5. penulis menanggapi tentang kejelasan pemerintah dengan memintaan keterbukaan akses pada RUU CIpta Kerja. Untuk memperkuat tanggapannya, ia menyampaikan beberapa argumen yang berkaitan erat pada embel-embel nasib pekerja.
6. Pandangan penulis cenderung egois atau mementingkan keperluan kelompok (nasib pekerja). Dia memberikan fakta bahwa RUU akan membuka lapangan kerja lalu memberikan pendapat bahwa RUU ini tidak memberikan kesejahteraan pekerja.
Sepertinya dia lupa, bahwa lapangan kerja ini diperlukan untuk semua masyarakat Indonesia yang belum memiliki pekerjaan.
Jawaban:
5. penulis menanggapi tentang kejelasan pemerintah dengan memintaan keterbukaan akses pada RUU CIpta Kerja. Untuk memperkuat tanggapannya, ia menyampaikan beberapa argumen yang berkaitan erat pada embel-embel nasib pekerja.
6. Pandangan penulis cenderung egois atau mementingkan keperluan kelompok (nasib pekerja). Dia memberikan fakta bahwa RUU akan membuka lapangan kerja lalu memberikan pendapat bahwa RUU ini tidak memberikan kesejahteraan pekerja.
Sepertinya dia lupa, bahwa lapangan kerja ini diperlukan untuk semua masyarakat Indonesia yang belum memiliki pekerjaan.