Peran dasar kewirausahaan adalah mengenali dan memanfaatkan peluang secara maksimal. Stevenson melihat peluang sebagai pengenalan dan pengakuan kondisi masa depan yang diharapkan yang melibatkan pertumbuhan atau perubahan serta keyakinan bahwa pencapaian kondisi tersebut bukanlah sebuah hal yang mustahil.
Drucker dan juga pakar lainnya mengatakan bahwa peluang dapat berasal dari berbagai sumber; hal-hal yang tidak terduga, ketidaksesuaian hubungan diantara pelaku industri dan pelanggan, kebutuhan-kebutuhan proses, perubahan dalam industri atau struktur pasar, perubahan dalam persepsi dan teknologi, peraturan pemerintah, pergeseran demografis, serta tekanan persaingan.
Seorang wirausaha harus terampil melihat peluang-peluang yang tidak dapat dilihat orang lain. Ia juga harus mampu memperhatikan hal-hal detail, berorientasi operasional, serta responsif terhadap perkembangan lingkungan.
Guna memperoleh sumber daya yang dibutuhkan, wirausaha harus bekerjasama dengan banyak konstituen eksternal, seperti bankir, pengacara, perusahaan hubungan masyarakat (public relation firm), perusahaan jasa konsultasi (consulting firm), serta lembaga-lembaga pemerintah (government institutions). Mereka tidak boleh sungkan berhubungan dengan banyak pihak, dan pada saat yang sama harus bisa mengerjakan tugas-tugas kreatif secara mandiri.
Seorang wirausaha harus bekerja dengan dan melalui orang lain guna membangun organiasi sesuai dengan strategi bisnis yang telah ditentukan. Jadi seorang wirausaha haruslah menjadi pemimpin, mampu menjelaskan visinya, serta mengajak orang lain berjuang bersama-ama mewujudkan visi tersebut.
Peran dasar kewirausahaan adalah mengenali dan memanfaatkan peluang secara maksimal. Stevenson melihat peluang sebagai pengenalan dan pengakuan kondisi masa depan yang diharapkan yang melibatkan pertumbuhan atau perubahan serta keyakinan bahwa pencapaian kondisi tersebut bukanlah sebuah hal yang mustahil.
Drucker dan juga pakar lainnya mengatakan bahwa peluang dapat berasal dari berbagai sumber; hal-hal yang tidak terduga, ketidaksesuaian hubungan diantara pelaku industri dan pelanggan, kebutuhan-kebutuhan proses, perubahan dalam industri atau struktur pasar, perubahan dalam persepsi dan teknologi, peraturan pemerintah, pergeseran demografis, serta tekanan persaingan.
Seorang wirausaha harus terampil melihat peluang-peluang yang tidak dapat dilihat orang lain. Ia juga harus mampu memperhatikan hal-hal detail, berorientasi operasional, serta responsif terhadap perkembangan lingkungan.
Guna memperoleh sumber daya yang dibutuhkan, wirausaha harus bekerjasama dengan banyak konstituen eksternal, seperti bankir, pengacara, perusahaan hubungan masyarakat (public relation firm), perusahaan jasa konsultasi (consulting firm), serta lembaga-lembaga pemerintah (government institutions). Mereka tidak boleh sungkan berhubungan dengan banyak pihak, dan pada saat yang sama harus bisa mengerjakan tugas-tugas kreatif secara mandiri.
Seorang wirausaha harus bekerja dengan dan melalui orang lain guna membangun organiasi sesuai dengan strategi bisnis yang telah ditentukan. Jadi seorang wirausaha haruslah menjadi pemimpin, mampu menjelaskan visinya, serta mengajak orang lain berjuang bersama-ama mewujudkan visi tersebut.