelestarian budaya daerah khususnya ragam hias.
11. Dengan mengenal ragam hias dari berbagai daerah, kita bisa lebih arif dan bijaksana dalam memelihara hubungan sosial dan lingkungan.
12. Menambah nilai ekonomi / nilai jual tinggi pada karya seni dari bahan tekstil.
Perkembangan teknologi pembuatan kain juga diikuti perkembangan jenis bahan baku yang dapat dikerjakan. Satuan yang terkecil dari bahan adalah serat. Serat (fiber) adalah sel atau jaringan serupa benang atau pita panjang yang berasal dari hewan atau tumbuhan (ulat, batang pisang, daun nanas, kulit kayu, dan sebagainya) yang digunakan untuk membuat kertas, tekstil, dan sikat. Serat yang mudah kita jumpai adalah serat pada kain.
Benang katun dibuat dari kapas. Benang sutera dibuat dari serat yang berasal dari kepompong ulat sutera. Kain wol dibuat dari bulu domba. Bahan benang buatan misalnya dakron, polyester dan nilon digunakan untuk membuat tekstil dengan jenis tertentu. Bahan benang yang lain, misalnya serat agel dan serat rami, digunakan untuk produk tekstil yang lain, seperti tas dan makrame.
Jenis-jenis bahan tekstil ini memiliki sifat yang berbeda-beda, sebagai berikut:
1. Katun memiliki sifat menyerap air, mudah kusut, lentur, dan dapat disetrika dalam temperatur panas yang tinggi.
2. Wol memiliki sifat sangat lentur, tidak mudah kusut, dapat menahan panas, apabila dipanaskan menjadi lebih lunak.
3. Sutera memiliki lembut, licin, berkilat, lentur, dan kuat. Bahan sutera banyak menyerap air dan memiliki rasa sejuk apabila digunakan.
4. Tekstil dari bahan dacron, polyester dan nilon memiliki sifat tidak tahan panas, tidak mudah kusut, tidak perlu disetrika, kuat, dan jika dicuci cepat kering.
5. Bahan tekstil yang berasal dari brokat, lame dan songket ini mudah berubah warna, tidak mudah kusut, kurang menyerap air, tidak tahan temperatur setrika yang tinggi.
Ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang diulang-ulang dalam suatu karya kerajinan atau seni. Karya ini dapat berupa tenunan, tulisan (misalnya batik), songket, ukiran, atau pahatan pada kayu/batu. Ragam hias dapat distilisasi (stilir) sehingga bentuknya bervariasi.
Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara membatik, menenun, membordir, menyulam dan melukis. Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Bahan tekstil dibuat dengan menjalin benang pakan dan lungsi dengan beragam pola jalinan. Alat yang digunakan untuk membuat bahan tekstil bisa dilakukan dengan alat tenun tradision maupun yang modern.
Manfaat penerapan ragam hias pada bahan tekstil yaitu:
1. Mengembangkan kreatifitas dalam ilustrasi dan desain.
2. Memberikan kepuasan emosional tersendiri bagi pengrajin ragam hias sebagai ungkapan ekspresi.
3. Mengangkat identitas budaya.
4. Memberikan pengetahuan pengetahuan dan inspirasi bagi penikmat ragam hias
5. Memberikan pengetahuan tentang keanekaragaman budaya ragam hias dan kearifan lokal tentang kehidupan masyarakat penggunanya.
6. Ragam hias dapat memberi suasana energik dan dinamis pada hasil karya bahan tekstil.
7. Ragam hias berguna untuk mengimbangi bahan tekstil yang cenderung berwarna gelap, suram dan berkesan ‘kuno’.
8. Simbol pada ragam hias dapat memberikan makna tertentu.
9. Ragam hias dapat memberi nilai tambah dari segi estetika / keindahan pada suatu karya dari bahan tekstil
10. Kegiatan menggambar ragam hias dapat memupuk sikap menghargai, menghayati, dan sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kelestarian budaya daerah khususnya ragam hias.
11. Dengan mengenal ragam hias dari berbagai daerah, kita bisa lebih arif dan bijaksana dalam memelihara hubungan sosial dan lingkungan.
12. Menambah nilai ekonomi / nilai jual tinggi pada karya seni dari bahan tekstil.
Perkembangan teknologi pembuatan kain juga diikuti perkembangan jenis bahan baku yang dapat dikerjakan. Satuan yang terkecil dari bahan adalah serat. Serat (fiber) adalah sel atau jaringan serupa benang atau pita panjang yang berasal dari hewan atau tumbuhan (ulat, batang pisang, daun nanas, kulit kayu, dan sebagainya) yang digunakan untuk membuat kertas, tekstil, dan sikat. Serat yang mudah kita jumpai adalah serat pada kain.
Benang katun dibuat dari kapas. Benang sutera dibuat dari serat yang berasal dari kepompong ulat sutera. Kain wol dibuat dari bulu domba. Bahan benang buatan misalnya dakron, polyester dan nilon digunakan untuk membuat tekstil dengan jenis tertentu. Bahan benang yang lain, misalnya serat agel dan serat rami, digunakan untuk produk tekstil yang lain, seperti tas dan makrame.
Jenis-jenis bahan tekstil ini memiliki sifat yang berbeda-beda, sebagai berikut:
1. Katun memiliki sifat menyerap air, mudah kusut, lentur, dan dapat disetrika dalam temperatur panas yang tinggi.
2. Wol memiliki sifat sangat lentur, tidak mudah kusut, dapat menahan panas, apabila dipanaskan menjadi lebih lunak.
3. Sutera memiliki lembut, licin, berkilat, lentur, dan kuat. Bahan sutera banyak menyerap air dan memiliki rasa sejuk apabila digunakan.
4. Tekstil dari bahan dacron, polyester dan nilon memiliki sifat tidak tahan panas, tidak mudah kusut, tidak perlu disetrika, kuat, dan jika dicuci cepat kering.
5. Bahan tekstil yang berasal dari brokat, lame dan songket ini mudah berubah warna, tidak mudah kusut, kurang menyerap air, tidak tahan temperatur setrika yang tinggi.
...........