najwazahra123
Macam-Macam Teknik/Cara Pengendalian Social Ada banyak bentuk pengendalian social baik yang diterapkan dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun di masyarakat luas.a. Pengendalian sosial menurut tujuannya Jika diklasifikasikan menurut tujuannya, pengendalian social dapat dibedakan menjadi tiga, yakni tujuan kraetif, regulative, dan eksploratif.1. Tujuan kreatif atau konstruktifSuatu pengendalian social dikategorikan bertujuan kreatif atau konstruktif apabila pengendalian social tersebut diarahkan pada perubahan social yang dianggap bermanfaat. Penerapan wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan pemerintah merupakan salh satu contoh bentuk pengendalian social yang bertujuan kreatif atau konstruktif. Karena jika setiap penduduk menaati peraturan tersebut, maka bukan saja pemerintah yang beruntung karena memiliki sumberdaya manusia yang berpendidikan minimal tingkat SMP, akan tetapi bagi individu yang berhasil mengikuti aturan tersebutmemiliki bekal pengetahuan untuk dapat memperoleh peluang bekerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki pendidikan.2. Tujuan regulativePengendalian social dikategorikan bertujuan regulative, apabila pengendalian social tersebut dilandaskan pada kebiasaan atau dat istiadat. Misalnya pemerintah kabupaten m,encanangkan wajib jam belajar dari jam 18.00 sampai jam 21.00 bagi setiap penduduk. Hal tersebut bertujuan mengarahkan agar warga memiliki kebiasaan yang baik, yakni memanfaatkan waktu luang sebelum tidur untuk belajar.3. Tujuan eksploratifPengendalian social dikategorikan bertujuan eksploratif, apabila pengendalian social tersebut dimotivkan oleh kepentingan diri, baik secar langsung maupun tidak. Penerapan tata tertib di sekolah merupakan salah satu contoh pengendalian social yang bertujuan eksploratif, karena tata tertib disusun dengan tujuan meningkatkan motivasi siswa dalam mempersiapkan diri sebagai generasi muda yang berkualitas dilandasi pada penguasaan IPTEK dan IMTAK (keimanan dan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa). b. Pengendalian social menurut pelaksanaannya Macam-macam teknik pengendalian social jika ditinjau dari aspek pelaksanaannya, dapat dilakukan dengan cara kompulsi, pervasi, persuasive, dan koersif1. Cara kompulsiPengendalian social dengan cara kompulsi dilakukan dengan menciptakan suatu situasi yang dapat mengubah sikap atau perilaku yang negative. Misalnya jika ada siswa yang enggan memakai dasi, maka setiap menemui siswa yang tidak memakai dasi ditegur dan dijelaskan pentingnya berdasi.2. Cara pervasi (pervation)Pengendalian social secara pervasi dilakukan dengan menyampaikan norma/niali secara berulang-ulang dan terus menerus dengan harapan norma /nilai tersebut melekat dalam jiwa seseorang. Sehingga akan terbentuk sikap seperti apa yang diharapkan.3. Cara persuasive/tanpa kekerasanPengendalian social cara persuasive lebih menekankan pada usaha untuk mengajak atau membimbing berupa anjuran agar berperilaku sesuai norma yang ada.4. Cara coercive atau cara kekerasan/paksaan Pengendalian cara coercive dilakukan dengan kekerasan jika cara pesuasif tidak berhasil.c. Pengendalian social menurut jumlah yang terlihatApabila ditinjau dari aspek jumlah yang terlibat, teknik/cara penegendalian social dapat dilakukan dengan cara:1. Pengawasan dari individu terhadap individu lainnya. Contohnya seseorang ayah yang menasehati anaknya, seorang teman yang menegur temannya yang telah berbuat salah, dan lain-lain.2. Pengawasan dari individu terhadap kelompokContohnya seorang pelatih sepak bola yang mengarahkan tim sepak bolanya, seorang guru yang menjelaskan materi pada murid-muridnya, dan lain-lain.3. Pengawasan dari kelompok terhadap kelompok.Contohnya sekelompok mahasiswa KKN (kuliah kerja nyata) sedang memberikan penyuluhan pada masyarakat.
jangan terpengaruh budaya eropa
sabar dan saling membantu antar sesama
b. Pengendalian social menurut pelaksanaannya Macam-macam teknik pengendalian social jika ditinjau dari aspek pelaksanaannya, dapat dilakukan dengan cara kompulsi, pervasi, persuasive, dan koersif1. Cara kompulsiPengendalian social dengan cara kompulsi dilakukan dengan menciptakan suatu situasi yang dapat mengubah sikap atau perilaku yang negative. Misalnya jika ada siswa yang enggan memakai dasi, maka setiap menemui siswa yang tidak memakai dasi ditegur dan dijelaskan pentingnya berdasi.2. Cara pervasi (pervation)Pengendalian social secara pervasi dilakukan dengan menyampaikan norma/niali secara berulang-ulang dan terus menerus dengan harapan norma /nilai tersebut melekat dalam jiwa seseorang. Sehingga akan terbentuk sikap seperti apa yang diharapkan.3. Cara persuasive/tanpa kekerasanPengendalian social cara persuasive lebih menekankan pada usaha untuk mengajak atau membimbing berupa anjuran agar berperilaku sesuai norma yang ada.4. Cara coercive atau cara kekerasan/paksaan Pengendalian cara coercive dilakukan dengan kekerasan jika cara pesuasif tidak berhasil.c. Pengendalian social menurut jumlah yang terlihatApabila ditinjau dari aspek jumlah yang terlibat, teknik/cara penegendalian social dapat dilakukan dengan cara:1. Pengawasan dari individu terhadap individu lainnya. Contohnya seseorang ayah yang menasehati anaknya, seorang teman yang menegur temannya yang telah berbuat salah, dan lain-lain.2. Pengawasan dari individu terhadap kelompokContohnya seorang pelatih sepak bola yang mengarahkan tim sepak bolanya, seorang guru yang menjelaskan materi pada murid-muridnya, dan lain-lain.3. Pengawasan dari kelompok terhadap kelompok.Contohnya sekelompok mahasiswa KKN (kuliah kerja nyata) sedang memberikan penyuluhan pada masyarakat.