musim kemarau tak kunjung henti musim penghujan tak kunjung datang hujan tak sudi turun setetes air pun tertahan di balik awan yang menghitam semua kering kerontong tanpa ranting semua berlalu terbawa angin hanya debu dan kerikil-kerikil yang masih tergambar jelas sampai saat senja memejam namun, setetes air pun masih tertahan kering, semua kering kerontong tanpa ranting ribuan daun jatuh berguguran menyusur ke tanah tanah kering menampung dahaga batang-batang tak kuasa menahan lubang-lubang mata air tak lagi bersua sumur-sumur kering tak terisi air air seakan intan permata air seakan harta air seakan nyawa bila kemarau datang hujan tak lagi datang dan menjatuhkan dirinya dengan keikhlasan kekeringan seakan menjadi bayangan semu yang menggelayuti manusia
Di musim kemarau, hujan tak kunjung turun sementara semua menjadi kering dan tandus. Meski awan hitam mengintai, tak ada tetesan air yang turun. Daun berguguran dan tanah merindukan embun. Batang tumbuhan layu dan mata air kering tak berisi. Air yang begitu berharga menjadi barang yang langka dan kemarau seolah menjadi bayangan yang menghantui manusia.
Jawaban:
Di musim kemarau, hujan tak kunjung turun sementara semua menjadi kering dan tandus. Meski awan hitam mengintai, tak ada tetesan air yang turun. Daun berguguran dan tanah merindukan embun. Batang tumbuhan layu dan mata air kering tak berisi. Air yang begitu berharga menjadi barang yang langka dan kemarau seolah menjadi bayangan yang menghantui manusia.
Penjelasan: