January 2019 1 10 Report
Ini sambungan cerpen penulis terkenal
”Ampuni Kanda, Adindaku tercinta.”
”Sudah, tak usah obral rayuan gombal. Gimana dengan nama penaku?”
”Bagaimana kalau nama belakang diikuti nama ayah, jadinya … Reka Sutardi!”
”Aku gak mau. Nama ayah gak keren!”
Sore baru saja datang, ketika Reka yang membawa selembar kertas duduk di samping Reki yang sedang serius membaca majalah olahraga.
”Mas, ini nih, biodata yang baru saja kubuat. Dibaca ya, trus dikritisi.”
”Ini biodata untuk apa? Kok prestasi menang menggambar waktu TK juga kamu tulis?”
“Ya biodata untuk bukuku, Mas. Gimana, sih.”
Reki mengerutkan kening. “Bukannya prestasi yang berkaitan ama menulis saja yang perlu kamu cantumkan?”
“Nggak apa-apa kan, malah lebih bagus, biar pembaca bisa merasa lebih dekat denganku.”
“Oh, begitu, ya.” Reki pun memilih untuk mengalah kemudian meneruskan membaca biodata yang dibuat Reka.
Baru beberapa kalimat, tiba-tiba Reki teringat sesuatu. “Eh, ngomong-omong, tulisantulisanmu sudah dimuat di berapa media sih, kok sudah mau dibukukan?”
“Eng … belum satu pun.”
Reki terkejut juga mendengar jawaban adiknya. Namun ada pemikiran lain muncul di otaknya. Mungkin Reka Cuma belum mujur. “Padahal kamu sudah nulis banyak, ya? Kamu sudah menulis berapa cerpen? Puisi? Atau novel? Mau gak kalau Mas bantuin cari penerbit? Bawa sini tulisan-tulisanmu biar Mas Reki lihat.”
Reka menjawab lirih, terlihat malu-malu. ”Aku kan belum menulis satu pun.”
“Haaa!!!” Kali ini keterkejutan itu memuncak. Reki melongo selebar-lebarnya. ”Jadi, kemarin-kemarin ribut-ribut bikin foto close up, terus bikin nama pena, membuat biodata … untuk apa?”
Reka merengut. ”Untuk persiapan, dong. Kalau tiba-tiba Reka harus punya buku dan belum punya foto, nama pena ama biodata yang oke bisa-bisa para penggemar Reka kabur dan tidak tertarik lagi. Trus kalau sekali nulis langsung menang lomba trus diwawancarai ama banyak wartawan … gimana hayo?”
Reki spontan menepuk keningnya sembari menggeleng-gelengkan kepala. Reki bingung sendiri. Proses untuk menjadi penulis, setahu Reki adalah dengan banyak membaca, menulis, lalu mengirim ke berbagai media, di samping terus mengikuti lomba-lomba penulisan. Sementara Reka? Memangnya selama ini Reka baca buku panduan menjadi penulis hebat yang mana, ya? Meski dengan lemas dan semangat mendukung, Reka yang sudah menguap habis, Reki masih sempat juga memberi nasihat. “Untuk jadi penulis, kamu harus menulis yang banyak dong, Reka.”
“Beres, Mas. Itu sih wajib, ntar juga Reka kerjain.”
Sumber: Nadia dkk. The Story of Jomblo. 2005
pertanyaan
1. siapa sajakah tokoh dalam cerpen tersebut?
2. jelaskan watak masing-masing tokoh!
3. apa amanat yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca?

More Questions From This User See All

Tentukan struktur teks ceramah dan kaidah kebahasaan teks ceramah strukturnya 1. pendahuluan -pembuka -pengantar 2. isi ceramah 3. penutup kaidah kebahasaannya 1. menggunakan kalimat tunggal dan kalimat majemuk 2. menggunakan kata kerja mental 3. kalimatnya bersifat deklaratif dan imperatif 4. menunjukkan hubungan argumentasi(sebab akibat) 5. menggunakan kata sapaan orang kedua atau ketiga BAHAYA MEROKOK Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi, Salam sejahterah untuk kita semua, Yang saya hormati Wali kelas XII IPA 1 dan yang saya sayangi teman-teman kelas XII IPA 1. Pada kesempatan yang baik ini, marilah kita menghaturkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah dan rahmat-Nya kita dapat berkumpul di kelas yang tercinta ini dengan sehat dan penuh semangat dalam menjalankan kewajiban kita sebagai pelajar. Saya mengucapkan terimah kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato singkat ini. Pidato yang akan saya sampaikan adalah pidato yang berjudul BAHAYA MEROKOK, lebih khususnya pada kalangan remaja dan anak-anak dibawah umur. Bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa sekarang sudah banyak para remaja yang menghisap rokok dalam kehidupannya sehari-hari. Bukan hanya remaja, anak-anak kecil yang belum cukup umur untuk mengenal barang seperti itupun sekarang sudah cukup mengenal barang tersebut, bahkan sudah menghisap barang tersebut tanpa ada rasa takut dan memikirkan kesehatan di tubuh mereka kelak. Ada pula sebagian dari perokok mengetahui bahaya dan akibat dari merokok, tetapi mereka seolah-olah menutup mata dengan bermacam-macam alasan untuk tetap merokok. Padahal mereka tahu rokok itu sangat berbahaya bagi kesehatan dan kehidupan di massa yang akan datang. Ibu guru dan teman-teman yang dirahmati Allah Swt, rokok merupakan pembunuh, secara perlahan-lahan rokok akan menghancurkan satu per satu sel yang ada di dalam tubuh kita. Asap rokok secara ilmiah sudah terbukti menyebabkan lebih dari 25 jenis penyakit. Asapnya pun sudah mengandung penyakit, bagaimana dengan kandungan yang ada di dalam rokok ?. Ketika kita menghisap rokok, tanpa kita ketahui sudah banyak penyakit yang menunggu kita. Salah satunya adalah kanker paru-paru. Pemerintah sudah mengatur undang-undang tentang larangan merokok, tetapi masih banyak yang melanggar aturan tersebut, malah sebaliknya semakin banyak orang-orang yang mengkonsumsi rokok. Aturan-aturan terseebut seolah-olah menjadi pajangan belaka yang tidak dihiraukan oleh masyarakat. Banyak diantara para remaja mengaku bahwa mereka merokok dengan alasan untuk menghilangkan stres saat mereka mengalami masalah. Ada juga yang mengaku hanya ingin coba-coba , ingin dikatakan sebagai lelaki sejati, bahkan ada juga yang mengaku hanya mengikuti teman saja. Perlu kita ketahui bahwa rokok bukanlah alat sebagai penyelesai masalah. Tetapi rokok dapat menimbulkan masalah baru. Seperti contoh kecilnya, mungkin ada sebagian remaja yang secara diam-diam merokok di lingkungan sekolah. Mereka mencari tempat yang tersembunyi untuk merokok. Tanpa mereka ketahui mungkin guru-guru sudah mengetahui bahwa mereka merokok. Karena dari fisik, kita dapat mengetahui mana orang yang merokok dan tidak merokok. Cirinya adalah bibir terlihat hitam, badan lemas, terlihat kurus, dan lebih sering mengantuk. Ibu guru dan teman-teman yang saya sayangi. Kesadaran untuk merokok atau tidak berasal dari diri kita sendiri. Dengan pikiran terbuka dan wawasan yang luas seseorang pasti memilih untuk tidak merokok. Karena mereka pasti berfikir tentang apa saja yang akan didapatkannya setelah merokok, dan pasti mereka mengetahui apa saja bahaya merokok itu . tetapi sebaliknya, untuk orang yang hanya memikirkan kenikmatan semata, mungkin mereka tidak akan segan-segan untuk merokok. Padahal bahaya yang akan timbul bias mematikan mereka sendiri. Marilah kita bersama-sama menhindari rokok dalam kehidupan kita. Jangan biarkan barang kecil yang menyebabkan banyak penyakit itu menyentuh dan menembus kulit kehidupan kita, kita harus menambah wawasan tentang dampak dan apa saja yang dapat diakibatkan oleh rokok tersebut. Serta kita juga setidaknya dapat mencegah penggunaan rokok di sekitar kita. Demikianlah ceramah yang dapat saya sampaikan. Semoga ceramah ini dapat bermanfaat bagi pendengar dan semoga Ibu guru dan teman-teman dapat mengambil pelajaran dan hikmah dari ceramah yang saya sampaikan ini. Mari kita hidup tanpa mengenal rokok. Wassalamualikum warahmatullahi wabarakatuh.
Answer

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.