kiranaajah1. Ash-Shiddîq (Orang yang Jujur)[3]Imam Ali bin Abi Thalib as. memiliki delar Ash-Shiddîq (orang yang jujur), karenanya adalah orang pertama yang membenarkan Rasulullah saw. dan yang beriman kepada seluruh ajaran yang dibawanya dari sisi Allah swt.Imam Ali as. pernah berkata: “Aku adalah Ash-Shiddîq Al-Akbar (orang jujur yang teragung). Aku telah beriman sebelum Abu Bakar beriman dan aku masuk Islam sebelum ia masuk Islam.”[4]2. Al-Washî (Penerima Wasiat)Imam Ali as. juga memiliki gelar Al-Washî (penerima wasiat), karenanya adalah washî Rasulullah saw. Gelar ini diberikan langsung oleh Rasulullah saw. kepadanya. Rasul saw. bersabda: “Sesungguhnya washî-ku, tempat rahasiaku, orang yang terbaik dan terutama yang kutinggalkan setelahku, pelaksana janjiku, dan yang melunasi utang-utangku adalah Ali bin Abi Thalib as.”[5]3. Al-Fârûq (Pembeda Hak dan Batil)Imam Ali as. diberi gelar Al-Faruq, karena beliaulah pembeda antara yang hak dan yang batil. Gelar ini disimpulkan dari beberapa hadis Rasulullah saw. yang menekankan masalah ini.Abu Dzar dan Salman Al-Farisi meriwayatkan bahwa Nabi Mu-hammad saw. menggandeng tangan Ali seraya bersabda: “Sesungguhnya orang ini—yaitu Ali bin Abi Thalib—adalah orang pertama yang beriman kepadaku. Ia adalah orang pertama yang akan bersalaman denganku di Hari Kiamat nanti. Ia adalah Ash-Shiddîq Al-Akbar, dan ia adalah Al-Faruq umat ini yang membedakan antara yang hak dan yang batil.”[6]4. Ya‘sûbuddin (Tonggak Agama)Secara etimologis, Al-ya‘sûb berarti pemimpin lebah. Kemudian nama ini diberikan kepada seseorang yang menjadi pemimpin sebuah kaum. Ya‘sûb adalah sebuah gelar yang diberikan oleh Rasulullah saw. kepada Imam Ali bin Abi Thalib as. Rasulullah saw. pernah bersabda: “Orang ini—sembari menunjuk Ali bin Abi Thalib—adalah tonggak dan pemimpin (ya‘sûb) orang-orang yang beriman, sedang harta adalah tonggak dan pemimpin orang-orang yang zalim.”[7]5. Amirul Mukminin (Pemimpin Orang-Orang Beriman)Salah satu gelar Ali bin Abi Thalib as. yang terkenal adalah Amirul Mukminin. Gelar ini diberikan oleh Rasulullah saw. kepadanya.Abu Nu‘aim meriwayatkan sebuah hadis dari Anas bahwa Rasu-lullah saw. bersabda: “Hai Anas, tuangkanlah air wudu untukku!” Setelah berwudu, Rasulullah saw. mengerjakan salat dua rakaat. Seusai salat, be-liau bersabda: “Hai Anas, orang yang pertama kali masuk menjumpaimu melalui pintu ini adalah Amirul Mukminin, Sayidul Muslimin, pemimpin orang-orang yang putih bercahaya, dan penutup para washî.”Anas berkata: “Aku memanjatkan doa: ‘Ya Allah, pilihlah ia kaum Anshar.’ Aku menyembunyikan keinginanku itu. Tidak lama berselang, datanglah Ali bin Abi Thalib as. Rasulullah saw. Bertanya: ‘Siapakah orang itu, hai Anas?’ ‘Ali bin Abi Thalib, ya Rasulullah’, jawabku pendek. Mendengar jawAbânku itu, Rasulullah saw. segera bangkit untuk me-nyambut dan memeluk Ali bin Abi Thalib. Lantasnya mengusap seluruh keringat yang mengalir di wajahnya dan juga mengusap seluruh keringat yang mengucur di wajah Ali bin Abi Thalib. Ali as. bertanya (terheran-heran): ‘Hai Rasulullah, kali ini aku melihatmu tengah menerimaku sengan cara yang belum pernah kulihat sebelumnya?’ Rasulullah saw. Menjawab: ‘Apakah yang menghalangiku untuk melakukan itu? Engkau adalah orang yang akan memenuhi seluruh amanatku, menyampaikan seruanku kepada masyarakat, dan menjelaskan segala pertikaian yang mereka lakukan sepeninggalku.’”[8]6. Hujjatullah (Hujah Allah)Salah satu gelar agung Ali bin Abi Thalib as. adalah Hujatullah (hujah Allah). Ia adalah hujah Allah swt. untuk seluruh umat manusia yang ber-tugas memberi petunjuk mereka ke jalan yang lurus. Gelar ini pun juga diberikan langsung oleh Rasulullah saw. kepadanya. Rasulullah bersabda: “Aku dan Ali adalah hujah Allah swt. untuk seluruh hamba-Nya.”[9]