Kategori : Perjanjian Sumatera dan perjanjian Tordesillas
Kata kunci : Perjanjian, kolonisasi, penjajahan
Isi dari perjanjian atau traktat Sumatera yang ditandatangani pada tahun 1871 adalah berikut ini:
1. Bekas jajahan Belanda di Afrika (Gold Coast -sekarang Ghana) diserahkan kepada Inggris.
2. Jajahan Inggris di Sumatera (yaitu Bengkulu) diserahkan kepada Belanda. Untuk menguasai seluruh Sumatera jika perlu Belanda akan memerangi Aceh.
Isi dari perjanjian Tordesilles yang ditandatangani pada tanggal 2 November 1871 adalah berikut ini:
1. Spanyol memiliki hak perdagangan dan pelayaran ke arah barat
2. Portugis memiliki hak perdagangan dan pelayaran ke arah barat ke arah timur.
Pembahasan:
Perjanjian atau traktat Sumatera yang ditandatangani oleh kerajaan Belanda bersama kerajaan Inggris merupakan langkah awal Belanda untuk memuluskan niat Belanda untuk menguasai Aceh. Traktat itu ditandatangani di tanggal 2 November 1871 dan berisi tentang Inggris yang memberikan kebebasan kepada Belanda untuk bisa memperluas daerah kekuasaannya di wilayah Sumatera. Karena merasa terancam, Kesultanan Aceh kemudian meminta bantuan ke berbagai negara seperti Turki, Italia dan Amerika Serikat.
Akibat dilakukannya perjanjian atau traktat Sumatera, maka timbullah perang Aceh antara kesultanan Aceh dengan kerajaan Belanda pada tahun 1873. Selain dilakukannya traktat Sumatera sebagai sebab khusus terjadinya perang Aceh, terdapat juga sebab umum penyebab perang Aceh tersebut, yakni:
1. Belanda melaksanakan Pax Nederlandica. Pax Netherlandica (Perdamaian Nerlandika) adalah cita-cita Belanda untuk mewujudkan Indonesia dalam satu kesatuan di bawah penjajahan Belanda.
2. Aceh menolak campur tangan Belanda atas wilayah Aceh yang merupakan daerah yang strategis bagi pelayaran dan perdagangan.
3. Inggris tidak akan menghalangi jika Belanda memperluas daerah ke Sumatra.
Perjanjian Tordesilllas merupakan suatu perjanjian yang bertujuan untuk mengatur pembagian arah pelayaran antara Spanyol dan Portugis menjadi dua bagian. Perjanjian ini ditandatangani di Tordesillas yang sekarang termasuk dalam provinsi Valladolid, di Spanyol pada 7 Juni tahun 1494. Perjanjian Tordesillas disahkan oleh Spanyol pada tanggal 2 Juli dan disahkan oleh Portugis pada tanggal 5 September tahun 1494.
Dengan adanya perjanjian Tordesillas, maka dunia di luar Eropa dibagi menjadi duopoli antara Spanyol dan Portugis (Portugal) sepanjang meridian 1.550 kilo meter sebelah barat kepulauan Tanjung Verde yang berada di lepas pantai barat Afrika, dan pada sekitar 39°53' bujur barat. Perjanjian Tordesillas disahkan oleh Spanyol pada tanggal 2 Juli dan disahkan oleh Portugis pada tanggal 5 September tahun 1494. Perjanjian Tordesillas berlaku dari tanggal 4 Juni 1474 hingga tanggal 13 Januari 1750.
Perjanjian Tordesillas mengakibatkan semakin berkembangnya semboyan 3 G yaitu gospel, gold, dan glory yang diyakini oleh penjelajah dari Spanyol dan Portugis. 1. Gospel. Gospel merupakan semboyan untuk menyebarkan ajaran Katolik dan Kristen di dunia sehingga para penjelajah selalu didampingi oleh para misionaris Kristen sebagai perwakilan dari gereja sehingga pada setiap daerah yang dikuasai oleh para penjelajah Spanyol dan Portugis selalu terjadi proses asimilasi kebudayaan dan agama. 2. Gold. Gold merupakan semboyan untuk mencari kekayaan tambang mulia berupa emas sehingga menyebabkan berkembangnya paham merkantilisme. Paham merkantilisme adalah suatu paham yang beranggapan bahwa kejayaan dan kekuasaan suatu negara diukur dengan banyaknya emas yang dimiliki dari hasil perdagangan yang pada umumnya didapatkan dari tanah jajahan dan produksi industri yang diekspor ke luar negeri. 3. Glory. Glory merupakan semboyan untuk mencari kejayaan, kemasyhuran, serta kemenangan. Semboyan glory ini kemudian menimbulkan lahirnya imperialisme yang bertujuan untuk mencari dan memperluas daerah jajahan.
Mapel : Sejarah
Kelas : VIII SMP
Kategori : Perjanjian Sumatera dan perjanjian Tordesillas
Kata kunci : Perjanjian, kolonisasi, penjajahan
Isi dari perjanjian atau traktat Sumatera yang ditandatangani pada tahun 1871 adalah berikut ini:
1. Bekas jajahan Belanda di Afrika (Gold Coast -sekarang Ghana) diserahkan kepada Inggris.
2. Jajahan Inggris di Sumatera (yaitu Bengkulu) diserahkan kepada Belanda. Untuk menguasai seluruh Sumatera jika perlu Belanda akan memerangi Aceh.
Isi dari perjanjian Tordesilles yang ditandatangani pada tanggal 2 November 1871 adalah berikut ini:
1. Spanyol memiliki hak perdagangan dan pelayaran ke arah barat
2. Portugis memiliki hak perdagangan dan pelayaran ke arah barat ke arah timur.
Pembahasan:
Perjanjian atau traktat Sumatera yang ditandatangani oleh kerajaan Belanda bersama kerajaan Inggris merupakan langkah awal Belanda untuk memuluskan niat Belanda untuk menguasai Aceh. Traktat itu ditandatangani di tanggal 2 November 1871 dan berisi tentang Inggris yang memberikan kebebasan kepada Belanda untuk bisa memperluas daerah kekuasaannya di wilayah Sumatera. Karena merasa terancam, Kesultanan Aceh kemudian meminta bantuan ke berbagai negara seperti Turki, Italia dan Amerika Serikat.
Akibat dilakukannya perjanjian atau traktat Sumatera, maka timbullah perang Aceh antara kesultanan Aceh dengan kerajaan Belanda pada tahun 1873. Selain dilakukannya traktat Sumatera sebagai sebab khusus terjadinya perang Aceh, terdapat juga sebab umum penyebab perang Aceh tersebut, yakni:
1. Belanda melaksanakan Pax Nederlandica. Pax Netherlandica (Perdamaian Nerlandika) adalah cita-cita Belanda untuk mewujudkan Indonesia dalam satu kesatuan di bawah penjajahan Belanda.
2. Aceh menolak campur tangan Belanda atas wilayah Aceh yang merupakan daerah yang strategis bagi pelayaran dan perdagangan.
3. Inggris tidak akan menghalangi jika Belanda memperluas daerah ke Sumatra.
Perjanjian Tordesilllas merupakan suatu perjanjian yang bertujuan untuk mengatur pembagian arah pelayaran antara Spanyol dan Portugis menjadi dua bagian. Perjanjian ini ditandatangani di Tordesillas yang sekarang termasuk dalam provinsi Valladolid, di Spanyol pada 7 Juni tahun 1494. Perjanjian Tordesillas disahkan oleh Spanyol pada tanggal 2 Juli dan disahkan oleh Portugis pada tanggal 5 September tahun 1494.
Dengan adanya perjanjian Tordesillas, maka dunia di luar Eropa dibagi menjadi duopoli antara Spanyol dan Portugis (Portugal) sepanjang meridian 1.550 kilo meter sebelah barat kepulauan Tanjung Verde yang berada di lepas pantai barat Afrika, dan pada sekitar 39°53' bujur barat. Perjanjian Tordesillas disahkan oleh Spanyol pada tanggal 2 Juli dan disahkan oleh Portugis pada tanggal 5 September tahun 1494. Perjanjian Tordesillas berlaku dari tanggal 4 Juni 1474 hingga tanggal 13 Januari 1750.
1. Gospel. Gospel merupakan semboyan untuk menyebarkan ajaran Katolik dan Kristen di dunia sehingga para penjelajah selalu didampingi oleh para misionaris Kristen sebagai perwakilan dari gereja sehingga pada setiap daerah yang dikuasai oleh para penjelajah Spanyol dan Portugis selalu terjadi proses asimilasi kebudayaan dan agama.
2. Gold. Gold merupakan semboyan untuk mencari kekayaan tambang mulia berupa emas sehingga menyebabkan berkembangnya paham merkantilisme. Paham merkantilisme adalah suatu paham yang beranggapan bahwa kejayaan dan kekuasaan suatu negara diukur dengan banyaknya emas yang dimiliki dari hasil perdagangan yang pada umumnya didapatkan dari tanah jajahan dan produksi industri yang diekspor ke luar negeri.
3. Glory. Glory merupakan semboyan untuk mencari kejayaan, kemasyhuran, serta kemenangan. Semboyan glory ini kemudian menimbulkan lahirnya imperialisme yang bertujuan untuk mencari dan memperluas daerah jajahan.