*alasan melakukan perlawanan* : Ada beberapa alasan serta latar Belakang mengapa Sultan Ageng Tirtayasa melakukan perlawanan terhadap VOC, antara lain :
1. Kezaliman kaum kolonialis dan imperialis di Nusantara yaitu Belanda.
2. Keinginan Belanda menguasai Banten karena wilayah ini sangat strategis sebagai bandar perdagangan internasional.
3. Adanya persaingan antara Belanda (VOC) dengan Banten dikarenakan VOC membangun bandar perdagangan juga di Batavia.
4. Hasutan VOC terhadap Sultan Haji (putera Sultan Ageng) untuk merebut tahta kesultanan Banten.
5. Perompakan atau pembajakan kapal milik Banten yang pulang dari Jawa Timur oleh kapal-kapal Belanda.
*bentuk bentuk perlawanan* : Untuk membela tanah Banten dari penguasaan VOC, banyak berbagai bentuk perlawanan yang dilakukannya, antara lain :
1. Melakukan serangan-serangan terhadap VOC.
2. Mengundang para pedagang Eropa seperti Inggris, Perancis, Denmark, dan Portugis serta mengembangkan hubungan dagang dengan negara-negara Asia seperti Persia, Benggala, Siam, Tonkin, dan Cina guna memulihkan posisi Banten sebagai bandar perdagangan internasional sekaligus menandingi perkembangan VOC di Batavia.
3. Sultan Ageng Tirtayasa mengirim beberapa pasukannya untuk mengganggu kapal-kapal dagang VOC
4. Melakukan perusakan terhadap beberapa kebun tanaman tebu milik VOC guna memberi tekanan dan memperlemah kedudukan VOC.
5. Mengobarkan semangat anti VOC.
6. Tahun 1682 pasukan Sultan Ageng Tirtayasa mengepung istana Surosowan dan mendesak Sultan Haji yang berkomplotan dengan Belanda.
7. Melakukan berbagai serangan-serangan dengan taktik gerilya.
*hasil perlawanan* : Pada akhirnya, perang Banten yang dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa ini tidak bisa dikatakan mengalami kekalahan, namun juga belum bisa dikatakan mendapat kemenangan atas VOC. Tahun 1683 Sultan Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap oleh VOC dengan tipu muslihat. Sultan Ageng ditawan di Batavia sampai wafatnya pada tahun 1692. Walaupun beliau wafat, rakyat Banten masih belum putus asa dalam memperjuangkan tanahnya dari penjajahan VOC.
Jawaban:
asal daerah : Lahir di Kesultanan Banten
*alasan melakukan perlawanan* : Ada beberapa alasan serta latar Belakang mengapa Sultan Ageng Tirtayasa melakukan perlawanan terhadap VOC, antara lain :
1. Kezaliman kaum kolonialis dan imperialis di Nusantara yaitu Belanda.
2. Keinginan Belanda menguasai Banten karena wilayah ini sangat strategis sebagai bandar perdagangan internasional.
3. Adanya persaingan antara Belanda (VOC) dengan Banten dikarenakan VOC membangun bandar perdagangan juga di Batavia.
4. Hasutan VOC terhadap Sultan Haji (putera Sultan Ageng) untuk merebut tahta kesultanan Banten.
5. Perompakan atau pembajakan kapal milik Banten yang pulang dari Jawa Timur oleh kapal-kapal Belanda.
*bentuk bentuk perlawanan* : Untuk membela tanah Banten dari penguasaan VOC, banyak berbagai bentuk perlawanan yang dilakukannya, antara lain :
1. Melakukan serangan-serangan terhadap VOC.
2. Mengundang para pedagang Eropa seperti Inggris, Perancis, Denmark, dan Portugis serta mengembangkan hubungan dagang dengan negara-negara Asia seperti Persia, Benggala, Siam, Tonkin, dan Cina guna memulihkan posisi Banten sebagai bandar perdagangan internasional sekaligus menandingi perkembangan VOC di Batavia.
3. Sultan Ageng Tirtayasa mengirim beberapa pasukannya untuk mengganggu kapal-kapal dagang VOC
4. Melakukan perusakan terhadap beberapa kebun tanaman tebu milik VOC guna memberi tekanan dan memperlemah kedudukan VOC.
5. Mengobarkan semangat anti VOC.
6. Tahun 1682 pasukan Sultan Ageng Tirtayasa mengepung istana Surosowan dan mendesak Sultan Haji yang berkomplotan dengan Belanda.
7. Melakukan berbagai serangan-serangan dengan taktik gerilya.
*hasil perlawanan* : Pada akhirnya, perang Banten yang dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa ini tidak bisa dikatakan mengalami kekalahan, namun juga belum bisa dikatakan mendapat kemenangan atas VOC. Tahun 1683 Sultan Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap oleh VOC dengan tipu muslihat. Sultan Ageng ditawan di Batavia sampai wafatnya pada tahun 1692. Walaupun beliau wafat, rakyat Banten masih belum putus asa dalam memperjuangkan tanahnya dari penjajahan VOC.
Penjelasan: