Inilah gerangan suatu madah Mengarangkan syair terlalu indah Membetuli jalan tempat berpindah Di sanalah iktikat diperbetuli sudah
Wahai muda kenali dirimu lalah perahu tamsil hidupmu Tiadalah berapa lama hidupmu Ke akhirat jua kekal hidupmu
Hai muda arif budiman Hasilkan kemudi dengan pedoman Alat perahumu jua kerjakan Itulah jalan membetuli insan
Perteguh jua alat perahumu Hasilkan bekal air dan kayu Dayung pengayuh taruh di situ Supaya laju perahumu itu
Sudahlah hasil kayu dan ayar Angkatlah pula sauh dan layar Pada beras bekal jantanlah taksir Niscaya sempurna jalan yang kabir
1. Pahamilah isi puisi rakyat tersebut, lalu identifikasilah tujuan tiap bait puisi rakyat tersebut! 2. Identifikasilah kata-kata sulit yang terdapat dalam syair tersebut, kemudian carilah maknanya! 3. Simpulkan isi syair tersebut! Menyusun Puisi Rakyat
1. Isi puisi rakyat tersebut adalah nasihat kepada para pemuda untuk mengenali diri mereka sendiri, mengarahkan hidup mereka menuju akhirat, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan dengan bijaksana.
- Tujuan tiap bait:
- Bait 1: Memanggil pemuda agar mengenali diri dan menyadari pentingnya hidup yang selayaknya.
- Bait 2: Menasehati agar pemuda tidak melalaikan waktu dalam menjalani hidup dan tidak terfokus pada kesenangan duniawi semata.
- Bait 3: Menyampaikan pesan bahwa hidup tidak akan berlangsung begitu lama dan bahagia di dunia ini, oleh karena itu penting untuk mempersiapkan diri menuju kehidupan abadi di akhirat.
- Bait 4: Mengajak pemuda agar bijaksana dalam mengarungi kehidupan, dengan menggunakan panduan dan prinsip yang benar.
- Bait 5: Mendorong agar pemuda memperkuat akal dan pegangan hidup mereka untuk menjadi panduan dalam menjalani kehidupan.
- Bait 6: Memberikan nasihat agar pemuda bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan menjadikan diri mereka sebagai alat untuk mencapai tujuan hidup.
- Bait 7: Menekankan bahwa kehidupan ini seperti sebuah perjalanan, dan pemuda perlu mengambil langkah yang cepat dan tegas untuk mencapai tujuan hidup mereka.
2. Kata-kata sulit:
- Iktikat: Niat, tujuan
- Lalah: Layuh, gemetar
- Kerjakan: Lakukan
- Kaayuh: Dayung
- Taksir: Cukup, sesuai
- Kabir: Besar
3. Isi syair tersebut menyampaikan nasihat kepada para pemuda agar mereka mengenali diri dan menyadari pentingnya mengarungi kehidupan dengan bijaksana. Pemuda diajak untuk tidak terlalu terikat pada kesenangan duniawi semata, tetapi mempersiapkan diri menuju kehidupan abadi di akhirat. Dalam menjalani kehidupan, pemuda dituntut untuk menggunakan akal dan pegangan yang benar agar bisa menjadi insan yang sama. Pemuda juga diingatkan untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan mempersiapkan bekal yang cukup untuk perjalanan hidup yang besar. Dalam simpulan, isi syair ini mempromosikan nilai-nilai kebijaksanaan, persiapan menuju akhirat, dan menjalani kehidupan dengan penuh tanggung jawab.
Jawaban:
1. Isi puisi rakyat tersebut adalah nasihat kepada para pemuda untuk mengenali diri mereka sendiri, mengarahkan hidup mereka menuju akhirat, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan dengan bijaksana.
- Tujuan tiap bait:
- Bait 1: Memanggil pemuda agar mengenali diri dan menyadari pentingnya hidup yang selayaknya.
- Bait 2: Menasehati agar pemuda tidak melalaikan waktu dalam menjalani hidup dan tidak terfokus pada kesenangan duniawi semata.
- Bait 3: Menyampaikan pesan bahwa hidup tidak akan berlangsung begitu lama dan bahagia di dunia ini, oleh karena itu penting untuk mempersiapkan diri menuju kehidupan abadi di akhirat.
- Bait 4: Mengajak pemuda agar bijaksana dalam mengarungi kehidupan, dengan menggunakan panduan dan prinsip yang benar.
- Bait 5: Mendorong agar pemuda memperkuat akal dan pegangan hidup mereka untuk menjadi panduan dalam menjalani kehidupan.
- Bait 6: Memberikan nasihat agar pemuda bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan menjadikan diri mereka sebagai alat untuk mencapai tujuan hidup.
- Bait 7: Menekankan bahwa kehidupan ini seperti sebuah perjalanan, dan pemuda perlu mengambil langkah yang cepat dan tegas untuk mencapai tujuan hidup mereka.
2. Kata-kata sulit:
- Iktikat: Niat, tujuan
- Lalah: Layuh, gemetar
- Kerjakan: Lakukan
- Kaayuh: Dayung
- Taksir: Cukup, sesuai
- Kabir: Besar
3. Isi syair tersebut menyampaikan nasihat kepada para pemuda agar mereka mengenali diri dan menyadari pentingnya mengarungi kehidupan dengan bijaksana. Pemuda diajak untuk tidak terlalu terikat pada kesenangan duniawi semata, tetapi mempersiapkan diri menuju kehidupan abadi di akhirat. Dalam menjalani kehidupan, pemuda dituntut untuk menggunakan akal dan pegangan yang benar agar bisa menjadi insan yang sama. Pemuda juga diingatkan untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan mempersiapkan bekal yang cukup untuk perjalanan hidup yang besar. Dalam simpulan, isi syair ini mempromosikan nilai-nilai kebijaksanaan, persiapan menuju akhirat, dan menjalani kehidupan dengan penuh tanggung jawab.