Artinya: “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.” “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepadaTuhannya. " (QS.Al-Isra:26-27)
Hidup sederhana merupakan cara hidup Rasulullah SAW. Selama hidupnya, beliau adalah seorang pribadi sederhana. Meskipun memilki kekuatan yang besar, tak terbersitpun dalam diri beliau memanfaatkannya untuk memiliki harta yang berlimpah. Kesederhanaan Rasulullah SAW tidak sebatas pada sikap beliau yang memang sangat sederhana, tetapi juga pada apa yang dimilikinya. Hal itu beliau tampakkan dalam kehidupan sehari-harinya. Hidup sederhana adalah ada sifat qana’ah dan senantiasa berlaku adil serta mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Day 28 :
وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
Artinya: “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.” “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepadaTuhannya. " (QS.Al-Isra:26-27)
Hidup sederhana merupakan cara hidup Rasulullah SAW. Selama hidupnya, beliau adalah seorang pribadi sederhana. Meskipun memilki kekuatan yang besar, tak terbersitpun dalam diri beliau memanfaatkannya untuk memiliki harta yang berlimpah. Kesederhanaan Rasulullah SAW tidak sebatas pada sikap beliau yang memang sangat sederhana, tetapi juga pada apa yang dimilikinya. Hal itu beliau tampakkan dalam kehidupan sehari-harinya. Hidup sederhana adalah ada sifat qana’ah dan senantiasa berlaku adil serta mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.