identifikasi unsur puisi (unsur fisik dan batin) yang ada dalam puisi tersebut beserta bukti tekstualnya
Hujan Bulan Juni Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni Dirahasiakannya rintik rindunya Kepada pohon berbunga itu Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu
Dalam puisi "Hujan Bulan Juni" terdapat unsur fisik dan batin yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
Unsur Fisik:
1. Hujan: Merupakan unsur fisik yang dominan dalam puisi ini. Dalam setiap baris, hujan bulan Juni digambarkan sebagai elemen alam yang hadir dengan kekuatan dan ketabahan yang menghiasi suasana.
Unsur Batin:
1. Tabah: Merujuk pada keadaan hati atau kekuatan batin. Hal ini terlihat dalam baris "Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni" yang menggambarkan kemampuan hujan bulan Juni untuk bertahan dan terus turun meski rintikannya tidak terdengar oleh siapa pun.
2. Rindu: Muncul dalam baris "Dirahasiakannya rintik rindunya" yang menunjukkan bahwa hujan ini mengandung rasa rindu yang disembunyikan atau tidak diungkapkan.
3. Bijaksana: Terlihat dalam baris "Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni" yang menggambarkan kebijaksanaan hujan tersebut dalam menghapus jejak-jejak ragu-ragu yang ada di jalan.
4. Arif: Dalam baris "Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni" menggambarkan hujan ini sebagai sosok yang bijaksana dan penuh kearifan dalam menyerap hal-hal yang tak terucapkan oleh manusia.
5. Serap: Menggambarkan hujan yang mampu menyerap hal-hal yang tidak terucapkan, terlihat dalam baris "diserap akar pohon bunga itu".
Bukti tekstualnya adalah penggunaan kata-kata seperti "tabah", "rintik rindu", "bijak", "arif", dan "serap" yang menggambarkan keadaan batin dalam puisi ini.
0 votes Thanks 0
phineYy
Larik dan bait, rima, imaji, diksi, majas nya kak
Jawaban:
Dalam puisi "Hujan Bulan Juni" terdapat unsur fisik dan batin yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
Unsur Fisik:
1. Hujan: Merupakan unsur fisik yang dominan dalam puisi ini. Dalam setiap baris, hujan bulan Juni digambarkan sebagai elemen alam yang hadir dengan kekuatan dan ketabahan yang menghiasi suasana.
Unsur Batin:
1. Tabah: Merujuk pada keadaan hati atau kekuatan batin. Hal ini terlihat dalam baris "Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni" yang menggambarkan kemampuan hujan bulan Juni untuk bertahan dan terus turun meski rintikannya tidak terdengar oleh siapa pun.
2. Rindu: Muncul dalam baris "Dirahasiakannya rintik rindunya" yang menunjukkan bahwa hujan ini mengandung rasa rindu yang disembunyikan atau tidak diungkapkan.
3. Bijaksana: Terlihat dalam baris "Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni" yang menggambarkan kebijaksanaan hujan tersebut dalam menghapus jejak-jejak ragu-ragu yang ada di jalan.
4. Arif: Dalam baris "Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni" menggambarkan hujan ini sebagai sosok yang bijaksana dan penuh kearifan dalam menyerap hal-hal yang tak terucapkan oleh manusia.
5. Serap: Menggambarkan hujan yang mampu menyerap hal-hal yang tidak terucapkan, terlihat dalam baris "diserap akar pohon bunga itu".
Bukti tekstualnya adalah penggunaan kata-kata seperti "tabah", "rintik rindu", "bijak", "arif", dan "serap" yang menggambarkan keadaan batin dalam puisi ini.