jawab pertanyaan tersebut berdasarkan drama di bawah ini.
Ketika Pangeran Mencari Istri
Suatu ketika, terdapat sebuah kerajaan yang diperintah seorang raja yang
bijaksana. Namanya Raja Henry. Raja Henry memiliki seorang anak bernama
Pangeran Arthur. Pada suatu hari, datanglah seorang pemuda pengembara. Ia
datang ke kerajaan dan menemui Pangeran yang sedang melamun di taman istana.
Pengembara : ”Selamat pagi,
Pangeran Arthur!”
Pangeran Arthur : ”Selamat
pagi. Siapakah kau?”
Pengembara : ”Aku
pengembara biasa.
Namaku Theo. Kudengar,
Pangeran
sedang bingung memilih
calon istri?”
Pangeran Arthur : ”Ya, aku
bingung sekali. Semua
wanita yang dikenalkan
padaku, tidak ada yang
menarik hati. Ada yang
cantik, tapi
berkulit hitam. Ada yang
putih, tetapi bertubuh
pendek.Ada yang
bertubuh semampai,
berwajah cantik, tetapi
tidak bisa membaca.
Aduuh!”
Pengembara : ”Hmm,
bagaimana kalau kuajak
Pangeran berjalan-jalan
sebentar. Siapa tahu di
perjalanan nanti
Pangeran bisa
menemukan jalan keluar.”
Pangeran Arthur : ”Ooh,
baiklah.”
Mereka berdua lalu berjalan-jalan ke luar istana. Theo mengajak Pangeran ke
daerah pantai. Di sana mereka berbincang-bincang dengan seorang nelayan. Tak
lama kemudian nelayan itu mengajak pangeran dan Theo ke rumahnya.
Nelayan : ”Istriku sedang
memasak ikan bakar yang
lezat. Pasti
Pangeran
menyukainya.”
Istri nelayan : (Datang dari
dapur untuk
menghidangkan ikan
bakar).
”Silakan Tuan-tuan nikmati
makanan ini.”(Kembali
lagi ke
dapur)
Pengembara : ”Wahai, Nelayan!
Mengapa engkau memilih
istri yang bertubuh
pendek?”
Nelayan : (Tersenyum). ”Aku
mencintainya. Lagi pula,
walau tubuhnya
pendek, hatinya sangat
baik. Ia pun pandai
memasak.”
Pangeran Arthur :
(Mengangguk-angguk)
Selesai makan, Pangeran
Arthur dan pengembara
itu berterima kasih dan
melanjutkan perjalanan.
Kini Theo dan Pangeran
Arthur sampai di rumah
seorang
petani. Di sana
mereka menumpang
istirahat. Mereka
beberapa saat bercakap
dengan Pak Tani. Lalu,
keluarlah istri Pak Tani
menyuguhkan minuman
dan kue-
kue kecil. Bu
Tani bertubuh sangat
gemuk. Pipinya tembam dan dagunya berlipat-
lipat. Kemudian, Bu Tani pergi ke sawah,
Pengembara : ”Pak Tani
yang baik hati. Mengapa
kau memilih istri yang
gemuk?”
Pak Tani : (Tersenyum). ”Ia
adalah wanita yang rajin.
Lihatlah, rumahku
bersih
sekali, bukan? Setiap hari
ia membersihkannya
dengan teliti. Lagipula aku
sangat mencintainya.”
Pangeran Arthur : (Mengangguk-angguk).
Pangeran dan Theo lalu pamit, dan berjalan pulang ke Istana. Setibanya di
Istana, mereka bertemu seorang pelayan dan istrinya. Pelayan itu amat pendiam,sedangkan istrinya cerewet sekali.
Pengembara : ”Pelayan,
mengapa kau mau
beristrikan wanita
sebawel
dia?”
Pelayan : ”Walaupun bawel,dia
sangat memperhatikanku.
Dan aku
sangat
mencintainya.”
Pangeran Arthur :
(Mengangguk-angguk).
”Kini aku mengerti.
Tak ada
manusia yang
sempurna. Begitu pula
dengan calon istriku.
Yang penting, aku
mencintainya dan
hatinya baik.”
Pengembara : (Bernapas lega,
lalu lalu membuka rambutnya yang ternyata
palsu. Rambut aslinya ternyata panjang dan
keemasan. Ia
juga membuka kumis dan jenggot palsunya. Kini di hadapan
Pangeran ada seorang puteri yang cantik jelita.)
”Pangeran,
sebenarnya aku Puteri
Rosa dari negeri
tetangga. Ibunda
Pangeran mengundangku
ke sini. Dan menyuruhku
melakukan semua hal
tadi. Mungkin ibundamu
ingin
menyadarkanmu.”
Pangeran Arthur : (Sangat
terkejut). ”Akhirnya aku
dapat menemukan
wanita
yang cocok untuk
menjadi istriku.”
Pangeran Arthur dan Puteri Rosa akhirnya menikah dan hidup bahagia selamanya.
Jawaban :
Waktu : Pagi hari
Suasana : Ceria dan Suram
6. Bentuk dialek
7. Setelah menemui beberapa orang yang sudah menjalani rumah tangga, pangeran Arthur pun dapat mempelajari bahwa setiap orang tidak ada yang sempurna, mereka mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing.