Teknologi Proses Sampah
Dengan teknologi yang tepat, sampah yang tadinya sebagai barang buangan, kotor, berbau, menimbulkan penyakit, dan mencemari lingkungan dapat menjadi barang yang bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Sampah anorganik bisa membantu mengembangkan industri daur ulang (recycling), sedangkan sampah organik dapat dimanfaatkan industri pengolah kompos menjadi pupuk organik dan juga dapat diolah menjadi industri energi/industri bahan bangunan.
Sampah yang telah ditimbun pada tempat pembuangan akhir (TPA) dapat mengalami proses lanjutan. Teknologi yang digunakan dalam proses lanjutan yang umum adalah (1) teknologi pembakaran (incinerator), (2) teknologi pengomposan (composting), (3) teknologi penimbunan tanah (land fill), dan (4) teknologi daur ulang (recycling).
Teknologi pembakaran (incinerator) menghasilkan produk samping berupa logam bekas (skrap) dan uap yang dapat di konservasikan menjadi energi listrik. Teknologi pengomposan (composting) menghasilkan pupuk kompos yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Teknologi penimbunan tanah (land fill) dimanfaatkan untuk menimbun tanah rendah. Teknologi daur ulang (recycling) dapat dimanfaatkan untuk mengolah sampah menjadi barang jadi yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Sampah dipungut dan dikumpulkan, misalnya, kertas, kardus, pecahan kaca, botol bekas, logam-logam, plastik dan sebagainya. Barang-barang bekas ini bisa dikirim ke pabrik yang melakukan daur ulang, sehingga barang bekas tadi bisa diolah menjadi bahan baku, yang dapat menghasilkan produk daur ulang seperti karton, kardus pembungkus, alat-alat dan perangkat rumah tangga dari plastik dan kaca.
Cara daur ulang kertas adalah kertas-kertas dikumpulkan secara terpisah dengan plastik, lalu dibawa ke tempat daur ulang kertas. Kemudian kertas dicampur dengan air, dipanaskan dan dibuat pulp. Residu tinta dipisahkan untuk meningkatkan kualitas. Akhirnya dihasilkan kertas daur ulang. Setelah dipotong dalam ukuran tertentu dan dikemas, kertas sudah bisa dipasarkan kembali.
Persoalannya adalah sebagian besar masyarakat belum menyadari pentingnya teknologi pengolahan sampah. Sekarang bergantung pada masyarakat apakah menjadikan sampah sebagai bahan yang kotor, berbau, menjijikkan, atau menjadikan sampah sebagai bahan yang bermanfaat bagi kehidupan.
MOHON DIRINGKAS YANG BENAR
Dengan teknologi yang tepat, sampah dapat menjadi barang yang bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
Sampah yang telah ditimbun pada tempat pembuangan akhir (TPA) dapat mengalami proses lanjutan yaitu
(1) teknologi pembakaran (incinerator)=> menghasilkan produk samping berupa logam bekas (skrap) dan uap yang dapat di konservasikan menjadi energi listrik.
(2) teknologi pengomposan (composting)=> menghasilkan pupuk kompos yang mempunyai nilai ekonomi tinggi
(3) teknologi penimbunan tanah (land fill) => dimanfaatkan untuk menimbun tanah rendah
(4) teknologi daur ulang (recycling)=>
dapat dimanfaatkan untuk mengolah sampah menjadi barang jadi yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. ( kertas, kardus, pecahan kaca, botol bekas, logam-logam, plastik dan sebagainya)
Persoalannya adalah sebagian besar masyarakat belum menyadari pentingnya teknologi pengolahan sampah.